IHSG Rebound? Ekonomi Belum Membaik Lho

Eka Sari Lorena. Foto: kumparan

Hari ini di pasar ada euphoria. Sampai penutupan sesi I harga Jakarta Composite Index naik 9.62 persen. Investor happy meski ada yang juga yang buru-buru cabut dari bursa karena dapat celah untuk melarikan diri.

Apakah Indonesia baik-baik saja dengan penguatan bursa yang drastis ini? Ya belum tentu, kerugian oleh para investor sejak muncul kasus Covid-19 ini juga belum terbayarkan. Bahasanya, masih pada berdarah-darah.

Kenapa IHSG menguat? Tentu lebih kepada stimulus dari Amerika bagi internal mereka. Rupiah pun menguat, sementara menjauh dari Rp 17.000 yang tempo hari bikin semua orang ngeri. Gimana tidak ngeri kalau onderdil mobil berfluktuasi sesuai dollar.

Indonesia juga belum baik-baik saja selama banyak hal belum jelas. Ada kabar baik misalnya, ojek katanya tak harus nyicil motor mereka atau driver tak usah menyicil mobil mereka. Tapi, gimana teknisnya? Belum jelas nih.

Lagipula, kalau sama-sama urusan transportasi, apakah keringanan itu hanya bagi perusahaan aplikasi itu? Bagaimana dengan perusahaan transportasi lain yang tetap harus beroperasi. Tidak semua teman di Organda misalnya, punya ketahanan dalam menghadapi krisis.

Tapi simpelnya, saya mau bilang kalau euphoria di bursa saham hari ini belum tentu mencerminkan pulihnya ekonomi di Indonesia. Itu sesaat saja. Angka positif Covid-19 bisa melonjak kapan saja apalagi saat test rapid Covid-19 makin banyak digunakan untuk memeriksa masyarakat.

Pemerintah, dan kita semua, menurut saya harus terus berpikir kreatif untuk menyiasati kondisi sekarang. Tidak hanya pegawai yang pusing tapi juga business owner. Ketika business turun kan gaji tetap harus dibayar, 1,5 bulan lagi harus bayar THR juga. Alamak. Tetap semangat ya teman-teman. / ESL