Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dampak Serangan Rudal Iran ke Israel bagi Indonesia
15 Oktober 2024 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Eko Suryo Pranoto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa rudal buatan Iran ditembakkan ke Israel dan mendarat di beberapa wilayah Irael. Namun, menurut berita yang diterima tidak ada korban jiwa. Sementara itu, Iran sebagai salah negara Islam telah menghujami hampir 200 rudalnya ke arah Israel termasuk senjata hipersonik untuk pertama kalinya. Senjata hipersonik ini merupakan senjata yang sangat modern di kalangan tantara internasional. Senjata hipersonik ini tidak mampu dicegat oleh pertahanan negara modern.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, petinggi Israel menegaskan bahwa Iran telah membuat kesalahan besar dengan menyerang Israel dengan tembakan rudalnya. Iran menyerang Isreal bukan tanpa sebab, pemimpin Hizbullah yang dibunuh oleh Israel merupakan salah satu penyebab Iran menyerang Israel dengan senjata-senjata canggihnya.
Perang antara Iran dan Israel akan berdampak ke negara Indonesia. Salah satunya adalah kenaikan harga minyak dunia. Potensi kenaikan harga akan dirasakan oleh seluruh negara yang bergantung kepada negara-negara Arab khususnya Iran yang menjadi produsen minyak terbesar di dunia. Kenaikan harga minyak dunia akan berdampak langsung pada perekonomiaan Indonesia sebagai negara pengimpor minyak bumi. Kenaikan harga minyak bumi akan meningkatkan beban subsidi energi pemerintah. Selain itu kenaikan harga minyak dunia akan mendorong inflasi di dalam negeri, terutama sektor transportasi dan industri.
ADVERTISEMENT
Perang Iran-Israel juga akan berpotensi mengguncang pasar keuangan global. Hal ini dapat menyebabkan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS dan meningkatkan beban pinjaman luar negeri bagi Indonesia. Pelemahan nilai tukar Rupiah yang kemungkinan berlanjut sebagai imbas perang Iran-Israel.
Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia juga harus mempersiapkan ancaman-ancaman akibat perang Iran-Israel. Diantaranya adalah dengan menjaga stabilitas sistem keuangan, ketersediaan likuiditas valas, kebijakan repatriasi, mengantur permintaan impor minyak, menjaga inflasi domestik, mengurangi impor minyak dunia, dan juga Indonesia harus berdiplomasi dan bekerjasama dengan negara-negara lain untuk perdamaian dan menghindari eskalasi konflik yang lebih besar.