Pondok Pesantren Unik Melahirkan Penulis Hebat

Pembelajaran santri di pondok pesantren El-Alamia (dokpri)

Salah satu pondok pesantren bernama El-Alamia yang terletak di Jl. Abdul Fatah Kampung Ciangsana, Bogor, Jawa Barat menjadi pusat perhatian yang tidak kalah uniknya dari pondok pesantren lainnya. Pesantren yang didirikan oleh KH.Ahmad Fulex Bisyri melahirkan penulis hebat dikarenakan pesantren ini memiliki misi menjadi penulis. Mendapatkan hasil wawancara pada Kamis (26/05/22) kepada salah satu alumni santri angkatan ke-4 di pondok pesantren tersebut bernama Bela Danillah yang sudah mempunyai buku dengan judul yang unik bernama “Santri Idol”.

Bella Danillah, penulis buku Santri Idol (dokpri)

Pondok pesantren El-Alamia sudah mempunyai penerbit tersendiri, jika para santri ingin menerbitkan buku tersebut sangat mudah di kontribusikan. Hanya saja media mereka masih terbatas, namun tidak mematahkan semangat dalam karya menulis. Pada awalnya, Bela membuat sejumlah judul untuk karya yang ia ingin tekuni, namun salah satu yang diterima kyai ialah yang berjudul “Santri Idol”. Bela merasa puas menulis buku tersebut.

Seorang penulis pasti mempunyai inspirasinya tersendiri untuk menyelesaikan tulisannya sampai akhir, sama dengan Bela yang juga mempunyai inspirasi yang tidak kalah unik dengan inspirasinya, ia mengatakan “Banyak kan orang-orang berfikir bahwa jadi santri itu pusing, pesantren itu kaya penjara yang berjeruji, padahal ngga. Tidak semuanya benar. Di pesantren itu banyak manfaatnya, ngga terkekang. Disini menekankan perkembangan untuk bisa lebih maju lagi, di dalam buku tersebut juga sudah saya cantumkan per-bab, makna santri itu apa, bagaimana jadi santri idol itu.” ujar Bela Dinillah.

Novel santri idol (dokpri)

Pondok pesantren di Indonesia memang seringkali dibuat peraturan untuk menguasai bahasa asing, seperti bahasa Inggris dan bahasa Arab. Didalam buku tersebut juga menceritakan bagaimana menguasai bahasa serta cara kita menyikapinya dalam sehari-hari supaya tidak takut untuk menjalaninya, “Enjoy aja jalaninnya, because with language we can hug the world kan ya, dibuku tersebut ada trik-triknya, seperti trik mudah berbahasa asing, lalu mengetahui sikap dan karakter santri lainnya, sifat saling memahami dibutuhkan, serta timbul sikap ukhuwah islamiyah, Allah juga sudah menyuruh dalam Alqur’an di surat Al-Alaq kan untuk memotivasi kita bahkan menyuruh untuk membaca dan menulis.”.ujar Bela Dinillah

Sampai saat ini para santri serta generasi yang akan datang masih terus untuk berlatih menulis buku dan menciptakan buku berisikan karya fiksi maupun nonfiksinya.

Foto bersama dengan penulis (dokpri)

Sejumlah karya santri (dokpri)