Air Berkapur di Wonogiri, Mahasiswa Undip Desain Alat Filtrasi Sebagai Solusi

Elan Patria Nusadi
Seorang mahasiswa teknik di Universitas Diponegoro.
Konten dari Pengguna
21 Februari 2023 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elan Patria Nusadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosialisasi Desain Alat Filtrasi Air Berkapur di Balai Desa Pijiharjo Kab Wonogiri
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi Desain Alat Filtrasi Air Berkapur di Balai Desa Pijiharjo Kab Wonogiri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wonogiri (24/01/2023) – Wonogiri merupakan sebuah kabupaten di jawa tengah yang sebagian besar wilayahnya berupa perbukitan kapur. Perbukitan ini merupakan bagian dari barisan pegunungan sewu di pulau jawa bagian selatan. Dalam sejarahnya, perbukitan kapur berasal dari karang laut purba yang terangkat ke permukaan daratan sekitar 20 juta tahun yang lalu di Zaman Neosen .
ADVERTISEMENT
Perbukitan kapur yang membentang pada wilayah Wonogiri juga berakibat pada karakteristik tanah serta air yang terkandung di dalamnya. Air yang biasa ditemukan di Wonogiri memiliki kandungan kapur yang tinggi. Hal ini berpotensi menyebabkan berbagai persoalan, sebab masyarakat biasa menggunakan air sumur untuk keperluan sehari-hari.
Air dengan kandungan kapur yang tinggi dapat menyebabkan kerak pada perkakas rumah tangga dan menghambat kinerja sabun dalam mengikat kotoran dan minyak. Selain itu, menurut WHO air berkapur dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan yaitu dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah jantung (cardiovascular desease) dan batu ginjal (urolithiasi) yang dapat menyebabkan kencing batu.
Berangkat dari kondisi dan permasalahan tersebut, dua orang mahasiswa dari TIM 1 KKN Universitas Diponegoro di Desa Pijiharjo, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, menilai diperlukan solusi tepat yang mampu mengatasi tingginya kandungan air di Wonogiri. Dengan mengkolaborasikan dua basis keilmuan yang berbeda, yaitu teknik sipil dan teknik kimia. Mahasiswa Universitas Diponegoro yang bernama Elan Patria Nusadi dan Sayyid Husain Rasyad Fadhilah berhasil mendesain sebuah teknologi filtrasi yang dapat mengurangi kandungan kapur pada air secara signifikan.
Gambar Alat Filtrasi
Filtrasi adalah metode pemisahan suatu partikel berdasarkan perbedaan ukuran molekulnya. Dengan cara melewatkan suatu fluida pada medium penyaringan. Penurunan kandungan zat kapur pada alat filtrasi air yang didesain, menggunakan filter (saringan) dengan media zeolit alam dan karbon aktif. Zeolit memiliki muatan negatif yang mampu mengikat kation-kation dalam air seperti Ca, Mg, Fe, dan Al yang umumnya terdapat pada air tanah. Sedangkan karbon aktif dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan zat organik, polutan mikro, dan dapat menjernihkan air karena memiliki luas permukaan yang sangat luas.
ADVERTISEMENT
Sederhananya, cara kerja alat ini dimulai dengan mengalirkan air sumur ke dalam penampungan (reservoir). Setelah itu, air yang telah ditampung dapat dialirkan ke tahap selanjutnya yakni menuju media filtrasi yang berisi zeolit dan karbon aktif dengan menggunakan kran pipa (ball valve). Pada proses tersebut, zat kapur yang terkandung dalam air akan mengalami pemisahan dan produk air bersih dengan kandungan kapur rendah akan didapatkan. Untuk kebutuhan konsumsi, air tetap disarankan untuk dimasak terlebih dahulu demi membunuh mikroorganisme yang terkandung. Dan juga, filter pada alat filtrasi dapat diganti jika dirasa telah kotor sehingga proses penyaringan tidak maksimal.
Elan Patria Nusadi dan Sayyid Husain Rasyad Fadhilah
Blueprint desain teknologi filtrasi air berkapur ini, telah disosialisakan dan diserahkan kepada organisasi karang taruna setempat. Harapannya kelompok pemuda dapat mengawal realisasi desain yang telah dibuat, sehingga masyarakat wonogiri khususnya Pijiharjo segera bisa merasakan air bersih dengan kandungan kapur rendah untuk digunakan sehari-hari tanpa perlu khawatir akan dampak yang ditimbulkannya.
ADVERTISEMENT