Konten dari Pengguna

Serunya Wisata Belanja di Hong Kong

Eka Situmorang
Curious soul who loves travelling and food. Mom of one. Travel Blogger. Instagram : ceritaeka. Blog at http://ceritaeka.com and http://ekalagi.com
27 Agustus 2018 8:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Situmorang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai penggemar shopping, Hong Kong adalah salah satu surganya belanja. Kenapa? Karena Hong Kong menerapkan kebijakan bebas pajak belanja untuk barang-barang yang masuk dan dijual di sana. Otomatis hal ini bikin harga jual barangnya jadi lebih murah dibanding negara lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu Hong Kong selalu jadi kiblat fashion Asia. Apa yang akan jadi trend di Singapura, Korea, Jepang, Malaysia, bahkan Indonesia, sudah keluar duluan sekitar 3-4 bulan duluan di sini. Enggak heran, jadinya banyak pedagang baju, pemilik butik sampe penggemar fashion selalu ngebet belanja di negara dengan lautan gedung pencakar langit ini.
Serunya Wisata Belanja di Hong Kong
zoom-in-whitePerbesar
(Foto: Causeway Bay, salah satu pusat perbelanjaan terkenal di Hong Kong/Eka Situmorang-Sir)
Sebagai surga belanja, Hong Kong menawarkan berbagai macam pusat perbelanjaan mulai dari kelas kaki lima sampai butik mewah, yang murah sampai yang mahal, yang bisa nawar sampai yang udah fixed price. Pokoknya semua komplit deh. Saya sendiri punya pengalaman lucu nan gemas yang bikin ngakak waktu belanja di negara dengan penduduk terpadat di dunia ini.
ADVERTISEMENT
Dikeplak Pedagang Kaki Lima di Ladies Market
Begini, saya dengar bahwa salah satu tempat belanja murah yang oke itu namanya Ladies Market. Anyway, biarpun namanya merujuk pada perempuan namun bukan berarti penjualnya perempuan semua, hanya saja barang-barang yang dijual memang lebih banyak ditujukan buat perempuan. Barang buat cowok enggak ada ya? Tenang, ada juga barang-barang buat pria tapi memang enggak sebanyak barang buat wanita.
So, mendengar kata “MURAH” dengan semangat 45 saya meluncur ke Ladies Market yang buka mulai sore hari ini. Rasanya senang dan udah kebayang bakalan nemu barang-barang lucu yang unik. Dan, begitu sampai di sana saya kalap dong! Mata saya nanar melihat jajaran pedagang kaki lima dengan hamparan tas, sepatu, baju, kaos, ikat pinggang, dan barang lainnya yang tentunya lucu-lucu banget! Modis dan trendi semua. Setelah mengamati beberapa pedagang, tiba-tiba saya tertarik sama satu tas lucu berwarna magenta yang menggantung manja.
ADVERTISEMENT
“How much is this?” tanya saya ke penjualnya, seorang encim-encim tua.
“$100. I can give discount if you buy three.”
Hmm, insting emak-emak enggak mau rugi yang harus nawar pun keluar. Berhubung terbiasa belanja di ITC atau pasar Blok M yang kalo nawar dari ¼ harga jadi kebiasaan ini pun saya terapkan di sini.
“Well, I will buy three if you give me $75....” belum sempat saya melanjutkan kata-kata, kalimat saya dipotong sang encim.
“Okay $75 x 3 = $225.”
“No, $75 for three items. Each is 25,” jawab saya lagi.
“What?” ia bertanya. Lalu sepertinya karena ia takut salah dengar maka ia mengeluarkan kalkulator dan meminta saya menuliskan harga penawaran saya. Dengan sigap jemari saya mengetikkan angka 25 di kalkulator berwarna hitam milik sang encim. Begitu melihat angkanya, wajah sang encim yang tadinya ramah, perlahan tapi pasti berubah sangar. Mulutnya menganga lalu ia berteriak.
ADVERTISEMENT
“ARE YOU CRAZYYY??!!”
“No, I am not,” jawab saya kalem tanpa merasa terintimidasi oleh suaranya yang melengking nyaring kayak anak kucing abis digebuk kayu. Melihat wajah saya yang lempeng kalem gitu ternyata sang encim makin emosi. Nah, di sini sebagai penganut filosofi “sing waras ngalah” alias mending menghindari konfrontasi maka saya pun memilih beranjak pergi.
“If you can’t give me that price, it’s okay. I will just find other seller,” kata saya sambil melangkahkan kaki. Satu yang tidak saya antisipasi adalah ketika saya membalikkan badan, tiba-tiba ia mengeplak kepala saya. Ouch! Enggak keras sih tapi lumayan bikin kaget ya. Saya menoleh sambil mengangkat tangan tanda bertanya kenapa ia melakukan itu. Tapi sang encim ngoceh-ngoceh pake bahasa Kanton yang saya enggak ngerti.
ADVERTISEMENT
Akhirnya saya pun berlalu dan nggak menanggapinya lagi. Duh, sial bener! Hahaha. Apa mungkin penjualnya kurang belaian dari suaminya makanya ngamuk, atau emang dia lagi sepi makanya jadi kayak gitu. Entahlah saya nggak ngerti. Hahaha. Tapi yang pasti, sepertinya ia memang pengen cari gara-gara, kalau udah kayak gitu ya mending menjauh saja, kan? Kalo enggak cari gara-gara masa ia bertingkah begitu?
Suami saya sempet komentar jangan-jangan saya nawarnya kekecilan, tapi saya yakinkan ia bahwa dari hasil baca-baca kalau di Ladies Market memang harus nawar. Anyway, enggak seberapa jauh dari tempat tadi, saya menemukan tas yang sama persis seperti itu. Penjualnya buka harga di angka $80, dan tanpa kapok saya tetep nawar dari angka $25 yang artinya sekitar 30% dari harga buka. Lalu setelah beberapa kali sodor-sodoran kalkulator akhirnya tas magenta itu sukses saya beli di harga $35. Yeay! Nah kan, nawarnya membuahkan hasil kan? Hehehe.
ADVERTISEMENT
Memang seru sih belanja di Hong Kong ini. Nggak bisa komunikasi karena beda bahasa nggak masalah. Cukup gunakan kalkulator buat tawar-menawar. Untung kalau angka atau fulus bahasanya saling mengerti ya. Hahaha.
Rekomendasi Tempat Belanja Lainnya di Hong Kong
Selain Ladies Market, Causeway Bay juga bisa jadi alternatif tempat belanja. Di sini barang-barangnya lebih variatif, ada yang bisa ditawar, ada yang harga pas. Banyak kosmetik dijajakan juga. Biasanya saya beli kaos-kaos produksi HK di Causeway Bay seperti Giordano buat oleh-oleh. Psst kalau unduh aplikasinya bisa dapat harga lebih murah lagi lho!
Serunya Wisata Belanja di Hong Kong (1)
zoom-in-whitePerbesar
(Foto: Shop till you drop in Hong Kong/Eka Situmorang-Sir)
Kalau mau belanja barang-barang bermerk yang orisinal silakan mampir ke Tsim Sha Tsui yang satu area dengan Victoria Bay. Berjajar butik-butik mewah yang harganya bikin nelan ludah. Hahaha. Tapi mata memang bakalan puas kalau mampir ke sini, jadi sekalian belanja sekalian plesir. Jangan lupa mampir sekalian ke Clock Tower juga ya.
ADVERTISEMENT
Lalu kalau sudah mepet mau pulang dan ingat ada yang belum dibeli, santai aja. Di dekat bandara ada pusat perbelanjaan namanya Citygate, semacam mall dengan factory outlet gitu. Harga jelas miring dan koleksi barangnya pun bagus-bagus. Sepatu Dr. Kong, Coach, Kate Spade, dan Long Champ dijual juga kok di sini.
Tips Belanja di Ladies Market Hong Kong:
1. Datang pas awal-awal buka, biasanya pedagang mau jual murah buat penglaris.
2. Jangan datang pas mau tutup. Ada anggapan, kalo udah tutup nanti di kasih murah. No, no. Justru kalau mau tutup mereka buru-buru dan males melayani pembali karena ada jam buka-tutup yang cukup saklek diterapkan pemerintah. Kalau nggak dipatuhi bisa nggak jualan lagi besoknya. Jadi kalau nawar-nawar mendekati jam mau tutup malah dicuekin.
ADVERTISEMENT
3. Tahu barang yang diinginkan terlebih dulu. Anuh, di sana tuh berjibun barang dagangannya. Bisa kalap beli barang-barang printilan yang nggak perlu. Hahaha.
4. Tawar dari 50%, kecuali punya nyali gede kayak saya nawar dari 25%. Jadinya dikeplak hahaha.
5. Ada harga ada barang. Jangan tergiur banget sama harga murah ya. Kualitas bicara dari harganya juga. Jadi waktu itu saya pengen beli oleh-oleh kaos gitu. Di deket hotel harganya $15/potong, lha kalau di Ladies Market kok $15 dapat 5. Tapi begitu sampai di Jakarta ya kaosnya ternyata cepet robek.
Happy shopping, Mom. Enjoy Hong Kong!
ESS