Konten dari Pengguna

Sederhananya Apresiasi Sangat Berharga bagi Prestasi Anak

Muhammad Eksayyidi Ikhsan
salam kenal dengan sang pengembara imajinasi, yang gemar mengajak pembaca menjelajahi dunia baru melalui rangkaian kalimat. Saya merupakan mahasiswa psikologi yang berkuliah di Universitas Pembangunan Jaya.
23 Mei 2023 18:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Eksayyidi Ikhsan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pendidikan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendidikan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pendidikan merupakan suatu seni yang bertujuan untuk mengubah manusia menjadi cerdas dan berkarakter. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia. Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu tuntutan atau kewajiban di dalam hidup manusia, dari kanak-kanak sampai dewasa. Pengertian ini tentunya dimaksudkan bahwa pendidikan mampu menuntun segala kekuatan yang ada pada jati diri manusia (Aulia I, 2022). Selain guru sebagai tenaga pendidik bagi para siswa, orang tua juga berperan penting untuk pendidikan anaknya, karena guru pertama bagi para anak ada orang tua atau pengasuhnya sendiri. Kita tidak bisa mengantungkan pendidikan bahkan prestasi anak hanya pada tenaga pengajarnya di sekolah, namun peran dari para orang tua dan pengasuh anak harus sangat diperhatikan untuk menunjang pendidikan dan prestasi sang anak.
ADVERTISEMENT
Bagaimana kebanyakan orang tua mendidik anaknya?
Ilustrasi Pendidikan yang buruk Foto: Shutterstock
Ada banyak gaya dalam orang tua mendidik anaknya, dan pada fenomenanya beberapa cara tersebut justru terkadang membuat anak tertekan, salah satunya yang sering digunakan para orang tua menurut Santrock (dalam Candra S, 2018) adalah gaya authoritarian merupakan gaya pengasuhan agar para orang tua bisa membatasi, dan itu bersifat menghukum juga mendesak anak mereka agar mengikuti apa yang ingin mereka berikan dan menghormati pekerjaan atau usaha-usaha yang telah orang tua tersebut lakukan. Para orang tua juga menetapkan batasan-batasan dan juga kendali tegas dan jarang bahkan tidak memberikan peluang kepada anak mereka untuk berdialog secara langsung dan verbal, sehingga para orang tua yang authoritarian memegang kendali yang sangat besar dalam mengontrol anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Gaya asuh authoritarian mudah sekali kita temui di sekeliling kita, banyak sekali orang tua yang sangat protektif dalam memberikan pendidikan pada anak mereka, hal tersebut justru membuat anak mereka tertekan, anak sangat susah mengenali jati dirinya karena segala sesuatu telah diatur oleh orang tua mereka, dan jika anak tersebut tidak sengaja membuat kesalahan, para orang tua dengan gaya asuh authoritarian akan memberikan konsekuensi yang terkadang tidak sebanding dengan kesalahan anaknya, dan jika anaknya mendapatkan keberhasilan terkadang para orang tua menganggap hal tersebut adalah hal yang wajar, tanpa memberikan sebuah apresiasi.
Karena lingkungan utama bagi Pendidikan anak adalah keluarga, maka keluarga berpengaruh kepada anak menjadi seperti apa nantinya. Karena hal tersebut tugas orang tua adalah mencari tahu terkait bagaimana cara mendidik anak dengan cara yang paling tepat( Adriana, N, G., & Zirmansyah, 2018 ). Lalu bagaimana cara agar orang tua dapat mendidik anak mereka dengan baik? Salah satu cara yang tepat dalam mendidik anak bisa kita temui dari tokoh Psikologi dengan pendekatan behaviorime yaitu Burrhus Frederic Skinner. Teori yang bisa kita implementasikan untuk mendidik anak adalah Teori Operant conditioning : Positive reinforcement.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana cara agar orang tua bisa mendidik anaknya tanpa membuat anak tersebut tertekan?
Ilustrasi Pendidikan yang baik Foto: Shutterstock
Sebelumnya kita harus tahu apa itu Operant conditioning, Operant conditioning adalah suatu pembelajaran menggunakan penguat positif (Positive reinforcement) dan negatif (Negative reinforcement) untuk mengubah perilaku. Namun di sini kita akan fokus pada penguatan positif, teori Operant conditioning juga sangat berkaitan dengan hukuman positif dan hukuman negatif, walau eksperimen Operant conditioning Skinner lakukan dengan hewan, teori tersebut dapat di implementasikan kepada manusia (Porter, A., 2018). Penguatan positif atau Positive reinforcement dapat digunakan untuk pendidikan sebagai upaya meningkatkan kemungkinan munculnya respons yang diharapkan, tanpa membuat orang yang sedang kita didik merasa tertekan (Rahman, A. A., 2019).
Apa dampak penguatan positif?
ADVERTISEMENT
Penguatan positif adalah upaya untuk mengubah perilaku manusia dengan menambahkan stimulus hadiah (Porter, A., 2018). Contohnya adalah memberikan hadiah setiap anak memberikan respons yang diharapkan oleh orang tua, tidak hanya ketika anak meraih prestasi yang membanggakan, penguatan positif harus dimulai dengan sesuatu yang sangat simpel dan sederhana agar anak termotivasi melakukan hal-hal baik yang diharapkan oleh para orang tua. Contoh sederhananya adalah ketika anak memberikan senyum, maka orang tua harus memberikan pujian, hal ini dapat ditingkatkan hingga anak bisa menghasilkan sesuatu yang lebih dari sekedar senyuman, bahkan seperti prestasi.
Contoh penguatan positif yang lebih baik lagi adalah ketika anak bisa mendapatkan prestasi di sekolah, orang tua bisa memberikan hadiah yang lebih besar, sehingga anak akan mendapatkan motivasi, jika ia mendapatkan prestasi ia akan mendapatkan sebuah penghargaan atau hadiah dari orang tuanya. Penguatan positif harus dimulai ketika anak dini, wajib diawali dari hal-hal yang sederhana, bahkan dari sekedar pujian ketika anak memberikan senyuman, anak bisa belajar ketika ia melakukan hal-hal yang baik, maka ia akan mendapatkan apresiasi dari orang terdekatnya yaitu orang tua mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
Hal yang perlu para orang tua lakukan untuk anak mereka
Orang tua memegang penuh kendali terhadap anak-anak mereka, termaksud pendidikan mereka, karena orang tua merupakan sekolah pertama bagi anak-anak mereka. Pengetahuan terkait pengasuhan anak wajib di miliki oleh para orang tua, agar mampu mengasuh anak dengan lebih baik, perlakuan salah dalam mengasuh anak dapat menyebabkan dampak buruk bagi anak itu sendiri (Erlanti, 2016). Teori penguatan positif menjadi salah satu cara muda bagi orang tua untuk dapat sukses mengasuh anaknya termaksud dalam meraih suatu prestasi.
Hadiah dari orang tua walau hanya sesederhana sebuah apresiasi dapat membuat anak tumbuh dan berkembang secara positif karena tiap segala sesuatu yang mereka lakukan khususnya berbuat baik, akan mendapatkan reward yang menjadi sebuah stimulus agar sang anak akan terus berbuat baik dikemudian hari. Orang tua harus memberikan perspektif yang baik kepada anak mereka, karena perspektif anak sangat dipengaruhi oleh orang tua mereka.
ADVERTISEMENT