Liburan di Vietnam Serasa Jadi Jutawan

Eka Situmorang
Curious soul who loves travelling and food. Mom of one. Travel Blogger. Instagram : ceritaeka. Blog at http://ceritaeka.com and http://ekalagi.com
Konten dari Pengguna
18 Juli 2019 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Situmorang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada yang seperti saya enggak, ya? Setiap kali bepergian ke luar negeri, otomatis selalu menghitung kurs. Jadi kalau lagi mau belanja-belenji, tanpa dikomando lagi, otak saya langsung mengalikan kursnya dan menominalkannya ke dalam rupiah.
ADVERTISEMENT
Kalau harga masih wajar, maka ayo beli, tapi kalo enggak wajar ya bye-bye. Iya, saya memang perhitungan, tapi yang begini menyelamatkan keuangan liburan. Aduh, saya enggak mau pulang liburan jadi bangkrut. Bukannya senang nanti malah jadi cemberut. Ogah! Hahaha.
Opera House, Hanoi (Foto: Dokumen Pribadi Eka Situmorang-Sir)
Namun, otak saya bisa beristirahat mengkalkulasi kurs saat liburan ke Vietnam kemarin. Ya ampun, di sana tuh murah-murah banget. Wajar sih, karena nilai tukar rupiah lebih kuat dibandingkan Vietnam Dong (mata uang negara komunis ini). Sebagai perbandingan saja, uang Rp 750.000 itu setara dengan VND 1.200.000. Hampir 2 kali lipatnya. Jutawan kan? Yeay!
Biaya makan, hotel, tiket, tempat-tempat atraksi juga terjangkau banget. Kalau ada duit lebih, saya merekomendasikan Vietnam deh buat destinasi liburan. Bawa uang sedikit tapi bisa mewah liburannya. Enggak percaya? Baca sampai habis ya.
ADVERTISEMENT

Transportasi

Selama liburan di Hanoi, Vietnam, saya tidak menyewa mobil namun menggunakan taksi yang dipesan secara digital. Armadanya cukup familiar karena di Indonesia juga banyak. Biaya berkisar antara VND 10.000 sampai 25.000 alias Rp 6.000 sampai Rp 15.000 saja.
Saya keliling Kota Hanoi seharian dengan berpindah hingga 8 tempat, namun menghabiskan enggak lebih dari VND 200.000 alias Rp 125.000. Saya memang sengaja menggunakan taksi online karena mau membandingkan dengan pelayanan di Jakarta, dan ternyata sama tuh.
Tapi kalau yang enggak mau repot, biaya sewa mobil seharian juga masih terjangkau banget. Sekitar VND 650.000 atau Rp 400 ribu saja. Oh iya, di sini juga ada ojek motor lho! Seru enggak tuh? Hehehe.
ADVERTISEMENT

Akomodasi

Banyak akomodasi murah di Hanoi. Namun, ya ada uang, ada rupa. Pas kemarin ke sini, kami memesan 1 family room untuk 3 orang dewasa dan 1 anak-anak di sebuah hotel di Old Quarter. Harganya Rp 2.000.000 untuk 3 malam, alias enggak nyampe 700 ribu per malamnya.
Terjangkau, kan? Hotelnya enak, kamar luas, tempat tidur nyaman, sarapan banyak, dan lokasinya oke karena dekat dengan banyak tempat.
Family room (foto: dokumen Rising Dragon Hanoi)
Saya sarankan untuk menginap di hotel saja kalau ke Hanoi bersama keluarga, supaya kenyamanan terjamin. Ada teman yang nekat cari hostel dan akhirnya terpaksa pindah karena butut banget kamarnya. Untuk lokasi akomodasi sendiri, Old Quarter adalah pilihan yang baik karena banyak paket tur yang memberikan penjemputan gratis kalau hotelnya berlokasi di sini. Jika di luar Old Quarter biasanya ada biaya tambahan.
ADVERTISEMENT

Makanan

Vietnam tuh surga makanan. Yang paling hits tentu saja kopi Vietnam yang viral banget di Jakarta beberapa tahun lalu, hehehe. Namun selain itu, Pho alias bakminya juara banget. Makanan dijual antara Rp 20.000 hingga Rp 35.000 (sudah dirupiahkan) dengan porsi raksasa. Serius, gede banget! Oh iya, kalau cari makanan mesti rada cermat soal kehalalannya ya.
Makan di pinggir jalan Hanoi (Foto: Dokumen Pribadi Eka Situmorang-Sir)
Satu persamaan dari Vietnam dan Indonesia adalah trotoar jalan yang sering berubah jadi warung tenda saat malam, dengan meja dan bangku-bangku pendek, tak lupa kipas angin besar berjajar. Biar adem Cyin, hehehe. Yang unik dari makan di pinggir jalan Hanoi adalah, di setiap meja disediakan tempat sampah. Awalnya, saya rada risih, tapi lama-lama, ya sudahlah.
ADVERTISEMENT

Sightseeing

Ada banyak hal yang bisa dilihat di Hanoi. Yang paling hits sih tentunya Ha Long Bay alias perbukitan Karts. Sekitar 3 jam perjalanan dari Old Quarter. Untuk bisa menjelajah Ha Long Bay, kita perlu memesan paket cruise terlebih dahulu, bisa di hotel atau melalui online travel agent.
Bergaya ala-ala jutawan di Ha Long Bay. (Foto: Dokumen Pribadi Eka Situmorang-Sir)
Ada banyak paket ditawarkan, mulai dari 1 day tour, 2 day tour, hingga 3 day tour. Harga tentu berbeda-beda, namun sebagai gambaran, kemarin kami memesan 1 day tour seharga Rp 470.000 saja dan fasilitasnya sudah komplit banget.
Mendapat penjemputan, makan siang, hingga kudapan. Beuh, setimpal banget pengalaman yang didapat dengan harga segitu. Bener-bener deh, Vietnam memang pintar mengemas wisatanya dengan harga terjangkau. Oh iya, anak di bawah 5 tahun gratis selama membeli minimum 2 tiket dewasa.
Liburan keluarga ke Ha Long Bay. (Foto: Dokumen Pribadi Eka Situmorang-Sir)
Untuk city tour kami memilih untuk mengatur sendiri. Ada banyak yang bisa dikunjungi mulai dari Danau Hoan Kiem, Ngoc Son Temple, Hanoi Opera House, One Pillar Pagoda, Ho Chi Min Museum (hari Senin tutup ya), Tran Quoc Pagoda, hingga West Lake yang sejuk dengan angin sepoi-sepoinya.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar tempat wisatanya gratis walaupun ada 1-2 yang menarik bayaran tiket wisata dengan harga murah. Sekitar Rp 15 ribu saja. Terjangkau, kan?
Vietnam memang seru meski kemarin sempat hampir gila pas cari makanan, karena pelayannya enggak bisa berbahasa Inggris. Tapi bukankah pengalaman begitu menambah kadar asyiknya liburan, kan? Hehehe.
Jadi, kalian tertarik pergi ke Vietnam enggak nih?
Salam,