Yakin Mau Lockdown? Pemerintah Harus Berhitung dengan Benar

Konten dari Pengguna
15 Maret 2020 10:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Sari Lorena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Eka Sari Lorena. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Eka Sari Lorena. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam hitungan hari, Coronavirus bikin Indonesia terkaget-kaget. Dari yang dikatakan tidak ada, bahkan dibilang kita kebal tapi tahu-tahu menyebar. Menteri Perhubungan Pak Budi Karya juga diketahui positif. Oh My God.
ADVERTISEMENT
Situasi seperti ini, kita harus bergerak lebih strategis lagi. Para pemimpin juga harus mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dengan mempertimbangkan resiko-resiko terburuk. Meski keputusan itu tetap harus mempertimbangkan rakyat dan membuat rakyat tetap bernapas.
Saya prediksi misalnya pemerintah pasti mempertimbangkan lockdown. China dan Italia yang secara agresif sudah menerapkan lockdown ini. Tapi, ada negara lain seperti Korea dan Taiwan yang tidak lockdown tapi lumayan dalam mengendalikan Coronavirus.
Pemerintah kita mau yang mana? Belum jelas meski sejumlah kota sudah meminta siswa belajar mandiri di rumah. Kematian memang lebih banyak di orang lanjut usia, tapi anak-anak bisa jadi media penular jadi lebih baik di rumah, deh. Dan, saya dukung langkah itu.
ADVERTISEMENT
Nah, kembali mau lockdown atau tidak, saya rasa harus berhitung matang. Harus dilihat apakah masyarakat kita siap? Apakah tiap komunitas penduduk punya ketahanan yang cukup misalnya, dalam hal pangan.
Kalau harus lockdown, harus ada strategi yang tepat. Menurut saya, jalur logistik tidak boleh lockdown. Kalau lockdown bagaimana kita mau bawa barang? Ini bukan saja soal bahan pangan supaya masyarakat bisa makan tetapi bagaimana ekonomi tetap bergerak.
Kenapa ekonomi harus bergerak? Karena, kita tidak tahu berapa lama periode dari Coronavirus ini. Ada bisnis yang harus bertahan. Menyuruh kota di-lockdown juga bukan urusan simpel lho karena ada banyak orang harus bekerja dari hari ke hari supaya dapat makan.
Tidak semua orang punya lumbung di rumah mereka. Itu pemerintah harus hitung dengan benar. Happy Sunday, ya. Semoga kita semua sehat selalu. / ESL
ADVERTISEMENT