Konten dari Pengguna

TransMilenio di Bogota

21 Oktober 2018 19:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ekalyptha Setyo Cahyono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam dunia yang semakin dinamis seperti sekarang ini, manusia semakin dituntut untuk efektif dan efisien dalam segala hal, namun begitu selalu ada kendala yang harus dihadapi. Salah satu permasalahan umum yang dimiliki oleh hampir semua manusia di seluruh tempat di dunia ini adalah kemacetan.
ADVERTISEMENT
Bogotá, Seperti kota-kota besar lainnya, ibu kota Kolombia ini memiliki populasi sebesar 8,75 juta dan telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sebagian karena migrasi dari pedesaan. Pergeseran populasi telah menciptakan tantangan besar bagi Bogotá di sektor transportasi, termasuk kemacetan jalan karena peningkatan penggunaan kendaraan pribadi dan kebutuhan akan alat transportasi yang murah bagi masyarakat menengah ke bawah yang tinggal di kota.
Pada akhir 1990-an, sistem transportasi umum di Bogotá bisa dibilang bangat buruk, tidak mampu melayani dan memenuhi kebutuhan pengguna, waktu tempuh perjalanan yang panjang, tingkat kemacetan yang tinggi, tingkat kecelakaan yang tinggi dan tingkat polusi udara dan suara yang juga tinggi. Bus-bus kota yang ada kondisinya cukup buruk, per tahunnya saja bisa mencapai 750.000 ton polutan yang dibuang ke atmosfer, tingkat kebisingan juga tinggi hingga mencapai di atas 90 desibel di jalan-jalan utama ibukota.
ADVERTISEMENT
Walikota Bogotá pada saat itu, Enrique Peñalosa, akhirnya mengusulkan suatu sistem transportasi baru dengan mengadopsi sistem yang telah diterapkan di kota Curitiba, Brasil dan diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan menjadi efisien serta murah yaitu TransMilenio. TransMilenio S.A., didirikan pada bulan Oktober 1999, otoritas ini diberi tanggung jawab untuk merencanakan dan mengelola pembangunan proyek TransMilenio serta mengawasi operasinya. Tujuan utamanya adalah untuk mengubah sistem transportasi umum Bogotá untuk meningkatkan kualitas hidup warganya dan kualitas udara kota, serta meningkatkan produktivitas.
Tahap pertama pelaksanaan selesai pada tahun 2002, yang kedua pada tahun 2006, pada tahun 2012, TransMilenio telah memiliki 12 jalur dengan total jarak 112 km, dengan total armada lebih dari 2000 bus dan 147 halte sehingga dapat membuat perjalanan menjadi lebih teratur, aman dan nyaman, beberapa armadanya pun telah dilengkapi dengan wi-fi.
Armada TransMilenio gandeng tiga (sumber foto: http://salaipcomunicacion.blogspot.com/2011/02/estacion-de-la-calle-100-es-una-de-las.html)
ADVERTISEMENT
TransMilenio memiliki jalur khusus, yang membuat bebas dari kemacetan lalu lintas, dan masyarakat Bogota juga sangat menghargai jalur bus TransMilenio tersebut, meskipun tidak ada petugas yang menjaga jalur tersebut dan pembatas antara jalur bus TransMilenio dan jalan untuk umum hanya setinggi 10 cm namun tidak ada kendaraan umum yang melintas, selain armada TransMilenio, jalur khusus tersebut hanya boleh dilewati ambulan dan pemadam kebakaran.
Ongkos untuk menggunakan layanan transportasi umum ini sangatlah terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah, yaitu COP $ 2.200 (Colombian Peso) atau sekitar Rp. 10.000 untuk sekali jalan. TransMilenio mulai beroperasi dari pukul 04:30 hingga tengah malam dari hari Senin hingga Sabtu, dan untuk hari Minggu lebih siang yaitu pukul 06.00 pagi sampai 11.00 malam.
Antrian di halte TransMilenio pada jam sibuk (sumber foto: http://semanariovoz.com/alza-en-transmilenio-y-sitp/)
ADVERTISEMENT
Kini TransMilenio telah menjadi kendaraan umum yang diandalkan dan melayani hingga 2,2 juta orang setiap hari dan melebihi kapasitas sehingga bus menjadi sangat padat pada jam sibuk hingga muncul suatu candaan yang menyebut Trans muy lleno atau dalam Bahasa Indonesia berarti Trans yang sangat penuh, karena antrian pada jam sibuk bisa mencapai ratusan meter.
Selain TransMilenio, ada juga bus-bus SITP (Sistema Integrado de Transporte Publico/ sistem transportasi umum yang terintegrasi) yang beroperasi melayani jalur-jalur yang lebih kecil yang tidak dilalui oleh TransMilenio, meskipun tarif SITP sedikit lebih murah namun SITP tersebut masih satu manajemen dengan TransMilenio.
Untuk memudahkan transaksi bagi para pengguna transportasi umum, TransMilenio menyediakan kartu pelanggan sebagai alat transaksi untuk menggunakan layanan TransMilenio yang bisa digunakan juga untuk SITP, kartu dapat diisi hingga COP$ 115.000. Sejak diperkenalkannya TransMilenio dan SITP, polusi udara di Bogotá pun diklaim telah menurun hingga 40 persen.
ADVERTISEMENT
Sistem transportasi umum TransMilenio tersebut juga telah lama diadaptasi oleh Pemprov DKI yaitu Transjakarta yang bekerja sama dengan Damri dan PPD. Transjakarta sejauh ini juga telah menjadi moda transportasi andalan masyarakat Jakarta yang mampu menjangkau berbagai sudut kota dengan tarif yang terjangkau pula. Semoga ke depan semakin banyak kota di Indonesia yang memiliki layanan serupa sehingga semakin menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan transportasi umum demi mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi polusi dan turut membantu menjaga kelestarian lingkungan.