Konten dari Pengguna

Membakar Sampah Sembarangan Menyebabkan Polusi Udara, Beginilah Dampaknya!

Mochamad Fakhri Fahrezy
Mahasiswa UIN Jakarta
21 Juni 2022 12:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mochamad Fakhri Fahrezy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustras Foto Pembakaran Sampah, https://www.freepik.com/premium-photo/burning-garbage-fieldscreate-pollution-worldthe-cause-global-warming_26605364.htm#query=Burn%20trash&position=29&from_view=search
zoom-in-whitePerbesar
Ilustras Foto Pembakaran Sampah, https://www.freepik.com/premium-photo/burning-garbage-fieldscreate-pollution-worldthe-cause-global-warming_26605364.htm#query=Burn%20trash&position=29&from_view=search
ADVERTISEMENT
Kebiasaan yang dilakukan masyarakat yang dapat mencemari udara yaitu dengan membakar sampah sembarangan. Membakar sampah bisa menimbulkan dampak bahaya bagi organ Kesehatan. Membakar sampah juga dapat menimbulkan pencemaran udara yang disebabkan oleh asap pembakaran tersebut, sehingga mengganggu kenyamanan di lingkungan sekitar dan lebih parahnya dapat memicu terjadinya kebakaran yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Dari asap pembakaran sampah tersebut juga dapat mengganggu pernafasan manusia. Meskipun sangat jelas apa dampak pencemaran yang tersisa jika sampah terus dibakar. Selain itu, tingginya angka kejadian ISPA telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Kekhawatiran ini dapat dikurangi dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya klasifikasi dan pembuangan sampah yang benar. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat mulai memahami pentingnya pengelolaan sampah dan volume pengeluaran sampah rumah tangga berhasil diturunkan.
Masalah sampah merupakan masalah yang masih menjadi pusat perhatian di lingkungan kita. Mentalitas masyarakat yang menganggap sampah sudah tidak bisa digunakan lagi dan kebiasaan membakar sampah masih mendarah daging di masyarakat desa untuk menyelesaikan permasalahan sampah. Selain itu, masyarakat percaya bahwa membakar sampah adalah cara tercepat untuk mengatasi masalah ini.
ADVERTISEMENT
Timbul sampah di suatu daerah semakin meningkat dengan seiring pertumbuhan penduduk sekitar, perubahan kebiasaan konsumsi dan gaya hidup masyarakat. Sumber sampah di suatu kawasan antara lain; pemukiman atau tempat tinggal, perkantoran, hotel, lembaga pendidikan, industri, perdagangan atau pasar dengan jenis sampah.
Menurut saya orang-orang awam pada umumnya belum mengerti dampak dari pembakaran sampah secara terbuka, dan ditambah dengan belum memadainya sistem pengelolaan sampah. Jika di pedesaan umumnya, orang membakar sampah karena terbiasa membuka lahan perkebunan dengan cara membakar semak belukar.(Azidah, Hanifatul, Rahmatul, 2019) Jika di kota orang membakar sampah karena itu cara simpel untuk menghilangkan sampah. Dampak negatif dari tingginya sampah yang tidak dikelola dengan baik dan benar dapat penurunan kualitas lingkungan dan penurunan estetika ekologis. Banyak lingkungan yang kurang diperhatikan oleh pemiliknya. Mereka menganggap itu hal yang sepele. Padahal, jika tidak dikendalikan akan menimbulkan berbagai jenis penyakit. Akibat buruk lainnya adalah lingkungan yang kotor dan tidak enak dilihat. Menurut badan EFA, asap dari pembakaran sampah dapat melepaskan zat beracun seperti nitrogen oksida, karbon monoksida dan debu halus ke udara.(Faridawati, Sudarti, 2021)
ADVERTISEMENT
Pembakaran yang tidak sempurna sampah akan menghasilkan senyawa dioksin yang akan terlepas ke udara. Dioksin bersifat persisten dan terakumulasi secara biologi, dan tersebar di lingkungan dalam konsentrasi yang rendah. Peristiwa ini bisa meningkatkan risiko terkena kanker dan efek lainnya terhadap binatang dan manusia. Ada beberapa dampak yang timbul dari pembakaran sampah yaitu:
1. Asap yang timbul memiliki kandungan zat kimia yang dapat melekat area sekitar pembakaran yang apabila terhirup oleh manusia dapat menyebabkan penyakit pernapasan.
2. Menimbulkan pencemaran udara dapat merusak lapisan ozon efek jangka panjangnya.
3. Mengganggu kenyamanan penduduk sekitar akibat bau pembakaran sampah.
Pada umumnya sampah dari rumah dibakar secara serampangan akan menghasilkan karbon monoksida yang bila terhirup manusia dapat mengganggu fungsi kerja hemoglobin yang semestinya mengangkut dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan O2 ini bisa menimbulkan kematian. Asap dari pembakaran sampah mengandung benzopiren (gas beracun menyerang jantung) sebanyak 350 kali. Zat ini ditengarai sebagai biang keladi penyebab kanker dan hidrokarbon berbahaya (seperti asam cuka) penyebab iritasi.(Setyowati, Mulasari, 2013) Membakar kayu juga dapat menghasilkan senyawa yang mengakibatkan kanker. Sedangkan melamin dapat menghasilkan formaldehida (formalin) bila dibakar dengan suplai oksigen yang banyak atau HCN (asam sianida) bila kurang oksigen.
ADVERTISEMENT
DAFTAR PUSTAKA
(Fadillah, I., A., L., Kamil, F. E., M. Shalahuddin, M. S., Setiawan, I.,
Azidah N, A. N., Hanifatul M, H. M., Niffa A, N. A., Rahmatus S, R. S., & Fikri, K. (2019). Perubahan Pola Pikir Masyarakat tentang Sampah melalui Sosialisasi Pengolahan Sampah Organ)
(Subekti, S., Basuki, P., & Purwaningrum, S. D. (2020). Pembakar sampah rendah emisi dengan air sebagai filtrasi. Neo Teknika, 6(2), 6-11.)
(REKSA, Muhammad Angga, et al. Analisis Perilaku Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan, Lingkungan VI Kelurahan Cengkeh Turi Kecamatan Binjai Utara Provinsi Sumatera Utara. PKM Maju UDA, 2021, 2.1: 35-48.)
(Setyowati, R., & Mulasari, S. A. (2013). Pengetahuan dan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah plastik. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 7(12), 562-566.)
ADVERTISEMENT
(Faridawati, D., & Sudarti, S. (2021). Analisis Pengetahuan Masyarakat Tentang Dampak Pembakaran Sampah Terhadap Pencemaran Lingkungan Desa Tegalwangi Kabupaten Jember. SALINK (Jurnal Sanitasi Lingkungan), 1(2), 50-55.)