Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Cerita Dari Hongkong
14 Mei 2018 19:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari eka Rahmayanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Namanya Tuky, itu katanya saat pertama kali kita bertemu di Tempat olah raga para lansia, di olahraga centre. Jujur aku tak tahu nama panjangnya. Wajar sih, karena aku sendiri menyebut namaku Eka tanpa Rahmayanti seharum melati yang merekah di pagi hari. Hehehe.......
ADVERTISEMENT
Di Centre situ banyak juga para pengurus lansia yang semua dari indonesia. Centre di buka pada hari senin dan hari kamis saja. Dan walau hanya 1 jam, tapi kami para mbak mbak menjadi sahabat. Sambil menunggu para BOBO dan Kungkung yang kami jaga,kami bakal mengobrol dan bergosip ria, dari ucinta luna, sampai ustad somad. Dari presiden sampai harga baju online.
Mbak Ani, mbak Sri, mbak Wati, dan mbak Wulan, mereka juga menjaga lansia seperti aku. Dan semua telah menjaga orang lansia lebih dari 1 kontrak kerja (2tahun). Jadi selama bertahun tahun kami kenal hingga terciptalah Gank Olah raga Centre. Dengan saling berbagi masakan indonesia, saling curhat, saling menghibur, dan sering kita habiskan libur bersama. Apalagi flat rumah majikan kami sangat berdekatan sehingga bertambah dekatlah kami.
ADVERTISEMENT
Suatu hari datanglah Tuky. Dia datang menggantikan mbak Wati yang tidak lagi menambah kontrak dan memutuskan pulang indonesia. Kami sedih kehilangan Mbak Wati tapi saat bertemu Tuky kami senang Punya teman baru. Kami yakin Tuky bisa menjadi bagian dari Gank olah raga Centre. Tuky adalah seorang ibu beranak satu, masih 39 tahun berada di tengah tengah di antara kami. Aku 30 tahun menjadi yang termuda dan mbak Sri 48 tahun yang tertua.
Dengan pengalaman kerjanya yang pernah kerja di Singapore selama 4 tahun, dan ucapan ucapan yang selalu mengatakan bahwa dia pinter masak, cepet belajar bahasa, kami yakin Tuky pasti mampu menggantikan mbak Wati. Majikannya baik dan kami juga kenal, makanya mbak Wati bisa kerja 3kali kontrak di situ. Kami bantu Tuky semampu kami dalam berbagai hal, masakan, kerjaan yang berkaitan menjaga orang lansia, dan banyak lagi. Pokoknya kami siap membantu Tuky dalam hal apapun.
ADVERTISEMENT
Siapa sangka kehadiran Tuky akan menjadi tragedi dan airmata pada Persahabatan kami Gank Olah raga Centre. Persahabatan kami yang bertahun-tahun tertimpa cobaan. Hilang kepercayaan dan belas kasih. Benar benar goyah setelah adanya Tuky di antara kami. Yaaa,,,, 5 bulan Tuky bersama kami, mampu meporakporandakan mahligai cinta Gank.
Semua berawal dari cerita bohong yang selalu Tuky haturkan pada kami.
"Aku di kasih makan bubur lagi ah"
"Aku di pukul kakek ah".
"Aku di bentak siuce (anak majikan yang belum menikah) a,,,,".
"Aku di denda uang tiap aku kerja kurang baik".
Aku aku aku dan akuuuuuuu begini begitu setiap hari Tuty haturkan pada kami. Kami heran karena mbak Wati yang pernah bekerja di situ sebelumnya selalu mengatakan majikannya baik sekali . Tapi kami tetap tak mau berprasangka buruk. Kami tetap memberi dia nasehat, hiburan, masakan, dan sedikit uang karena kami tahu dia masih masa potongan agent.
ADVERTISEMENT
Terus suatu hari nenek yang dia jaga bertanya padaku .
"Mui,,kamu jualan sambel ya?"
"Tidak a bobo,,,,kenapa?"
"Itu Ceceku (pembantu) ku bilang dia beli sambelmu, dia minta uang sama aku kemarin karena dia tidak punya uang soalnya khan masih masa potongan".
Aku kaget campur tidak percaya. Fitnah. Aku memang memberi sambel Tuky tapi itu sukarela. Tuky berbohong. Demi uang? Buat apa? Aku tetep tidak tentram hatiku , aku harus bertanya pada nya langsung.
"Tuky,,Boleh aku bertanya sesuatu?"
"Apa mbak Eka?"
Aku pun Cerita semua yang di ceritakan nenek nya. Dan bertanya kebenaran padanya. Eh, Tuky malah melotot dan berujar:
"Mbak ,,,jangan hanya karena aku baru di sini, terus mbak seenaknya menuduhku".
ADVERTISEMENT
Aku hanya melongo dan diam. Aku tenangkan hatiku dan mencoba percaya Tuky. Aku anggap neneknya berbohong.
Lama makin Lama terlihat sifat asli Tuky. Dia egois dia tidak mau mendengar pendapat orang. Dan hal yang paling tidak cocok buat kami, dia memandang semua orang dengan kejelekannya. Dia selalu berujar kata kata yang kadang menyakitkan hati.
"Mbak eka kamu Kok gemuk banget sih, di urus mbak biar laku ".
"Mbak Siti, dah lama di sini kok Hp tetep jadul,,,,pelit boleh mbak tapi jangan selangit".
"Eh mbak mbak,,,tahu ga, siuce ku itu ga nikah karena dia lesbian lho".
Ckckckck awal-awal kami anggap dia cuma ngledek atau bercanda tapi lama makin lama semakin keterlaluan. Mungkin benar kata orang HAL YANG PALING MEMATIKAN DI DUNIA INI ADALAH MULUT. Karena MULUT orang bisa perang, karena MULUT orang bisa membunuh, karena MULUT yang tak bertulang segala yang baik terlihat buruk. Kami hanya ngelus dada. Ah,,,,sifat orang beda beda, biarlah.
ADVERTISEMENT
Sampai entah kenapa tiba tiba, mbak Wulan mendiamkanku. Setiap kali bertemu di Olah raga Centre dia pura pura sibuk mengurusi Bobonya. Dia masih mau menyapa pada yang lain tapi tidak padaku. Aku bertanya pada yang lain, ada apa gerangan tapi mereka sama sama tak tahu.
Selang beberapa hari kemudian tiba tiba Olah raga Centre sepi. Semua temanku tidak ada yang mau mengobrol denganku. Mau bertanya langsung mereka selalu menghindar. Naas nya lagi Bobo yang aku jaga masuk rumah sakit dan harus di rawat selama hampir 1bulan.
Saat Bobo ku keluar rumah sakit dan bisa Olah raga lagi, aku berniat benar benar bertanya penjelasan apa salah dan dosaku. Bukan kah seorang sahabat harus siap mengoreksi temannya yang berbuat salah?. Aku siap untuk minta maaf bila aku memang berbuat salah.
ADVERTISEMENT
Sidang di mulai. Mereka pun blak2an tentang semua. Bhwa aku membuang lodeh yang di masak oleh mbak Ani, bahwa aku lebih mentingin beli baju daripada bayar utang ke mbak Sri, dan bahwa aku menghilangkan jaket nya mbak Wulan yang aku pinjam saat aku kedinginan di ruang Centre yang ber Ac.
Aku cuma melirik Tuky yang tersenyum tapi sinis. Aku tak bisa berkutik lagi. Aku memang tak jujur pada mereka tentang semua itu. Dan naasnya adalah saat semua itu terjadi Tuky jadi saksi. Saat lodeh itu ku buang di tempat sampah Tuky ada di sampingku. Saat aku beli kaos Tuky juga yang nganter. Saat aku belum ngembalikan jaketnya mbak Wulan aku dengan pede nya apload photo di Fb dengan jaket itu dan tentu Tuky tahu karena dia berteman denganku di fb.
ADVERTISEMENT
Aku tak mau menjelaskan. Tidak ada guna. Aku cuma berucap NGAPURONE SENG GEDE mbakkk kabeh.
Masalah yang sepele tapi bila di bumbui dengan micin yang banyak dari Tuky membuat semua sirna. Selama sebulan lebih Gank Olah raga Centre tidak saling menyapa. Kami setiap ketemu pura pura main hape atau pura pura sibuk.
Akhirnya suatu hari Tuky menyalami kami dan berpamitan. Dia sudah finish potongan dan memutuskan nge-break kontraknya dan Pulang indonesia. Tidak krasan katanya.
Aku menoleh yang lain dan tiba tiba kami berempat tersenyum sendiri. Aku pun berucap:
"Mbak Ani,,,lodeh yang mbak kasih memang aku buang, karena pas turun dari lift tasnya jebrot jadi tumpah di lantai jadi aku keruk dan aku buang "
ADVERTISEMENT
Mbak Ani mengangguk dan tersenyum.
"Mbak Siti, aku wes lunas khan utangku. Maaf yo aku lebih mentingin beli kaos. Tetangga ku di Sragen ada yang pulang cuti mbak, terus kebetulan anakku minta di belikan kaos I ❤ Hk. Jadi aku beli dan aku titipkan tetanggaku".
Mbak Siti juga tersenyum, berucap "aku lihat di pp whatappmu ada photo anakmu pakai kaos itu "
"Dan mbak Wulan maaaaaaf banget ya, jaketnya lambat aku balikin karena aku jahitkan ke tukang jahit. Resleting nya jebol jadi aku jahitkan."
Kami berempat saling tertawa dan lega.
Dan Tuky tak lagi berani menatap mata kami. Usahanya gagal. Tapi kami tetep baik padanya. Saat dia mau terbang pulang indonesia kami iuran dan menukarnya ke rupiah. Buat sangu. Kasihan Tuky pulang tanpa uang.
ADVERTISEMENT
"Eh ngomong ngomong nama panjangnya Tuky apa ya? Aku aneh saja kalau manggil dia Tuky Tuky Tuky kayak apaaaaa gitu "
Dan kami berteriak bersama
TUKIIIIIIIIIIIIIIIIYEEEEEEEEEEM .
Selesai.
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 0:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini