Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Menu sarapan masyarakat Kolombia dan Venezuela
20 November 2018 10:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Ekalyptha Setyo Cahyono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kita mengenal surabi, lupis, getuk atau makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia dengan bahan dasar beras, singkong, jagung dan lain-lain yang biasanya dikonsumsi pada saat sarapan, ternyata di negara-negara lain juga yang menyajikan makanan dengan bahan dasar yang kurang lebih sama yaitu Arepa.
ADVERTISEMENT
Arepa merupakan makanan ringan yang banyak dikonsumsi di Kolombia dan Venezuela terutama untuk sarapan, arepa terbuat dari jagung kering atau tepung jagung yang dibentuk lingkaran, diratakan dan dimasak. Arepa juga telah menyebar dan dikonsumsi oleh masyarakat di Kepulauan Canary, Spanyol dan Miami di Amerika Serikat.
Seorang ahli etimologi Venezuela, Mariano Picon Salas menyatakan bahwa kata arepa berasal dari kata erepa, yang merupakan bahasa bangsa Cumanagotos yang telah punah, erepa artinya jagung. Sebuah manuskrip juga menunjukkan bahwa masyarakat kuno di Kolombia dan Venezuela menggunakan kata arepas untuk menyebut makanan yang berbasis jagung
Arepa dikonsumsi oleh penduduk pribumi sejak zaman pra-Columbus di wilayah-wilayah yang saat ini milik Kolombia dan Venezuela. Dalam kehidupan suku-suku Indian di Amerika Latin, jagung merupakan elemen penting dan penanaman jagung juga sangat beragam, dalam wilayah Venezuela saat ini saja terdapat sembilan jenis jagung yang dapat dikonsumsi.
menu makan yang menyertakan arepa (sumber foto: dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
Pada jaman dahulu arepa dibuat secara tradisional oleh para wanita dengan proses yang panjang, mereka menggiling biji jagung untuk dijadikan tepung, kemudian dicampur dengan air untuk membuat adonan dan dibentuk bola-bola jagung, yang kemudian diratakan dan dimasak sampai bagian luar adonan matang. Selain api, para wanita jaman dahulu juga menggunakan batu gerinda untuk menggiling dan griddles (grills dari tanah liat) untuk memasak arepa, biasanya adonan arepa memiliki ukuran tebal sekitar 1,5 cm tebal dengan diameter 10 cm dan berat sekitar 250 gram.
Saat ini, arepa dianggap sebagai ikon gastronomi Kolombia dan Venezuela, dan warisan bersama yang dimiliki oleh negara-negara ini. Arepa adalah simbol dari tradisi masyarakat pribumi yang masih ada di negara-negara ini. Namun, metode penyiapan arepa telah berubah dengan menyederhanakan proses secara modern. Untuk arepa instan, hanya perlu mencampur air dan sedikit garam untuk membuat adonan dengan proses yang hanya memakan waktu sekitar 5 hingga 10 menit adonan sudah dapat dibentuk dan memasak.
pedagang kaki lima yang menjual arepa keju (sumber foto: dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
Arepa adalah ikon di Kolombia, di mana terdapat 75 resep untuk memasak arepa dan 73% dari populasi Kolombia mengkonsumsi arepa di saat sarapan. Setiap pagi dapat dijumpai dijalan-jalan masyarakat Kolombia yang sarapan arepa ditemani dengan secangkir kopi encer atau soft drink merk-merk lokal. Arepa adalah bagian dari warisan budaya Kolombia dan dianggap sebagai simbol kesatuan gastronomi nasional.
Di Antioquia, sebuah Provinsi di Kolombia, juga merayakan hari-hari besar dengan menyajikan arepa sebagai makanan wajib sebagai makanan pendamping semua jenis makanan pada hari itu dan mereka membuat kalung dari arepas yang diberikan kepada tokoh-tokoh masyarakat.
Pada tahun 2006, arepa dinominasikan sebagai simbol budaya Kolombia dalam kontes yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan Kolombia bekerja sama dengan berbagai media nasional.
ADVERTISEMENT
Setiap tahun, "Festival Arepa Kolombia" dirayakan di lima kota utama yaitu Bogotá, MedellÃn, Cali, Barranquilla, dan Bucaramanga. penyelenggaraan festival berlangsung di setiap kota antara bulan Agustus dan Desember.
Selain di Kolombia, Arepas dapat dijumpai di Kepulauan Canary, Spanyol karena arus penduduk antara pulau-pulau tersebut dan Venezuela di masa lalu; arepa dapat ditemukan terutama di provinsi Santa Cruz de Tenerife. Arepa biasanya dikonsumsi di bar dan restoran dengan cara memasaknya digoreng dan bukannya dipanggang. Arepa di pulau Canary dikombinasikan dengan dengan gastronomi lokal seperti keju lunak atau pisang dari pulau Canary.
Sedangkan di Venezuela, Arepa adalah hidangan khas yang dikonsumsi di seluruh negeri, biasanya dimakan hampir setiap hari saat sarapan atau makan malam, baik sebagai hidangan utama atau sebagai pendamping. Di Venezuela, ada berbagai merek tepung jagung yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat arepa.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1960, sebuah perusahaan bernama Empresas Polar, meluncurkan produk tepung jagung yang dimasak melalui prosedur yang dikembangkan oleh seorang insinyur Venezuela, Luis Alberto Caballero Mejias, yang mampu memperpendek proses panjang pembuatan arepa dan dapat dimasak dengan empat cara berbeda yaitu dioven, dipanggang, direbus dan digoreng.
Arepa banyak dijual di toko-toko khusus arepa atau dalam bahasa Spanyol disebut Areperas, atau di restoran khusus arepa yang telah disesuaikan dengan perkembangan zaman, arepa kini disajikan dengan modifikasi parutan keju, ham, daging mechada, telur dan ayam. Arepa kini bahkan telah menjadi bagian dari menu McDonald.