news-card-video
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Aroma Karsa, Karya Paling "Bau" Dee Lestari

E Wahyu
Menulislah maka engkau ada.
20 Maret 2018 13:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari E Wahyu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aroma Karsa, Karya Paling "Bau" Dee Lestari
zoom-in-whitePerbesar
Dewi "Dee" Lestari kembali meluncurkan novel fiksi ilmiah. Untuk menyelesaikan novel tentang hiperosmia yang berjudul "Aroma Karsa" ini, Dee mengaku harus melakukan riset selama 9 bulan.
ADVERTISEMENT
Lokasi risetnya pun cukup "menantang". Salah satunya adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang di Bekasi, Jawa Barat. Disana ia sempat mengunjungi warung makan yang berada di kompleks TPA tersebut.
"Ini menurut saya adalah pengalaman yang cukup 'menantang'. Sampah disini adalah yang paling segar-segarnya. Segar dalam arti paling bau," ungkapnya.
Selain di Bantar Gebang, Dee juga melakukan riset ke Gunung Lawu. Ia mendaki melalui jalur tengah yang jarang dilewati pendaki umum namun sering dilalui orang-orang dengan keperluan spiritual dan klenik. Untuk memperkaya pengetahuannya tentang bau dan aroma, Dee juga kursus meracik parfum di Singapura.
Menurutnya, meracik parfum sama seperti membuat komposisi musik. Sudah ada kelompok-kelompok parfum yang memang karakternya tidak boleh sembarangan dicampur.
ADVERTISEMENT
Aroma Karsa lebih dulu terbit versi digitalnya pada 18 Januari 2018 hingga 15 Maret 2018. Sedangkan versi cetaknya mulai terbit 16 Maret 2018. Sambutan pembaca cukup luar biasa. Terbukti novel ini sudah terjual lebih dari 10 ribu eksemplar melalui sistem pre-order.
Novel Aroma Karsa bercerita tentang Raras Prayagung, yang mencoba mencari keberadaan tanaman kuno bernama Puspa Karsa.
Dari sebuah lontar kuno, Raras Prayagung mengetahui bahwa Puspa Karsa yang dikenalnya sebagai dongeng, ternyata tanaman sungguhan yang tersembunyi di tempat rahasia.
Obsesi Raras memburu Puspa Karsa, bunga sakti yang konon mampu mengendalikan kehendak dan cuma bisa diidentifikasi melalui aroma, mempertemukannya dengan Jati Wesi.
Jati memiliki penciuman luar biasa. Di TPA Bantar Gebang, tempatnya tumbuh besar, ia dijuluki si Hidung Tikus. Dari berbagai pekerjaan yang dilakoninya untuk bertahan hidup, satu yang paling Jati banggakan, yakni meracik parfum.
ADVERTISEMENT
Kemampuan Jati memikat Raras. Bukan hanya mempekerjakan Jati di perusahaannya, Raras ikut mengundang Jati masuk ke dalam kehidupan pribadinya. Bertemulah Jati dengan Tanaya Suma, anak tunggal Raras, yang memiliki kemampuan serupa dengannya.
Semakin jauh Jati terlibat dengan keluarga Prayagung dan Puspa Karsa, semakin banyak misteri yang ia  temukan, tentang dirinya dan masa lalu yang tak pernah ia tahu.***(ek)