Jangan Mau Kalah, Perempuan Indonesia Harus Jadi Kartini di Era Modern

Konten dari Pengguna
21 April 2019 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Sari Lorena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perempuan hebat. Foto: Max Pixel
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan hebat. Foto: Max Pixel
ADVERTISEMENT
Kartini begitu beruntung. Sebab, mungkin hanya Kartini, perempuan Indonesia yang hari lahirnya dirayakan setiap tahunnya, yakni pada tanggal 21 April.
ADVERTISEMENT
Biasanya, pada Hari Kartini, anak-anak perempuan Indonesia merayakannya dengan berkebaya ke sekolah. Sayang sekali, tahun ini, tanggal 21 April jatuh pada hari Minggu, ketika sekolah libur.
Namun kadang, Hari Kartini tak dirayakan dengan mendalam. Padahal, Kartini melambangkan emansipasi perempuan. Kartini adalah simbol kemajuan perempuan Indonesia.
Dan hebatnya, Kartini yang dilahirkan pada era tempo dulu itu, tepatnya tahun 1878, sudah berpikir jauh ke depan. Dia sudah menuliskan berbagai surat yang berisi ajakan untuk memajukan kaum perempuan.
Isi suratnya pun runtut. Dia juga menceritakan betapa sulitnya bagi anak perempuan untuk dapat bersekolah hingga kisah tentang dirinya yang harus rela dinikahkan dengan pria yang tidak dikenalnya. Kartini sempat hendak belajar dari guru di Batavia, meski terlanjur dinikahkan dengan Adipati Rembang. Namun, surat-suratnya memang keren, dan kita jadi tahu bagaimana suasana di Jawa pada masa itu.
RA Kartini. Foto: Wikimedia Commons
So, jangan pernah meremehkan perempuan Indonesia, ya. Mami saya saja, sejak SMP, sudah bisa menyetir mobil. Beliau kemudian membantu bisnis Lorena ketika dulu saya masih kecil. Bahkan, keluarga kami tak memakai nanny dan saya dirawat mami sambil beliau membantu Lorena.
ADVERTISEMENT
Ketika saya kuliah di Amerika Serikat, saya tahu bahwa perempuan Indonesia punya banyak kesempatan. Pada zaman Orde Baru, Indonesia sudah punya menteri dari kalangan perempuan. Bahkan, perusahaan-perusahaan Indonesia saat itu sudah dipimpin oleh CEO perempuan.
Eka Sari Lorena Foto: Istimewa
Jadi, perempuan Indonesia itu, dari dulu memang sudah hebat, baik pada zaman Kartini maupun zaman mami saya. Nah, perempuan Indonesia masa kini jangan mau kalah. Kalian harus lebih hebat.
Kalian harus belajar atau cari mentor supaya jauh lebih hebat dari Kartini. Enggak susah, kok. Kita sudah diberi akal budi, sehingga dapat membedakan mentor yang benar atau yang banyak bohong. Belajarlah pada yang banyak bekerja Verdi’s, kerja keras, bukan pada perempuan yang banyak bermimpi dan yang bicara tanpa bukti.
ADVERTISEMENT
Dan terakhir, jadilah Kartini di era modern. Jangan buat Kartini menangis. Jangan pula jadi mama-mama penyebar hoaks. Malu kita sama ibu kita Kartini. / ESL
#kartini #nohoax #blessed #paskah #kasih #love