Konten dari Pengguna

Pasar Modal di Era Pandemi Memberikan Sinyal Pemulihan Ekonomi

Eka Nuriawati
Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
30 November 2021 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Nuriawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source : Pexel.com
zoom-in-whitePerbesar
Source : Pexel.com
ADVERTISEMENT
Berkat penanganan pandemi yang baik menyebabkan angka penderita covid-19 semakin menurun. Sehingga kondisi pasar modal di Indonesia terus mengalami perbaikan. Saat ini, penderita virus corona terus menurun setiap harinya. Menurut data JHU CSSE, kasus baru covid-19 terhitung pada 11 november 2021 sebanyak 435 orang. Dengan demikian, mulai dilonggarkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mengakibatkan kondisi berbagai sektor usaha semakin membaik. Hal ini memberikan angin segar kepada para investor pasar modal yang selama PPKM selalu melihat warna merah pada portofolionya.
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa saat ini kinerja pasar modal telah mencapai keadaan yang stabil seperti sebelum pandemi. Statement tersebut dapat terwakili dari nilai IHSG yang merupakan singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan. Secara data terdahulu, pada tahun 2020 terekam IHSG Indonesia terus tergerus turun hingga mencapai level 3.000. Sedangkan, pada tanggal 9 November 2021 tercatat data IHSG kembali bangkit hingga 6.669 sangat berkebalikan dengan kondisi pasar modal saat awal pandemi dan ketika munculnya gelombang kedua varian Delta.
Terhitung pada agustus 2021, jumlah investor pasar modal mencapai jumlah 6.1 juta SID (Single Investor Identification) menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI). Maka, terdapat peningkatan minat masyarakat dalam berinvestasi di sektor pasar modal. Hal ini disebabkan banyak perusahaan sekuritas yang mempermudah akses masyarakat untuk membuka rekening saham. Branding investasi saham tidak hanya terkhusus untuk orang yang memiliki dana yang besar. Pihak perusahaan sekuritas mempromosikan bahwa investasi pasar modal dapat dilakukan dengan modal yang sedikit. Bahkan, investor dapat membeli saham dengan harga Rp 10.000. Generasi milenial hingga Gen Z tertarik akan hal tersebut karena merasa relate dengan penawaran yang dijanjikan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, banyak perusahaan yang menargetkan IPO (initial public offering) sebagai standarisasi kesuksesannya. IPO adalah proses penawaran saham dari perusahaan privat kepada masyarakat berupa penerbitan saham baru. Perusahaan yang telah melantai di bursa saham merupakan perusahaan yang telah menjual saham ke publik sehingga kepemilikan instansi menjadi umum. Dengan begitu, pengumpulan dana melalui pasar modal meningkat pesat akhir-akhir ini. Proses IPO tidak mudah, terdapat beberapa aspek yang dinilai oleh BEI sebagai kelayakan perusahaan untuk mengumpulkan pendanaan. Jadi, perusahaan yang sudah listing di Bursa Efek merupakan perusahaan yang terjamin kredibilitas dan akuntabilitasnya.
Perubahan ini tidak terlepas dari peran seluruh masyarakat dan Pemerintah Indonesia yang terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran varian Delta COVID-19 sejak Juli 2021 lalu hingga saat ini. Pencegahan ini dilakukan salah satunya dengan pemberian vaksinasi ke seluruh masyarakat Indonesia. Mengutip pernyataan Menteri Kesehatan RI Gunadi Sadikin, Indonesia menduduki peringkat ke-5 vaksinasi terbanyak di dunia. Pemerintah juga memudahkan akses vaksin bagi masyarakat. Vaksin sekarang sudah tersedia di puskesmas atau kelurahan setempat dan dibagikan secara gratis. Selain itu, terdapat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dicanangkan pemerintah demi kebaikan seluruh rakyat Indonesia. Awalnya, PPKM ini sangat meresahkan masyarakat karena kegiatan keseharian menjadi terhambat.
ADVERTISEMENT
Dengan berbagai upaya tersebut akhirnya pemerintah dapat menangani dan mengatasi gelombang kedua pandemi ini. Dilihat dari semakin menurunnya kasus baru dan tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia. Roda perekonomian mulai berputar, terbukti dari dibukanya pusat perbelanjaan hingga pedagang jalanan yang sudah kembali berjualan. Tetapi, perlu digaris bawahi bahwa pandemi belum berakhir tetap menaati protokol kesehatan dimanapun berada.