Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Akuntansi dan Polusi Udara Jakarta
30 Agustus 2023 9:15 WIB
Tulisan dari Eko Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini, masalah di DKI Jakarta seakan bertambah dengan parahnya kondisi udara di DKI Jakarta. Beberapa penyebab sudah diidentifikasi seperti gas buang dari kendaraan, industri, rumah tangga dan lainnya yang menyebabkan polusi udara di DKI Jakarta kian parah.
ADVERTISEMENT
Polusi udara sesungguhnya telah lama menjadi isu yang merugikan secara materi dan memiliki dampak serius terhadap berbagai aspek kehidupan manusia di ibukota. Kerugian secara materi akibat polusi udara tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga melibatkan biaya kesehatan, lingkungan, dan produktivitas yang signifikan. Berikut adalah beberapa rangkuman kerugian materi yang diakibatkan oleh polusi udara secara umum:
1. Kesehatan Masyarakat
Polusi udara memiliki dampak kesehatan yang besar, termasuk meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) yang dapat menyerang warga DKI Jakarta. Biaya kesehatan yang tinggi timbul dari perawatan medis, obat-obatan, dan peningkatan jumlah rawat inap akibat penyakit terkait polusi udara. Ini memberikan beban berat pada sistem kesehatan dan anggaran pribadi warga DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
2. Produktivitas dan Kinerja Kerja
Polusi udara dapat mempengaruhi produktivitas dan kinerja para pekerja yang setiap hari berlalu-lalang di kawasan Jabodetabek khususnya DKI Jakarta. Peningkatan penyakit dan gangguan pernapasan berkontribusi pada absensi yang lebih tinggi di tempat kerja, menurunkan efisiensi, dan mengganggu fokus kerja. Akibatnya, produktivitas berkurang dan biaya keseluruhan yang diakibatkan oleh pengurangan produksi meningkat.
3. Kerusakan Lingkungan
Polutan udara seperti partikel-partikel halus dan gas-gas beracun dapat merusak tanaman, hutan, dan ekosistem air. Ini berdampak pada sektor pertanian dan perikanan, mengurangi hasil panen dan kualitas air di Jabodetabek. Dampak ini tidak hanya merugikan para petani, tetapi juga menyebabkan kenaikan harga pangan secara keseluruhan.
4. Kerusakan Infrastruktur
Polusi udara juga dapat merusak bangunan dan infrastruktur. Contohnya adalah kerusakan pada bangunan akibat asam hujan yang dihasilkan oleh polusi udara. Biaya pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur yang rusak bisa menjadi beban besar bagi pemerintah dan sektor swasta.
ADVERTISEMENT
5. Pariwisata dan Perekonomian
Polusi udara dapat berdampak negatif pada sektor pariwisata. Udara yang buruk dapat membuat destinasi wisata menjadi tidak menarik bagi wisatawan dan mengurangi pendapatan yang dihasilkan dari sektor ini. Selain itu, citra negatif tentang kualitas udara DKI Jakarta dapat memengaruhi keputusan investasi dan bisnis internasional di Indonesia khususnya kawasan bisnis di DKI Jakarta.
6. Biaya Regulasi dan Kepatuhan
Pemerintah Kota harus mengeluarkan dana untuk mengembangkan dan menjalankan regulasi lingkungan yang lebih ketat terkait polusi udara. Perusahaan-perusahaan yang ada di DKI Jakarta juga harus berinvestasi dalam teknologi dan proses yang lebih bersih untuk memenuhi standar regulasi ini. Biaya ini bisa signifikan, terutama untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah atau UMKM untuk keperluan pembuangan limbah.
Kerugian materi akibat polusi udara adalah masalah serius yang memerlukan tindakan konkret bagi pemerintah dan warganya untuk mengurangi dampak negatifnya. Upaya pencegahan polusi udara dan investasi dalam teknologi bersih, bersama dengan kesadaran masyarakat, akan membantu mengurangi beban materi yang ditimbulkan oleh polusi udara dan membawa manfaat jangka panjang bagi kesehatan manusia, lingkungan, dan ekonomi secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Peran Akuntansi Terhadap Polusi Udara
Perusahaan dan pemerintah di DKI Jakarta harus berkomitmen dalam mengatasi masalah yang terjadi sekarang ini. Salah satunya adalah upaya penghitungan karbon gas buang yang dihasilkan akibat dari aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri menggunakan akuntansi karbon.
Akuntansi memainkan peran penting dalam menanggulangi dampak dari polusi udara dengan memberikan kerangka kerja dan alat untuk mengukur, melacak, dan mengelola konsekuensi ekonomi yang terkait dengan polusi udara. Berikut adalah beberapa cara di mana akuntansi dapat membantu dalam menanggulangi dampak dari polusi udara:
1. Pengukuran Dampak Lingkungan
Akuntansi dapat membantu mengembangkan metode dan alat untuk mengukur dampak lingkungan, termasuk dampak polusi udara, pada bisnis dan masyarakat secara keseluruhan. Pengukuran ini bisa mencakup analisis terhadap kerusakan lingkungan, kerugian ekosistem, dan penurunan kualitas udara.
ADVERTISEMENT
2. Pengungkapan Informasi
Prinsip-prinsip akuntansi berkelanjutan mendorong perusahaan untuk mengungkapkan informasi tentang dampak lingkungan, termasuk polusi udara, dalam laporan keuangan dan laporan berkelanjutan. Ini memberikan informasi yang penting bagi para pemangku kepentingan, seperti investor, konsumen, dan pemerintah, untuk mengambil keputusan yang berkelanjutan.
3. Biaya Internalisasi
Akuntansi dapat membantu perusahaan menginternalisasi biaya lingkungan dan sosial dari polusi udara ke dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan menghitung biaya yang terkait dengan polusi udara, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang investasi dalam teknologi bersih, pemeliharaan lingkungan, dan praktik berkelanjutan lainnya.
4. Pengembangan Standar Pelaporan Lingkungan
Akuntansi berperan dalam pengembangan standar pelaporan lingkungan yang dapat membantu perusahaan menyajikan informasi secara konsisten dan dapat dibandingkan mengenai dampak polusi udara. Standar ini membantu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan dalam menghadapi isu lingkungan.
ADVERTISEMENT
5. Perencanaan Keuangan Berkelanjutan
Dengan mengukur dampak ekonomi dari polusi udara dan dampak lingkungan lainnya, akuntansi memungkinkan perusahaan untuk merencanakan secara lebih baik untuk masa depan. Ini termasuk perencanaan anggaran untuk mengatasi dampak negatif, mengembangkan strategi risiko, dan mengalokasikan sumber daya untuk inisiatif berkelanjutan.
6. Pemantauan Kepatuhan Regulasi
Akuntansi membantu perusahaan memantau dan mematuhi regulasi lingkungan terkait polusi udara. Dengan mencatat dan melacak informasi tentang emisi, penggunaan sumber daya, dan praktik operasional lainnya, perusahaan dapat mengidentifikasi area di mana mereka harus mematuhi aturan dan regulasi.
7. Evaluasi Efektivitas Tindakan Lingkungan
Akuntansi memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi efektivitas tindakan yang diambil untuk mengurangi dampak polusi udara. Dengan melihat angka-angka dan data, perusahaan dapat menilai apakah upaya yang dilakukan telah berhasil dan apakah perlu ada perubahan atau perbaikan.
ADVERTISEMENT
Dengan peran yang semakin penting dalam mendorong praktik bisnis berkelanjutan, akuntansi memiliki potensi besar untuk membantu dalam menanggulangi dampak negatif dari polusi udara. Dengan menggunakan alat dan kerangka kerja yang tepat, akuntansi dapat membantu perusahaan mengambil tindakan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
-----------------------------------------------------------------------------------
Eko Prasetyo
Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Pamulang