Konten dari Pengguna

Menjaga Alam, Menjaga Harapan

Eka Faizin Hidayat
Mahasiswa Fakultas Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dengan fokus pada studi hukum tatanegara. Memiliki ketertarikan pada kepenulisan, dan keilmuan.
2 Desember 2024 10:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Faizin Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alam. pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Alam. pixabay.com
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah rumah bagi keajaiban alam yang luar biasa. Dari hutan tropis Kalimantan hingga kedalaman laut Raja Ampat, keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia menjadi warisan dunia. Negara kita menyimpan hampir 17% spesies flora dan fauna yang ada di dunia, menjadikannya salah satu pusat keanekaragaman hayati global. Namun, kekayaan ini tidak datang tanpa ancaman.
ADVERTISEMENT
Saat ini, perubahan iklim, deforestasi, dan eksploitasi sumber daya terus menggerogoti keseimbangan ekosistem. Pada 2021- 2022, tingkat deforestasi (netto) mencapai 104 ribu hektar, bahkan menurut data World Resources Institute Global, RI sebagai negara nomor satu tingkat penurunan deforestasinya di dunia sebesar 65%, yang dicapai di era pemerintahan Jokowi kemarin. Namun disamping itu, tekanan terhadap habitat masih tinggi, terutama karena alih fungsi lahan untuk kebutuhan industri dan perkebunan.

Kekayaan yang Harus Dilindungi

Indonesia menjadi rumah bagi lebih dari 300.000 spesies satwa dan tumbuhan, termasuk 10% dari seluruh spesies tumbuhan berbunga, 12% spesies mamalia, dan 16% spesies burung dunia. Lautan Indonesia juga merupakan pusat biodiversitas global, dengan lebih dari 500 spesies terumbu karang, menjadikannya salah satu kawasan laut terkaya di dunia ini.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, di balik kekayaan ini, banyak spesies yang menghadapi ancaman kepunahan. Orangutan Kalimantan, harimau Sumatra, dan badak Jawa adalah beberapa contoh spesies yang kini menghadapi risiko besar. Berbagai upaya pelestarian seperti restorasi hutan, penguatan kawasan konservasi, dan pengelolaan berbasis masyarakat telah dilakukan. Hingga 2023, pemulihan ekosistem kawasan konservasi telah mencapai 196.937 hektar atau 98% dari total target pemerintah​ yang telah ditargetkan.

Mengapa Harapan Ada pada Alam?

Alam bukan sekadar kumpulan pohon, satwa, atau pemandangan indah. Alam adalah inti dari kehidupan manusia, sistem pendukung yang menyediakan udara segar untuk bernapas, air untuk bertahan hidup, pangan untuk dikonsumsi, hingga bahan baku untuk solusi medis. Setiap elemen dalam ekosistem saling terhubung, memberikan manfaat yang tak tergantikan bagi kelangsungan hidup kita.
ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, peran alam menjadi semakin penting. Indonesia telah menetapkan langkah besar dengan target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% pada 2030. Lebih jauh lagi, negara ini berkomitmen mencapai netralitas karbon pada 2060. Upaya ini menunjukkan bahwa alam bukan hanya masa lalu yang perlu dilestarikan, tetapi juga kunci harapan untuk masa depan yang berkelanjutan.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Setiap langkah kecil memiliki dampak besar bila dilakukan bersama-sama. Berikut adalah beberapa cara praktis untuk ikut serta menjaga alam:
ADVERTISEMENT
Dan ingat setiap langkah kecil yang kita lakukan akan berkontribusi pada solusi besar di kemudian hari.

Menjaga Harapan Bersama

Ketika kita menjaga alam, kita sebenarnya sedang menjaga masa depan kita. Tidak hanya untuk hari ini, tetapi untuk generasi mendatang yang berhak merasakan keindahan dan manfaat yang sama. Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin dunia dalam upaya pelestarian lingkungan, tetapi ini hanya mungkin jika setiap orang mengambil bagian.
Mari kita jaga hutan, laut, dan satwa kita, bukan hanya karena mereka indah, tetapi karena mereka adalah sistem pendukung kehidupan yang tak tergantikan. Menjaga alam berarti menjaga harapan bagi semua makhluk hidup di Bumi.
#JagaAlamJagaHarapan #KeanekaragamanHayati