Ini Kenapa Sekolah Harus Peduli dengan Game - #ngobrolgame

Eko Nugroho
CEO Kummara Group (Kummara.com), Game Designer/Consultant, Game-based Learning Expert, Gamification World Award Finalist, Co-founder Ludenara Foundation (Ludenara.org)
Konten dari Pengguna
4 Mei 2018 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eko Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sekolah dan Games (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah dan Games (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Mengapa dunia pendidikan harus peduli dengan game? Apakah benar game bisa dimanfaatkan sebagai sebuah media pembelajaran yang efektif ?
ADVERTISEMENT
Pada sekitar tahun 1906 Elizabeth Magie, seorang penulis, reporter, dan aktivis sosial, mempublikasikan sebuah board game berjudul Landlord Game. Landlord Game didesain untuk memberikan gambaran terkait Geonomics, sebuah konsep ekonomi yang ia percaya menjadi solusi atas permasalahan atas sistem sewa yang berlaku pada saat itu (yang umumnya hanya menguntungkan para pemilik lahan).
Tidak lama setelah dipublikasikan, Landlord Game mulai digunakan sebagai media pembelajaran Wharton School of Finance and Commerce – University of Pennsylvania (saat ini dikenal sebagai salah satu kampus terbaik di dunia untuk bidang keuangan dan ekonomi) dan kemudian menyebar ke berbagai kampus lain termasuk Princeton dan MIT. Landlord Game ini juga kemudian dikenal sebagai cikal bakal dari board game Monopoly yang kita kenal saat ini.
ADVERTISEMENT
Pada sekitar akhir tahun 1950-an Jay Forrester seorang ahli komputasi dan Profesor di MIT menciptakan Beer Game, sebuah (board) game untuk mensimulasikan dinamika yang terjadi pada rantai pasokan (supply chain). Hingga saat ini beer game masih terus digunakan di berbagai kampus sebagai salah satu media pembelajaran terkait dasar-dasar konsep rantai suplai.
Tahun 1978, John Hunter memperkenalkan World Peace Game di salah satu kelasnya. World Peace Game adalah sebuah (board) game yang memberikan pembelajaran interaktif mengenai berbagai konflik politik dan tantangan dalam menghadirkan perdamaian di dunia. Saat ini World Peace Game telah digunakan oleh berbagai institusi pendidikan dari mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi di berbagai negara.
Game yang didesain dengan baik akan mampu menyampaikan konsep Geonomics, rantai suplai, perdamaian, juga berbagai materi pembelajaran apapun secara efektif. Tapi lebih penting dari itu semua, Game adalah sebuah media untuk kita bisa sama-sama menumbuhkan kembali semangat belajar kita. Semangat belajar ini akan mampu mengubah segala keterbatasan jadi tantangan, segala kekurangan jadi kesempatan, dan setiap pengetahuan jadi sumber kebahagiaan.
ADVERTISEMENT
Mungkin masalah terbesar pendidikan kita bukan soal fasilitas, kurikulum, atau teknis lainnya. Mungkin masalahnya adalah kita yang belum cukup terlatih untuk menumbuhkan semangat belajar secara kontinu. Sehingga, jangankan membagi dan menumbuhkan semangat belajar pada anak murid, kita kadang malah lupa bahwa kita pernah punya semangat itu juga.
Bagaimana mungkin kita bisa mengajarkan kecintaan membaca, ketika kita sendiri tidak lagi pernah sempat membaca? Bagaimana mau membuat anak semangat belajar, kalau kita juga tak bersemangat?