10 Tips Membawa Anak Kecil Traveling ke Luar Negeri

Eka Situmorang
Curious soul who loves travelling and food. Mom of one. Travel Blogger. Instagram : ceritaeka. Blog at http://ceritaeka.com and http://ekalagi.com
Konten dari Pengguna
25 Oktober 2018 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Situmorang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jalan-jalan atau piknik sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat sekarang ini, ngetren dan hype banget. Beberapa kali ke travel fair, saya menjumpai banyak orang yang berburu tiket pesawat atau paket liburan.
Enggak heran sih, soalnya dengan jalan-jalan pikiran jadi rileks, selain itu juga memperluas wawasan. Walaupun ada yang bilang memperluas wawasan enggak harus pergi-pergi, dari baca buku juga bisa namun buat saya pribadi feel dari suatu tempat baru, interaksi dengan masyarakat sekitar hingga budaya atau kebiasaan di tempat yang dikunjungi itu memberikan pengalaman yang memperkaya jiwa.
“Bukankah hidup itu adalah soal perjalanan hati dan mendapatkan pengalaman seluas-luasnya?”
Changdeokgung Palace, Korea. (Foto: Eka Situmorang)
Nah, dengan semangat membuka wawasan tersebut, Pak Suami dan saya senang sekali membawa Basti liburan keluarga atau sekadar piknik ke mana gitu. Kalau ada rezeki lebih ya plesir ke luar kota, kalau lagi bokek, piknik tipis-tipis juga enggak masalah, atau syukur-syukur bonusnya pak suami lagi gede ya kami bisa ke luar negeri. Hehehe.
ADVERTISEMENT
Ada sesuatu yang bisa kami ajarkan ke Basti dari setiap perjalanan kami. Seperti saat tempo hari kami pergi trekking ke Air Terjun Banyumala Basti belajar tentang flora dan fauna, atau saat kami ke Singapura Basti kagum dengan alat transportasinya yang maju sekali. Membuatnya terpana dan rasa ingin tahunya tentang science timbul.
Ahya, saya ingat pertama kali membawa Basti ke luar negeri itu butuh banyak banget persiapan. Semacam jadi rempong sendiri karena enggak ada yang bantuin dan enggak ada yang bisa saya tanyain. Teman-teman saya yang hobi traveling banyak yang masih lajang atau kalau pun sudah menikah belum punya anak. Akhirnya saya clueless dan benar-benar start from the scratch.
ADVERTISEMENT
Nah, berdasarkan pengalaman beberapa kali ke luar negeri membawa anak balita, akhirnya saya mengumpulkan beberapa tips yang membantu banget pas persiapan dan saat liburan.
Tips ini bisa dipake buat orang tua yang kadang ragu mau bawa anak balitanya traveling ke luar negeri. Jangan khawatir, dengan persiapan yang matang, liburan ke luar negeri enggak seribet yang dibayangkan kok. Cuma memang butuh persiapan dan waktu untuk melakukannya. Cus simak.
Tips Liburan ke Luar Negeri Pertama Kali Membawa Anak Kecil
1. Buat Paspor, fotocopy, lalu taruh tempat aman
Paspor itu hal dasar buat bisa ke luar negeri. Anak-anak berapa pun umurnya harus memiliki paspor. Karena di bawah umur maka ia melekat ke orang tua baik ayah atau ibu.
ADVERTISEMENT
Sekarang bikin paspor itu mudah, apalagi jika membuat paspor buat anak-anak ada antrean khusus alias prioritas gitu. Jadi antreannya enggak bareng-bareng sama orang dewasa. Maklum, anak kecil kan cepet cranky ya kalau ngantre kelamaan. Pengalaman saya sih antrean buat paspor untuk Basti dari masukin berkas dan foto itu enggak nyampe setengah hari kerja.
Setelah paspor di tangan, bikin dua fotocopy. Satu taruh di rumah, satu lagi dibawa saat traveling. Jaga-jaga aja!
Paspor WNI (Foto: Eka Situmorang)
2. Ajukan visa jika negara yang dituju membutuhkan visa
Langkah berikutnya adalah pelajari negara yang mau dikunjungi apakah memerlukan visa atau tidak. Kalau butuh visa ya segera ajukan. Pelajari apa saja dokumen yang dibutuhkan, lengkapi lalu masukkan ke kedutaan.
ADVERTISEMENT
Kalau enggak mau repot, bisa menggunakan jasa travel agent, tentu ada biaya sendiri di luar biaya pengajuan visanya ya. Dan bukan jaminan dapat visa walau pakai jasa travel agent.
3. Persiapkan anak untuk menjawab beberapa pertanyaan saat di konter imigrasi
Saat mengantre di konter imigrasi, pastikan anak selalu dekat dengan kita orang tuanya. Angkat anak saat proses foto/pemindaian wajah untuk sistem di negara yang kita kunjungi lalu siap-siap juga jika anak ditanya-tanyain sama petugasnya.
Enggak semua negara sih, tapi pas ke Korea dan Malaysia tempo hari, Basti ditanyain namanya siapa, akan ngapain di sana dan sekarang lagi pergi sama siapa. Mungkin menghindari penyelundupan anak kali ya.
Pertanyaannya diajukan dalam Bahasa Inggris saat di Korea, kalau di Malaysia ditanyakan dengan Bahasa Melayu. Saya enggak paham juga kalau anak balita nggak bisa Bahasa Inggris, gimana jawabnya ya.
Persiapkan anak akan kemungkinan menjawab pertanyaan di konter imigrasi. (Foto: Eka Situmorang)
4. Bawa makanan kesukaan untuk stok selama liburan
ADVERTISEMENT
Percayalah, anak yang lapar itu bisa sangat rungseng. Trik membuat liburan nyaman adalah dengan memastikan perut anak selalu kenyang. Bawa stok cemilan kesukaan yang banyak. Iya, di sana bisa beli sih tapi belum tentu cocok baik rasa atau kandungan bahannya. Saya biasanya bawa biskuit khusus untuk anak saya juga aneka kerupuk gitu.
Lalu buat saya pribadi bawa susu cokelat dan bubuk cabe. Beberapa teman saya malah nekat bawa mie instan, selain biar ngerasa homey, juga menghemat pengeluaran. Hahaha.
Oiya, kalau pergi ke negara yang bukan pemakan nasi dan anak enggak biasa makan selain nasi, bisa juga bawa rice cooker portable buat masak. Memang makan tempat sih tapi ya daripada pulang-pulang anak kurus kering kan?
ADVERTISEMENT
5. Buat itinerary yang masuk akal dan pesan hotel dari Indonesia sekalian
Riset dan riset kalau mau ke luar negeri. Bikin itinerary yang bearable baik buat kita sebagai orang tua atau buat anak. Jangan sampai anak kecapaian, nanti malah sakit. Atau jangan sampai kita jadi frustasi karena itinerary enggak tercapai sebab situasi dan kondisi anak enggak memungkinkan buat mengikuti maunya kita.
Dulu sih sebelum punya anak saya bisa pergi ke 4-5 tempat sekaligus dalam satu hari namun begitu ada Basti, 2 tempat sehari aja rasanya udah mewah. Hahaha. Biasanya paling 1 tempat abis itu istirahat atau maksimal menikmati lokasi yang dikunjungi.
Untuk hotel sendiri, jika negaranya butuh visa pasti akan minta copy booking-an hotel yang akan kita tempati tapi jika butuh visa sih nggak perlu ya. Saran saya, biar bisa menyusun itinerary dengan baik, langsung sekalian pesan hotel di Indonesia.
ADVERTISEMENT
6. Sesuaikan kondisi negara tujuan dengan list barang yang harus dibawa
Maksudnya gini, untuk negara-negara yang memang didesain banyak berjalan kaki seperti Singapura atau Seoul, ada baiknya bawa stroller deh. Biar anak enggak pegel dan kita juga enggak capek harus gendong-gendong. Tapi kalau negara yang dituju akses taksinya gampang dan murah seperti Bangkok ya santai aja tanpa stroller.
Lalu perhatikan juga musim yang berlangsung saat liburan kita. Jangan sampai salah kostum!
Anak sibuk sendiri jadi bisa menikmati perjalanan dengan nyaman. (Foto: Eka Situmorang)
7. Bawa mainan atau kesukaan perlengkapan yang nyaman buat di pesawat
Untuk long haul flight biar enggak bosan, sediakan mainan atau sesuatu yang bikin anak nyaman. Andalan saya sih lego dan puzzle dengan tingkat kesulitan lumayan.
8. Asuransi perjalanan
ADVERTISEMENT
Nah, ini sering kelewat nih. Dulu sebelum punya anak saya enteng aja pergi jalan tanpa asuransi tapi sekarang mikir lagi. Hahaha. Namanya insiden atau kecelakaan kan nggak ada yang tau ya. Amit-amit kenapa-kenapa di negeri orang, paling enggak ada asuransi yang bisa menanggung biayanya duluan.
Oh iya ada beberapa asuransi yang bahkan claim pun bisa cair hanya karena pesawat di-delay. So, enggak ada salahnya proteksi diri dengan baik.
9. Vaksin
Tiap negara tentu punya endemic yang berbeda tergantung iklim dan juga lokasinya jadi kebutuhan vaksinnya pun beda. Rata-rata negara empat musim memang punya endemic yang berbeda dari negara tropis.
So, kalau memang vaksin kita belum lengkap, segerakan vaksin demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Well, vaksin ini menurut saya fungsinya kayak asuransi tadi, sebagai perlindungan!
ADVERTISEMENT
10. Bawa obat-obatan pribadi
Enggak ada salahnya siaga. Yang selalu ada di kotak pertolongan pertama saya adalah minyak telon, plester luka, obat batuk, obat panas, dan vitamin. Kadang kalau kecapean dan kesenengan liburan bisa nge-drop badannya yang sebenarnya enggak perlu ke dokter cukup pakai obat-obatan biasa aja.
Dengan persiapan yang baik, liburan ke luar negeri bersama dengan balita pun tetap bisa asyik dan seru. (Foto: Eka Situmorang)
Semoga tips di atas membantu para orang tua yang ingin bepergian ya. Bawa balita liburan ke luar negeri memang butuh persiapan ekstra tapi tetap bisa menyenangkan kok!
Eka Situmorang-Sir
@ceritaeka