Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cita Rasa Sambal Luat dari NTT
20 Agustus 2018 14:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Elfani Prassanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sambal bagi sebagian orang dan sebagian menu makanan menjadi menu yang tak terpisahkan. Tak lengkap rasanya makan apabila tidak disertai dengan sambal, begitu kira-kira pendapat orang yang suka makanan pedas. Sambal yang tersedia di Indonesia juga sangat beragam tergantung daerah dan bahan baku, tentunya dengan masing-masing ciri khas.
ADVERTISEMENT
Sambal terasi, sambal mangga, sambal matah khas Bali, sambal bawang, sambal cabai hijau adalah segelintir jenis sambal nusantara yang tersebar di berbagai daerah dan memiliki rasa yang unik. Sambal sangat diminati sebagai penambah rasa dan nafsu makan penikmatnya.
(Foto: sambal di cobek / Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sambal_cobek.JPG)
Nah, kalau anda penggemar sambal, pernahkah mendengar ataupun mencoba sambal luat ? Namanya mungkin masih jarang terdengar dan kalah pamor dengan sambal matah misalnya. Akan tetapi sambal ini tidak kalah dari segi rasa.
Sambal luat adalah sambal khas Nusa Tenggara Timur. Campuran cabai rawit atau cabai khas NTT dengan daun kemangi, daun siba dan jeruk nipis membuat rasa sambal ini sangat pedas dengan menyisakan cita rasa asam dari jeruk nipis namun menyegarkan dari pengaruh daun kemangi dan daun siba. Sama seperti posisi sambal lainnya dalam menu makanan orang Indonesia, sambal ini selalu menyertai menu makanan orang NTT.
ADVERTISEMENT
Cabai khas NTT yakni mereka sebut sebagai lombok padi. Bentuknya lebih kecil dari cabai rawit kira-kira setengah kali lebih kecil. Makan satu atau dua buah saja rasa pedasnya sudah luar biasa bahkan lebih pedas dari cabai rawit biasa. Bagi yang bukan penggemar pedas, mungkin bukan ide yang bagus untuk mencobanya. Namun bila ingin tantangan dan merasakan seperti apa pedasnya lombok padi ini maka silahkan untuk mencoba. Lombok padi biasa dicampur dalam aneka sayuran dan lauk olahan serta pastinya sebagai bahan baku sambal luat.
(Foto: Lombok Padi khas NTT / Sumber: dok pribadi)
Menangkap potensi pasar, sambal luat tersedia dalam kemasan 150 gram sampai 300 gram sehingga dapat menjadi oleh-oleh yang istimewa dari NTT. Pada bagian luar kemasan sudah tercantum masa kadaluarsa sambal tersebut, yang kira-kira bertahan sekitar 6 bulan.
ADVERTISEMENT
Jika ingin mencoba membuat sendiri, caranya pun sebenarnya cukup mudah. Dilansir dari laman Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTT, campuran cabai, jeruk nipis, daun siba, daun kemangi dipotong tipis dan diulek bersama dengan ditambah garam secukupnya. Setelah jadi, biarkan dahulu hingga kurang lebih dua hari baru dapat dimakan agar rasa jeruknya tidak terasa pahit.
(Sambal Luat dalam kemasan / Sumber: dok pribadi)
Nah, bagi yang sedang berkunjung ke Kupang ataupun Atambua, silahkan coba beli sambal ini. Pas sekali apabila disajikan bersama dengan se’i (daging asap) yang ternama dari daerah NTT. Atau siapa tahu ada yang berminat untuk memasarkan produk ini ke pasar yang lebih luas sebagai bagian dari khasanah menu sambal nusantara yang sangat beragam.
ADVERTISEMENT
- Salam dari Atambua -