Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Berbagai Manfaat Informasi Kesehatan Reproduksi Bagi Wanita
13 Oktober 2021 13:39 WIB
Tulisan dari Eka Puspita Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kuat dan derasnya arus informasi kepada publik memudahkan kita untuk mengakses berbagai informasi. Tidak hanya informasi yang ringan, informasi yang berbau pengetahuan untuk menambah wawasan pun juga mudah diakses. Berbagai jenis informasi edukasi yang tersedia, salah satunya yang dapat diakses yakni edukasi mengenai kesehatan reproduksi. Dewasa ini banyak wanita yang sudah memahami apa dan bagaimana kesehatan reproduksi. Misalnya saja sudah banyak perempuan yang mendengar tentang “menstrual cup”, bagaimana pencegahan kanker serviks, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Pentingnya edukasi kesehatan reproduksi pada wanita terutama wanita usia subur yang berusia 10-49 tahun, akan berdampak pada siklus kehidupan selanjutnya. Dikutip dari Kemeterian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang baik serta bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, tetapi juga sehat dari aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, seperti fungsi dan prosesnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa edukasi kesehatan reproduksi tidak hanya selalu berputar pada masalah seksual, jenis kelamin, ataupun penyakit, namun juga seluruh siklus kehidupan wanita. Tidak hanya itu, beberapa manfaat penting yang dapat di ambil jika seorang wanita terpapar edukasi kesehatan reproduksi secara benar, antara lain:
1. Indikator Generasi Yang Akan Datang
ADVERTISEMENT
Untuk dapat melahirkan generasi yang sehat, maka diperlukan juga sistem reproduksi yang sehat. Seperti yang kita ketahui, pembentukan sel telur yang matang dengan sempurna dipengaruhi oleh dua keberadaan hormon utama yang ada pada wanita, yaitu FSH (follicle stimulating hormone) yang berperan dalam pembuatan dan pematangan sel telur serta hormon LH (luteinizing hormone) yang berperan dalam melepaskan sel telur dari indung telur (ovarium) proses ini disebut ovulasi. Dari kedua hormon tersebut dapat diartikan sehat atau berjalan normal jika sistem reproduksi perempuan tersebut juga berjalan dengan normal. Untuk mengetahui hal ini secara pasti, seorang wanita perlu memahami bagaimana tubuhnya bekerja, berproses, dan kemudian menghasilkan.
2. Persiapan Siklus Reproduksi
Salah satu manfaatnya adalah sebagai persiapan wanita dalam menjalani masa reproduksi setelah menikah seperti kehamilan, persalinan, menyusui, dan kontrasepsi. Sebagai contoh, status kehamilan yang sehat akan berpengaruh terhadap siklus reproduksi yang terjadi pada generasi setelahnya, yaitu anak perempuannya dan cucu perempuannya yang terkait dengan kualitas keturunan selanjutnya. Sebagai awal permulaan, seorang wanita yang telah menikah akan mengalami kehamilan. Namun, harapannya kehamilan yang dijalani tidak hanya sehat tetapi juga berkualitas. Kehamilan yang sehat dan berkualitas dapat mencegah terjadinya berbagai gangguan penyakit seperti stunting dikarenakan saat perencanaan kehamilan ibu telah memahami zat gizi yang baik yang dapat bermanfaat dalam pengembangan organ di awal trimester pertama, kemudian bayi mendapatkan cukup nutrisi, dan stimulasi hingga waktunya bayi dilahirkan. Selain itu, selama kehamilan ibu juga rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dan melakukan konseling atau konsultasi terkait proses dan rencana menyusui serta rencana penggunaan kontrasepsi setelah bersalin. Sehingga ketika selesai bersalin seorang wanita tidak lagi bingung tentang bagaimana menyusui atau alat kontrasepsi apa yang cocok bagi dirinya.
ADVERTISEMENT
3. Pencegahan Terhadap Penyakit
Mengenal kesehatan reproduksi, tidak hanya membahas mengenai bagaimana tubuh wanita berproses namun juga membahas bagaimana tetap sehat di masa selanjutnya. Sebagai salah satu upaya tetap sehat, maka seseorang perlu melakukan pencegahan penyakit. Contoh yang paling mudah adalah mengenal bagaimana menjaga kebersihan diri selama fase mentruasi, seperti kapan dan bagaimana mengganti pembalut, asupan apa yang tepat saat fase mentruasi, dan lain sebagainya.
4. Mengetahui Hak Kesehatan Reproduksi
Dengan mengakses informasi mengenai kesehatan reproduksi, seorang akan paham apa saja hak kesehatan reproduksi yang dimiliki. Setidaknya terdapat 12 butir hak kesehatan reproduksi yang diadopsi dari International Planned Parenthood Federation (IPPF) yang dicanangkan pada tahun 1996, salah satunya seperti hak untuk memutuskan kapankah dan akankah memiliki seorang anak. Tidak hanya IPPF, Indonesia juga memiliki Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi yang mengatur dan menjamin hak kesehatan reproduksi bagi setiap warga negara dapat terpenuhi.
ADVERTISEMENT
5. Dapat Menjadi Budaya Yang Baik
Dengan berkembangnya wawasan yang dimiliki, maka seseorang akan dengan mudah meneruskan informasi yang telah didapatnya. Seorang wanita yang memiliki pemahaman mengenai kesehatan reproduksi dapat menjadi lebih percaya diri terhadap diri dan tubuhnya. Apalagi jika orang tersebut adalah ibu yang juga melahirkan seorang anak perempuan. Harapannya, pengetahuan, pemahaman, dan pratek baik dari edukasi kesehatan reproduksi yang ia dapatkan bisa dipraktekan, dikembangkan, dan kemudian diterapkan bagi generasi selanjutnya.
Itulah manfaat-manfaat yang akan didapatkan seorang wanita ketika telah mengakses dan mengetahui informasi mengenai kesehatan reproduksi. Tetapi yang perlu diingat adalah pastikan bahwa sumber yang memberikan informasi tersebut merupakan sumber terpercaya seperti tenaga kesehatan ataupun penyuluh kesehatan dan keluarga berencana.
ADVERTISEMENT