MOMS AS THE GUARDIAN OF THE FAMILY

eka nurfitya
Working Mom..
Konten dari Pengguna
17 September 2019 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari eka nurfitya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belajar Untuk Menyehatkan Fisik dan Finansial Keluarga Bersama kumparanMoms dan Sun Life Indonesia
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang ibu yang sangat memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup keluarga tidaklah mudah. Seorang ibu harus bisa multitalenta, tidak hanya sebagai koki di rumah, tapi harus sekaligus bisa menjadi guru, dokter, driver, cleaning service, bahkan menteri keuangan dalam rumah tangga. Semua harus bisa diatur dengan baik dan benar. Untuk itu, seorang ibu harus selalu belajar untuk selalu menambah wawasan dan keterampilan yang baik agar mampu menjadi ibu yang kompeten melahirkan generasi penerus bangsa yang membanggakan. salah satunya dengan bergabung dalam komunitas kumparanMom yang secara rutin mengadakan acara untuk saling silaturahmi dan memberikan ilmu terbaik bagi para ibu yang hadir.
Pada hari Sabtu, 14 September 2019, Alhamdulillah aku mendapat kesempatan terpilih sebagai salah satu peserta yang beruntung untuk bisa menghadiri event #MomsMingle dari kumparanMOM yang bekerja sama dengan Sun Life Indonesia yang kini tengah mengusung kampanye kesehatan #LiveHealthierLives. Aku sangat mengapresiasi dan mendukung penuh komunitas parenting di Indonesia yang memberikan wadah untuk kami para mom’s yang memang sangat membutuhkan informasi dan wawasan keterampilan yang bermafaat agar kami bisa mengaplikasikan langsung dalam kehidupan keluarga kami.
ADVERTISEMENT
Foto bersama si kecil.
Pada event tersebut dihadiri para pembicara yang sangat menginsipasi, diantaranya adalah:
Para pembicara yang sangat menginspirasi moms yang hadir
Pada intinya beliau semua menjelaskan tentang pentingnya kesehatan fisik dan finasial keluarga Indonesia dan memberikan beberapa tips untuk kami para ibu yang hadir dalam acara tersebut. Pertama, kesehatan fisik seluruh anggota keluarga bagi seorang ibu sangatlah penting. Mulai dari memilih bahan makanan sehat, memasak dan memastikan seluruh anggota keluarga dapat menikmati makanan yang sehat dan lezat. Membersihkan rumah dengan teratur, agar terhindar dari berbagai macam kotoran dan hewan yang dapat menimbulkan penyakit. Pastinya ibu sendiri juga harus sehat fisik dan mentalnya, siapa lagi yang mampu mengurus segala keperluan rumah tangga jika ibu sakit bukan? Istirahat yang cukup dan olahraga teratur kadang sering diabaikan oleh para ibu. Padahal sebenarnya kedua hal tersebut sangat penting untuk menjaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
Mulailah dari hal-hal kecil, luangkan waktu walau hanya 10-15 menit untuk membuka “youtube” misalnya, untuk membuka konten olahraga seperti yoga atau senam ringan yang dapat ditiru dirumah. Ibu yang rileks dan bahagia tentunya akan memberi energi positif dalam keluarga. Bahkan bisa menjadi lebih produktif. Maksimalkan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat, mungkin daripada hanya main smartphone yang tanpa terasa sudah menghabiskan waktu 1-2jam, tanpa menghasilkan apapun.
Selanjutnya, untuk mengatur keuangan keluarga dengan baik, kita harus selalu mendiskusikan dengan Pak suami, yang memang menjadi kepala keluarga dan pencari nafkah utama. Kita tetap harus menyadari bahwa bagaimanapun seorang istri tetap harus meminta ijin suami terlebih dahulu dalam segala hal, seperti yang diajarkan dalam agama Islam. Setidaknya jika memang Pak suami sibuk bekerja, ajaklah tiap akhir minggu sekedar untuk sharing tentang rencana apa saja yang akan dilakukan, keterbukaan dalam hal mengelola keuangan keluarga sangatlah penting. Hampir 90% masalah keluarga adalah masalah keuangan. Untuk itu, komunikasi yang baik dalam hal keuangan keluarga sangat penting didiskusikan bersama oleh suami istri. Jangan sampai ternyata ada hutang yang pasangan kita tidak mengetahuinya, pastinya akan menimbulkan percekcokan dalam keluarga.
ADVERTISEMENT
Ciri keuangan sehat diantaranya adalah:
1. Cashflow positif. Mampu berzakat/derma secara rutin.
2. Santai ketika terjadi krisis, karena memiliki dana darurat dan asuransi.
3. Rutin menabung/berinvestasi minimal 10% dari pendapatan.
4. Rasio cicilan hutang, maksimal 35% dari pendapatan.
5. Santai dengan yang dipakai tetangga/teman/orang lain.
Sudahkah kita termasuk didalamnya? Jika belum mari bersama kita memulai untuk membentuk kondisi keuangan yang sehat dalam keluarga kita. Step by step menuju keuangan sehat:
1. Mengelola hutang konsumtif (tidak ada aset, nilai aset menurun, KTA, Kartu kredit, dll)
2. Memiliki tabungan dana darurat, harus dipaksakan min 10% dari income langsung dipisahkan di rekening berbeda yang hanya diambil dalam keadaan darurat.
3. Memiliki proteksi. Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa adalah yang paling utama.
ADVERTISEMENT
4. Berinvestasi. Investasi yang wajib dimiliki adalah tempat tinggal, dana pensiun, dana pendidikan dan penikahan anak, perjalanan rohani, dan dana investasi sosial.
Dalam ajaran agama Islam yang saya anut, kewajiban kita sebagai orang tua kepada anak ada 3, yaitu:
Memberikan nama yang baik, merawat dan mendidik, dan menikahkannya saat sudah dewasa. Sehingga tanpa kita sadari, menikahkan anak-anak kita adalah sebuah kewajiban kita sebagai orang tua. Walaupun di jaman sekarang ini banyak calon pasangan pengantin yang memang sudah menyiapkan sendiri acara pernikahannya, tetap sebagai orang tua jangan lupakan kewajiban kita yang satu ini. Dengan menyiapkan dana investasi sejak dini.
Inti dari kesehatan finansial yang baik sebenarnya adalah dapat terpenuhinya kebutuhan dan terwujudnya keinginan dalam keluarga. Maka kita harus sebijaksana mungkin benar-benar mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
ADVERTISEMENT
Dapat kita ambil sebuah contoh jika dalam sebuah keluarga memiliki income teratur Rp. 10jt per bulan, maka pos-pos keuangan yang sebaiknya dilakukan adalah:
1. Berikan kewajiban kita Allah yaitu untuk hal sosial, minimal sebesar Rp. 500.000;
2. Cicilan maksimal hutang < Rp. 3,5jt
3. Masukan dana investasi > Rp. 1,5jt
4. Membayar premi asuransi, minimal Rp. 500.000;
5. Terakhir, cukup tidak cukup living cost harus hanya sebesar Rp. 4jt;
Mari kita sama-sama memulai mengelola kesehatan fisik dan finansial keluarga kita dengan baik agar tercipta kehidupan yang lebih baik lagi tentunya. “ Karena di pundak perempuan generasi selanjutnya ditentukan, juga karena hidup pada hakikatnya tentang sendiri, tentang ditinggalkan atau meninggalkan, maka jadilah pribadi yang berdaya, baik personal maupun finansial” (ila Abdulrahman – Finansial Planner)
ADVERTISEMENT
#LiveHeathierLives #MomsMingle