Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Budaya Seni Barongan Blora
20 Oktober 2022 13:22 WIB
Tulisan dari Eko Ajie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kesadaran tiap daerah untuk terus menggali, memelihara dan mengembangkan warisan budayanya semakin nyata. Blora adalah kabupaten yang mempunyai banyak sekali kesenian khas daerah sebagai warisan budaya mulai dari Barongan, Tayub, Kethoprak, Karawitan dll. Jika di Ponorogo ada reog, di sini ada Barongan karena kesenian ini sudah mendarah daging bagi warga Blora. Kami ingin mengembangkan kesenian ini dan menjadikan kesenian ini kebanggaan dan budaya lokal yang mendunia '' ujar Kunto Aji, selaku kepala Dinas Kepemudaan, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Blora. Sebagai warisan budaya Barongan Blora harus terus dipelihara dan dikembangkan supaya tidak punah ditelan modernisasi jaman. Salah satu Barongan Blora yang sudah terkenal adalah seni barongan “Risang Guntur Seto” yang beasal dari desa Kunden, Kabupaten Blora.
Dalam kesempatan ini tampil juga pementasan kesenian barongan “Risang Guntur Seto”. Salah satu seni barongan asli Blora yang menarik perhatian publik yakni pementasan kelompok seni barongan di panggung pertunjukan. Tidak hanya memberi hiburan kepada warga masyarakat, tetapi juga mengedukasi masyarakat dalam upaya pelestarian seni budaya asli Blora. Ada beberapa tokoh yang disajikan selain singo barong. Misalnya Untup, Nayantaka dan Mbok Gainah. Mereka memiliki watak dan perannya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Pada event ini tarian yang ikut mengiringi seni barongan juga turut dikembangkan. Para penari diberi alur cerita sehingga pertunjukan barongan menjadi lebih teratur. Hal inilah yang menjadi menarik perhatian dan menyedot warga masyarakat. Sementara itu, Ari salah satu penikmat seni barongan Blora mengapresiasi bahwa seni rakyat itu harus dipoles, dikembangkan dan terus dilakukan inovasi agar lebih menarik dan anak cucu kita bisa mengetahui dan menikmati warisan budaya seperti ini.“Ini milik Blora. Saya kira perlu terus dilakukan inovasi,” katanya