Transformasi Sistem Pemerintahan Pelayanan Publik yang Mengagumkan Kota Surabaya

Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah kota Jakarta. Kota Surabaya ini telah berhasil meningkatkan indeks kategori Reformasi Birokrasi dari BB menjadi A. Kota ini merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang telah mencapai prestasi tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Surabaya dalam melaksanakan reformasi birokrasi yang tidak hanya masalah administrasi saja, tetapi juga harus berdampak pada kesejahteraan dan kepuasan masyarakat.

Salah satu program kerja sosial yang lahir dari reformasi birokrasi adalah "Rumah Padat Karya" yang memanfaatkan aset yang tidak terpakai oleh Pemkot Surabaya untuk dijadikan sebagai rumah usaha bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) berupa kafe, barbershop, laundry, tempat cuci motor-mobil, lahan pertanian dan perikanan perkotaan, destinasi wisata, pusat produksi kue, dan lain sebagainya.

Pemkot Surabaya juga mengundang Ombudsman untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mencegah maladministrasi. Dalam pertemuan tersebut, dijelaskan bahwa kekuatan untuk meningkatan kualitas pelayanan publik di Surabaya didukung oleh Perda Kota Surabaya tentang Pelayanan Publik, komitmen yang kuat untuk meningkatkan pelayanan publik dan SDM birokrat yang berkualitas.

Pemerintah Kota Surabaya juga telah melakukan transformasi dengan menciptakan dan menerapkan beberapa inovasi dalam sistem pelayanan publik, seperti penggunaan teknologi informasi, penerapan e-government, dan peluncuran aplikasi pelayanan publik. Salah satu inovasi yang diterapkan adalah peluncuran 12 aplikasi layanan publik yang memungkinkan masyarakat untuk mengakses berbagai layanan publik secara online, seperti aplikasi WargaKu dan Sayang Warga.

Aplikasi WargaKu merupakan salah satu inovasi dalam pelayanan publik di kota Surabaya yang dapat memudahkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota. Aplikasi ini memungkinkan warga Surabaya untuk menyampaikan saran, kritik, masukan, hingga pengaduan terkait permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, seperti banjir dan jalan rusak di aplikasi WargaKu.

Dengan adanya aplikasi WargaKu, masyarakat dapat lebih mudah dan cepat memberikan masukan dan pengaduan atas permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, sehingga memungkinkan pemerintah untuk merespons dan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan lebih cepat. Dengan demikian, aplikasi WargaKu dapat memudahkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota Surabaya dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di kota Surabaya.

Namun, masih terdapat tantangan yang harus dihadapi dalam mentransformasikan pelayanan publik di kota Surabaya. Salah satunya adalah transformasi sistem administrasi publik menjadi birokrasi yang profesional, yang umumnya tidak efektif dan tidak efisien. Namun seiring dengan pergeseran sistem administrasi publik menuju birokrasi yang profesional, sistem pelayanan publik di kota Surabaya mengalami perubahan signifikan yang lebih menitikberatkan pada efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.

Selain itu, dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, Pemerintah Kota Surabaya menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Sistem Informasi Pelayanan Publik. Perda ini mengatur tentang konservasi dan pengelolaan informasi serta mekanisme penyampaian informasi dari pemerintah kepada masyarakat.

Dalam Perda Kota Surabaya Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik mengatur tentang hak, kewajiban dan larangan, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat, dan kewajiban pokok. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Surabaya sangat serius dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Dari berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Surabaya dapat disimpulkan bahwa Surabaya telah berhasil menerapkan transformasi dalam sistem pelayanan publik. Namun demikian, Kota Surabaya masih membutuhkan berbagai inovasi dan upaya secara terus-menerus untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan publik bagi masyarakat. Namun, masih ada tantangan dalam mengubah sistem administrasi publik menjadi birokrasi yang profesional. Peningkatan kualitas pelayanan publik diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan dan kepuasan masyarakat. Diharapkan pula pelayanan publik di Kota Surabaya semakin efektif, efisien, berorientasi pada kinerja, transparan, dan akuntabilitas. (*)

*Penulis: Eka Azhar Abiyyah (Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)

Ilustrasi Teknologi. Foto : Pexels/Pixabay