Konten dari Pengguna

Mengenal Penyakit ISPA: Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahan

Eldita Dinna Permono
Mahasiswa Ilmu keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
14 Oktober 2024 17:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eldita Dinna Permono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dibuat melalui canva
zoom-in-whitePerbesar
dibuat melalui canva

ISPA: Mengenal Gejala, Penyebab, dan Langkah-Langkah Pencegahan

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Menurut data dari Dinas Kesehatan, pada akhir Desember 2020, jumlah kasus ISPA di Indonesia menunjukkan bahwa angka kematian akibat penyakit ini masih tertinggi di antara negara-negara ASEAN, dengan total 705.659 kasus (39,2%). Pada tahun 2021, diperkirakan sekitar sepuluh juta orang di seluruh dunia menderita ISPA, yang menyebabkan 1,4 juta kematian setiap tahun (Zahrani et al., 2023).
ADVERTISEMENT
ISPA masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini terlihat dari hasil Survey Kesehatan Nasional (SURKESNAS) tahun 2011 yang menunjukkan proporsi kematian akibat ISPA sebesar 2.896, yang berarti dari setiap 100 balita yang meninggal, 28 di antaranya disebabkan oleh penyakit ISPA. Masalah ini terutama berdampak pada balita, di mana 80.926 kasus kematian akibat ISPA disebabkan oleh pneumonia (Wahyuni, 2022). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2016, terdapat 59.417 kasus ISPA. WHO memperkirakan bahwa di negara-negara berkembang, jumlah penderita ISPA sekitar 40 hingga 80 kali lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju (Usman et al., 2020).
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi yang terjadi secara mendadak dan dapat mempengaruhi satu atau lebih bagian dari saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga ke alveoli. Ini juga mencakup struktur pendukungnya, seperti sinus, rongga telinga tengah, dan pleura. ISPA disebabkan oleh berbagai agen infeksius, seperti virus atau bakteri, yang dapat memicu munculnya gejala dalam waktu yang relatif singkat, yaitu beberapa jam hingga beberapa hari setelah terpapar. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang ISPA, kita dapat lebih waspada terhadap faktor penyebab dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat (Marleni et al., 2022).
ADVERTISEMENT

Penyebab ISPA

Penyebab ISPA meliputi lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan jamur. Infeksi Saluran Pernapasan Akut dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat dikelompokkan sebagai berikut (Wahyuni, 2022):
Virus: Mayoritas kasus ISPA disebabkan oleh virus. Beberapa jenis virus yang umum ditemukan antara lain:
1. Virus influenza
2. Coronavirus
3. Adenovirus
4. Rhinovirus
Bakteri: Bakteri juga dapat menjadi penyebab ISPA, terutama dalam kasus yang lebih parah. Beberapa bakteri yang dikenal dapat menyebabkan ISPA adalah:
1. Streptococcus pneumoniae (pneumokokus)
2. Staphylococcus aureus (stafilokokus)
3. Haemophilus influenzae
4. Bordetella pertussis (yang menyebabkan batuk rejan)
5. Jamur: Infeksi jamur dapat menjadi penyebab ISPA, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Contoh jamur yang dapat berkontribusi adalah:
ADVERTISEMENT
-Aspergillus
-Histoplasma
6. Faktor Lingkungan: Paparan terhadap polusi udara, asap rokok, debu, dan iritan lainnya dapat memperburuk kondisi saluran pernapasan serta meningkatkan risiko infeksi.

Gejala ISPA

Gejala ISPA dapat sangat bervariasi dan sering kali tergantung pada jenis patogen yang menyebabkan infeksi serta tingkat keparahannya. Beberapa gejala yang umum dijumpai antara lain (Wahyudi, 2022):
1. Demam sebagai tanda awal infeksi.
2. Rasa pusing serta malaise, yang merupakan perasaan umum tidak enak badan.
3. Kehilangan nafsu makan atau anoreksia.
4. Muntah, sering kali sebagai reaksi tubuh terhadap infeksi.
5. Rasa gelisah atau kecemasan, terutama jika kesulitan bernapas.
6. Batuk produktif atau kering, disertai dengan sekresi lendir.
7. Kesulitan bernapas dan nyeri saat bernapas, menandakan masalah serius.
ADVERTISEMENT
8. Retraksi suprasternal, di mana otot di sekitar tulang dada terlihat menarik ke dalam saat bernapas.
9. Kekurangan oksigen dalam tubuh, atau hipoksia, jika kondisi semakin parah.

Cara pencegahan

Berikut adalah beberapa langkah pencegahan ISPA yang dapat dilakukan (Purwanti et al., 2023):
1. Meningkatkan kebersihan diri.
2. Menjaga pola makan yang sehat.
3. Menghindari kelelahan berlebihan.
4. Menjaga imunitas tubuh dengan berolahraga.
5. Menghindari kontak dengan penderita ISPA.
6. Mencuci tangan secara rutin.
7. Menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin.
8. Menghindari merokok.
9. Membuka jendela untuk sirkulasi udara.
10. Membersihkan rumah secara teratur.
11. Menjaga ventilasi udara yang baik.

Daftar pustaka

Marleni, L., dkk. (2022). Penanganan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak di Rumah RT13 Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus Palembang. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 5(1), 24-30. https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kreativitas/article/view/5226/pdf. Diakses pada 7 Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
Purwanti, E., dkk. (2023). Hubungan Perilaku Pencegahan dan Kondisi Lingkungan dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Prosiding Seminar Kesehatan Masyarakat, 1(9), 29-37. https://jurnalnew.unimus.ac.id/index.php/prosidingfkm/article/view/220/116. Diakses pada 11 Oktober 2024.
Usman, W., dkk. (2020). Faktor Penyebab Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Musim Kemarau pada Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Kampar. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(2), 149-156. https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/download/964/pdf/2099. Diakses pada 12 Oktober 2024.
Wahyudi, A., dkk. (2022). Analisis Kejadian ISPA pada Anak dalam Lingkungan Keluarga Perokok di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas X Kota Palembang. Journal of Health and Medical, 2(3), 475-482. http://ijohm.rcipublisher.org/index.php/ijohm. Diakses pada 10 Oktober 2024.
Wahyuni, S., dkk. (2022). Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1792/infeksi-saluran-pernapasan-atas-ispa#. Diakses pada 12 Oktober 2024.
Zahrani, dkk. (2023). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA di Puskesmas Besulutu Kabupaten Konawe Tahun 2023. Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna, 2(3), 22-29. https://jurnal.itk-avicenna.ac.id/index.php/jkma/article/download/58/43. Diakses pada 10 Oktober 2024.
ADVERTISEMENT