Variasi Cuaca Penyebab Penurunan Kesehatan, Ini yang Harus Dilakukan!

ShutterStock

Cuaca adalah keadaan atmosfer di suatu wilayah pada waktu tertentu dalam jangka waktu singkat. Contohnya meliputi kondisi seperti hujan, panas, atau mendung. Cuaca mudah berubah karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tekanan udara, angin, kelembapan, dan curah hujan. Perubahan cuaca dan iklim di bumi mempengaruhi setiap makhluk hidup di dalamnya, baik secara fisik maupun psikologis. Periode transisi antara dua musim ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Saat musim hujan, orang-orang biasanya menikmati suhu yang lebih sejuk dengan curah hujan tinggi. Namun, ketika memasuki bulan Mei, cuaca mulai menghangat sehingga masyarakat perlu beradaptasi lagi dengan perubahan tersebut.

Kemunculan penyakit selama musim pancaroba memang kerap terjadi. Pada masa ini, cuaca sering kali tidak dapat diperkirakan; terkadang siang hari sangat panas, tetapi malamnya hujan, atau bahkan sebaliknya. Perubahan iklim tidak dapat dicegah, namun yang dapat dilakukan manusia adalah bersiap untuk menjaga kesehatan dengan lebih baik di tengah perubahan tersebut. Ini bisa dilakukan dengan menangani atau mengurangi dampak perubahan iklim, seperti mengonsumsi makanan sehat dan memperkuat sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit yang mungkin timbul akibat perubahan iklim.

Ketidakstabilan cuaca seperti ini dapat membuat seseorang lebih mudah mengalami gejala-gejala penyakit. Setidaknya setengah dari orang dewasa melaporkan perubahan kondisi kesehatan akibat perubahan cuaca, termasuk lebih sering mengalami sakit kepala, flu atau pilek, nyeri sendi, kelelahan, masuk angin, dan bahkan risiko terkena tipes. Pilek memang disebabkan oleh virus, bukan oleh cuaca. Namun, perubahan suhu dan kelembapan di lingkungan sekitar dapat memengaruhi sistem pernapasan. Meskipun hidung tidak benar-benar tersumbat, udara yang lebih hangat dan lembap bisa membuat hidung terasa mampet, mirip seperti saat mandi air hangat. Sebaliknya, saat keluar ke udara yang lebih dingin dan kering, hidung terasa lebih lega, memberikan sensasi segar di kepala. Hal ini juga terjadi sebaliknya ketika kita berpindah dari ruangan ber-AC yang sejuk ke ruangan panas dan lembap di luar, yang dapat membuat kepala terasa berat. Kondisi ini sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh cuaca saja, tetapi perubahan cuaca juga berdampak pada suasana hati, perilaku, pola makan, aktivitas fisik, mobilitas, dan banyak faktor lainnya.

Oleh karena itu di situasi yang seperti ini perlunya kita memperhatikan hal-hal penting dengan melakukan beberapa hal agar kesehatan tetap terjaga, sebagai berikut

1. Menjaga Pola Makan Konsumsi makanan sehat dan seimbang. Hindari makanan pedas atau berlemak yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

2. Menjaga Hidrasi Minum cukup air putih untuk mencegah dehidrasi yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Minuman hangat seperti teh herbal juga bermanfaat untuk menjaga kelembapan tubuh.

3. Menjaga Kualitas Tidur Cukup tidur, setidaknya 7-8 jam per hari, untuk membantu memperkuat daya tahan tubuh.

4. Menjaga Kebersihan Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir sebelum dan sesudah makan. Mandi secara rutin juga sangat penting.

5. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Konsumsi vitamin C atau suplemen multivitamin untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh.

6. Menjaga Kesehatan Mental Sisihkan waktu untuk diri sendiri dengan melakukan hal-hal yang disukai, seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau meditasi.

7. Menjaga Kebersihan Lingkungan Pastikan ruangan selalu bersih dan memiliki kelembapan yang sehat.

8. Menjaga Kebersihan Diri Menjaga kebersihan diri sangat penting untuk kekebalan tubuh.

9. Memakai Pakaian Sesuai Cuaca Hindari pakaian tipis saat cuaca sering hujan dan gunakan bahan yang menyerap keringat saat cuaca panas.

10. Menjaga Aktivitas Fisik Olahraga secara rutin membantu meningkatkan kebugaran fisik dan kesehatan mental.