Konten dari Pengguna

Kamboya: Makanan Khas Pulau Kangean yang Menggugah Selera

Eka Amelia Putri
Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surabaya
27 November 2024 17:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Amelia Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ambil foto sendiri
zoom-in-whitePerbesar
ambil foto sendiri
ADVERTISEMENT
Kamboya adalah makanan khas Pulau Kangean, Sumenep, yang terbuat dari beras ketan, santan, dan sedikit garam. Makanan ini mirip dengan lepat, tetapi dibungkus dengan daun pisang dan direbus, bukan dibakar. Kamboya sering dianggap sebagai pengganti nasi dan menjadi pilihan utama bagi penduduk lokal.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan kamboya melibatkan beberapa langkah. Pertama, daun pisang dijemur hingga lay dan dipotong sesuai ukuran untuk membungkus ketan. Setelah itu, ketan dimasak hingga setengah matang sebelum dicampur dengan santan. Kamboya kemudian dibungkus dan direbus hingga matang.
Kamboya memiliki kandungan gizi yang baik, kaya akan karbohidrat dan energi, sehingga cocok dijadikan makanan pokok. Setiap 100 gram kamboya mengandung sekitar 300 kkal energi. Selain itu, makanan ini juga mengandung protein, potasium, kalsium, dan magnesium yang penting untuk kesehatan.
Makanan ini tidak hanya populer di kalangan penduduk lokal tetapi juga menjadi oleh-oleh yang dicari oleh para wisatawan. Harganya yang terjangkau, sekitar Rp 2000 untuk lima biji, menjadikannya pilihan yang menarik.
Kamboya juga memiliki sejarah sebagai bekal para nelayan di pulau tersebut. Kini, makanan ini telah bertransformasi menjadi salah satu ikon kuliner Pulau Kangean. Dengan cita rasa gurih dan tekstur kenyal, kamboya sangat cocok dinikmati dengan berbagai masakan ikan laut.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, kamboya bukan hanya sekedar makanan tetapi juga bagian dari budaya dan tradisi masyarakat Pulau Kangean yang patut dilestarikan.