Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Ikigai dalam Citra Diri Pustakawan
24 Juli 2023 10:50 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Eka Widyawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terjebak dengan rutinitas harian yang terasa menjemukan memang kadang kala dirasakan oleh sebagian pekerja. Dinamika dunia kerja yang fluktuatif juga acap kali membuat pekerja kehilangan gairahnya untuk memberikan kontribusi terbaik.
ADVERTISEMENT
Semangat untuk maju dan kemauan untuk berkembang menjadi kendur karena adanya pengaruh internal maupun eksternal. Maka sangat diperlukan jiwa totalitas agar berbagai permasalahan tersebut dapat teratasi. Salah satunya adalah dengan menemukan dan mengimplementasikan Ikigai.
Apa itu Ikigai? Beberapa tahun terakhir Ikigai menjadi topik pembahasan hangat di kancah internasional karena dipercaya dapat menstimulasi energi-energi positif dalam menjalani kehidupan sehingga hidup terasa lebih memiliki value dan kebahagiaan hidup dapat tercapai sekalipun lewat hal-hal kecil. Ikigai adalah jalan untuk menemukan kesuksesan hidup. Ikigai juga membantu untuk bisa lebih mensyukuri dan memaknai kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya Ikigai merupakan sebuah prinsip masyarakat Jepang yang mengedepankan kebermaknaan hidup. Istilah Ikigai berasal dari kata iki yang berarti kehidupan dan gai yang berarti nilai. Dari penggabungan dua kata tersebut, Ikigai dapat dimaknai sebagai suatu prinsip yang menjadikan hidup menjadi lebih bernilai dan dapat dinikmati dengan bijak sekalipun kehidupan kadang tak seindah angan-angan.
Sebagai sebuah negara yang terkenal dengan warisan luhur budayanya, masyarakat Jepang masih melestarikan prinsip hidup Ikigai sehingga mereka mampu menjalani semua tantangan hidup. Hal ini menjadikan Jepang tersohor dengan kedisiplinannya, teratur dalam berbagai segi kehidupan dan memiliki angka harapan hidup lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Ikigai menitikberatkan pada kehidupan bernilai yang penuh arti, semangat dan seimbang. Masyarakat yang menerapkan Ikigai dalam kehidupannya lebih mampu beraktivitas dengan senang hati tanpa merasa terbebani.
Sikap semacam ini akan membuat hidup lebih harmonis dan memiliki makna mendalam. Prinsip hidup Ikigai akan menjadikan seseorang lebih visioner dan mampu menjalani kehidupan secara lebih bernilai, baik itu dari segi karir maupun kehidupan sosial.
Dalam bukunya yang berjudul The Book of Ikigai, Ken Mogi mengenalkan lima pilar Ikigai:
Kelima pilar Ikigai yang dapat diimplementasikan secara holistik akan menciptakan value hidup yang lebih baik. Tak terkecuali dalam hal pekerjaan, Ikigai mampu meningkatkan motivasi kerja yang membuat kita mudah menerima kondisi yang sedang terjadi.
ADVERTISEMENT
Hal-hal kecil lebih mudah dihargai sehingga kebahagiaan lebih mudah digapai di tempat kerja. Ikigai menjadi salah satu solusi agar hidup menjadi lebih bermakna dan bergairah. Hidup akan terasa lebih bahagia karena tidak terbebani oleh standard sosial yang kadang kala memang tidak sesuai dengan jati diri.
Hidup dengan memegang teguh prinsip Ikigai mendorong individu untuk bisa menjadi diri sendiri, membebaskan diri sehingga mampu memahami dan menerima setiap keunikan yang ada dalam diri sendiri. Begitu pula dengan etos kerja yang meningkat karena Ikigai mengedepankan keselarasan dan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.
Ikigai yang diterapkan dengan baik dapat menstimulasi motivasi berkelanjutan untuk menjalani hidup. Prinsip hidup bahagia ini dapat mengatasi rasa jenuh dalam menghadapi rutinitas sehari-hari. Tidak perlu menunggu hal besar untuk bisa merasakan bahagianya hidup sebab pencapaian-pencapaian kecil juga harus dinikmati sebagai sebuah proses.
ADVERTISEMENT
Makna bahagia akan semakin luas dan menjadi tambahan energi bagi kita untuk bisa meraih pencapaian yang besar. Rasa cemas pada masa mendatang yang belum pasti dapat dihalau dengan fokus menikmati pengalaman yang sedang berlangsung dan mensyukuri setiap momen yang ada.
Pustakawan dengan Ikigai
Pustakawan yang notabene merupakan penggerak pelayanan perpustakaan harus memiliki kepribadian positif agar dapat memberikan pelayanan prima yang memuaskan pemustaka. Untuk itulah, Ikigai dapat diterapkan dalam diri pustakawan agar tercipta citra diri pustakawan yang memiliki nilai atau value.
Ikigai dapat menciptakan budaya kerja yang positif, terlebih bagi pustakawan yang berkecimpung dalam pelayanan jasa Bekerja secara totalitas hingga bisa menciptakan etos kerja tinggi dan kepuasan pemustaka bisa diwujudkan.
ADVERTISEMENT
Implementasi Ikigai dalam diri pustakawan akan memicu optimisme tinggi sehingga produktivitas bisa ditingkatkan. Ikigai dalam diri pustakawan dapat dimulai dengan belajar memberikan perhatian besar pada hal-hal kecil sebagai wujud rasa bangga sebagai seorang pustakawan.
Pustakawan dapat memberikan pelayanan yang optimal jika dalam dirinya sudah tumbuh self belonging yang kuat terhadap profesinya yang barangkali masih saja dianggap remeh jika disandingkan dengan profesi lain yang lebih bersinar. Ikigai mampu menjadikan pustakawan lebih mencintai pekerjaanya, mencintai hidup, dan membawa kesuksesan.
Pada implementasi pilar kedua Ikigai, pustakawan yang telah berhasil mencintai pekerjaannya akan mampu melepaskan beban sosial yang tercipta dari adanya standar masyarakat luas. Pustakawan dapat membebaskan diri, membuka peluang-peluang positif sehingga bisa memahami dan menerima keunikan diri sendiri sebagai seorang pustakawan yang profesional.
ADVERTISEMENT
Pustakawan yang telah menemukan kenyamanan dan kebahagiaan dalam menjalankan profesinya tentu akan berdampak pada kinerjanya yang lebih produktif dan selalu berorientasi pada optimalisasi pelayanan.
Ikigai dapat menjadi motivasi untuk terus bergerak maju dan menjadikan diri sebagai seorang visioner yang menatap masa depan dengan penuh optimisme. Pada pilar ketiga tentang keselarasan dan kesinambungan, Ikigai adalah pondasi bagi pustakawan untuk bisa menjadi pribadi yang tak hanya handal sebagai seorang individu, namun juga memiliki kemampuan bekerja sama yang baik dengan tim nya.
Ikigai menjadikan pustakawan mampu selaras dengan orang-orang disekitarnya, cakap beradaptasi dengan lingkungan kerjanya, dan keselarasan tersebut harus berjalan secara berkesinambungan hingga tercipta budaya kerja yang unggul. Pustakawan dengan Ikigai akan memberikan dampak positif pada lingkungan kerja yang menaunginya.
Pilar keempat yang menyokong penerapan Ikigai adalah dengan menikmati hal-hal kecil tanpa menunggu pencapaian yang besar. Pencapaian kecil yang dinikmati adalah tambahan energi untuk mencapai usaha yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Maka sangat penting untuk memiliki jiwa besar yang mampu menghargai dan menikmati setiap proses yang harus dilalui untuk menjemput kesuksesan. Dalam hal ini, pustakawan dapat menumbuhkan Ikigai dengan menikmati rutinitas kesehariannya.
Usaha-usaha kecil yang kadang dianggap remeh sebagai pekerjaan sehari-hari harus diubah sebagai suatu hal yang memang patut disyukuri dan dinikmati, karena hal kecil pada dasarnya merupakan langkah-langkah kecil menuju pencapaian besar.
Pustakawan yang dapat menghargai pencapaian kecilnya seiring berjalannya waktu dapat bertumbuh dan berkembang maju dengan melakukan perbaikan diri. Ia akan terus berusaha untuk mencapai hal besar sehingga hal tersebut mendorong peningkatan kinerjanya.
Terakhir pilar kelima ialah hadir di tempat dan waktu sekarang. Pustakawan yang bahagia dengan pekerjaannya tidak akan mencemaskan esok hari yang memang masih belum diketahui kejelasannya.
ADVERTISEMENT
Ia akan fokus untuk hari ini, memberikan kontribusi terbaiknya dan berusaha maksimal untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Pustakawan yang mampu menerapkan pilar kelima Ikigai akan menikmati pekerjaanya sekarang, efektif dalam bertindak dan fokus mengerjakan apa yang bisa dilakukan sekarang tanpa menunda-nunda.
Pustakawan dengan Ikigai mampu menghargai waktu dan menerima dengan senang hati kondisi yang sedang dihadapi pada masa sekarang. Waktu yang ada akan termanfaatkan dengan baik untuk membuat dirinya sebagai pustakawan berdedikasi yang mencintai pekerjaannya.
Demikianlah Ikigai akan memberikan dampak positif dalam mencapai kehidupan bahagia, bernilai dan bermakna mendalam. Ikigai dalam citra diri pustakawan akan mendorong produktivitas kinerja pustakawan yang bahagia dan menghargai profesinya.
Lebih jauh, Ikigai akan berdampak pada kesehatan mental pustakawan yang jauh lebih baik. Keselarasan pekerjaan dan kehidupan akan tercapai. Dengan begitu, pustakawan akan memiliki kepribadian unggul dan mampu melayani masyarakat sepenuh hati.
ADVERTISEMENT
Live Update
PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia, Rabu (8/1). Pelatih asal Belanda ini akan menjalani kontrak selama dua tahun, mulai 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Kluivert hadir menggantikan STY.
Updated 8 Januari 2025, 18:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini