Peran Media Massa dalam Membangun Self Awareness di Tengah Pandemi COVID-19

Elfiesna Nur Rachmadyanto
BIOGRAFI SINGKAT KONTRIBUTOR : Jenis Kelamin : Laki-laki Status : Belum menikah Pekerjaan : Mahasiswa Instansi : Universitas Muhammadiyah Malang Pendidikan : S1 / Ilmu Komunikasi Hobi : - Membaca - Menulis - Desainer Grafis
Konten dari Pengguna
9 Juli 2021 19:52 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elfiesna Nur Rachmadyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Cover Real Edited by Contributor with Photoshop)
zoom-in-whitePerbesar
(Cover Real Edited by Contributor with Photoshop)
ADVERTISEMENT
A. Abstrak
Pemberitaan mengenai penyebaran Covid-19 memang sedang gencar di berbagai media diseluruh dunia. Karena virus Covid-19 masih tersebar di seluruh belahan dunia. Artikel ini dibuat untuk mengetahui bagaimana media memberitakan terkait isu Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Metode yang digunakan melaui pendekatan kualitatif dengan teknik analisis studi literatur. Mengkaitkan isu dengan menggunakan teori komunikasi Agenda Setting. Dikarenakan proses pembuatan artikel ini mengandung pembentukan opini public yang diawali adanya kebijakan redaksi terkait pemberitaan virus COVID-19.
Pemberitaan ini sangat penting bagi masyarakat karena mempengaruhi kebijakan redaksi media dan juga peranan penting untuk menciptakan public awareness kepada masyarakat.
Akhir-akhir ini media sedang digemparkan lagi dengan kasus melonjaknya virus COVID-19 di Indonesia. Semenjak hari libur lebaran bulan Mei 2021 sudah diketahui mengalami peningkatan yang disebabkan oleh mobilitas tinggi dari masyarakat. Sekaligus munculnya kasus virus COVID-19 varian baru yaitu Delta dari India.
Berbagai upaya pemerintah untuk melakukan pencegahan terus dilakukan. Seperti memberlakukan aturan 5M, membatasi para pemudik, maupun orang yang bepergian jauh dengan menujukkan bukti tes negatif COVID-19, dan melakukan Vaksinasi. Memang tidak mudah untuk menjalankan aturan tersebut, namun aturan tersebut memang perlu dukungan dari segala aspek elemen masyarakat agar mematuhinya.
ADVERTISEMENT
Media massa memang sudah banyak menyiarkan pemberitaan mengenai kasus COVID-19. Meskipun sebagian masyarakat ada yang merasa jenuh terhadap pemberitaan itu. Namun tidak sedikit juga masyarakat yang mau membantu untuk berkontribusi di media demi membantu pencegahan penularan COVID-19 yang semakin parah.
Alasan lain mengapa media sering memberitakan kasus COVID-19, karena media juga sebagai alat kekuatan besar untuk mengontrol dan membujuk masyarakat. Media massa juga tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat untuk melihat berita dan menerima informasi. Karena media dan masyarakat sendiri sudah menjadi ikatan penting yang sulit dilepaskan satu sama lain.
1. Teori Agenda Setting (Secara Umum)
Penguraian Teori Agenda setting dapat ditemukan dalam bahasa inggris, yaitu agenda dan setting. Sedangkan di dalam kamus besar bahasa Indoensia (KBBI) namun kata agenda hanya digunakan sebagai kata kerja. Agenda dalam KBBI diartikan sebagai “mengeset” atau bisa juga “mengatur”. Contoh dalam kalimat: Hari ini Agenda rapat dilaksanakan di Kantor Staff. Secara etimologi penjelasan Agenda Setting tersebut dapat dipahami sebagai penyusunan dan pengaturan
ADVERTISEMENT
2. Teori Agenda Setting dalam Istilah Komunikasi (McCombs dan Donald L. Shaw)
Adapun pengertian agenda setting menurut para pakar bidang komunikasi McCombs dan Donald L. Shaw. Mereka mengatakan bahwa media massa memiliki kekuatan yang menonjol terhadap sebuah berita dari news agenda kepada public. Ada saatnya di mana media massa mampu membuat apa yang penting menurutnya, menjadi suatu hal yang penting bagi khalayak (Nuruddin, 227: 195)
Berdasar uraian di atas, dapat dipahami bahwa teori agenda setting menjelaskan tentang peran besar media massa terhadap masyarakat. Masyarakat yang haus akan berita dan informasi berhak mendapatkan berita yang berkualitas dan memang sangat dibutuhkan oleh mereka. Pembahasan isu COVID-19 yang tak kunjung selesai di seluruh dunia khususnya Indonesia, membuat media dituntut untuk memberikan dan menyebarkan informasi yang valid terhadap masyarakat.
ADVERTISEMENT
Mengapa demikian? Karena kasus COVID-19 ini sudah membuat sebagian aspek masyarakat khawatir dan bahkan ketakutan yang tiada henti. Sementara sebagian masyarakat lain ada yang merasa bosan dan mual terhadap media karena terus-menerus mengkonsumsi berita tentang COVID-19. Namun peran media memang harus terus menginformasikan tentang berita kemajuan COVID-19 kepada masyarakat agar mereka mengetahui kondisi sekarang.
Keikutsertaan pemerintah terhadap media diharapkan menjadi kekuatan besar dalam memberitakan informasi dan membangun suasana self awareness terhadap masyarakat. Berita yang mengandung informasi kesehatan seperti pemberlakuan vaksinasi misalnya. Vaksin sangat penting dilakukan oleh masyarakat karena demi membangun perisai ketahanan tubuh terhadap COVID-19. Meskipun itu masih ada pihak yang tidak setuju mengenai vaksin karena dianggap berbahaya.
Buruknya lagi di antara mereka menyebarkan berita ke media massa, menyatakan bahwa ada beberapa orang yang meninggal karena vaksin. Mereka menceritakan kronologinya berawal dari kejang, panas dan akhirnya meninggal dunia. Penjelasan tersebut tidaklah dibenarkan karena mereka tidak memaparkan secara ilmiah dari Ilmu Kesehatan. Sehingga untuk memperjelas berita tersebut, para ahli kesehatan terpaksa turun tangan di media massa dan mengklarifikasi bahwa memang ada efek samping dari salah satu vaksin CoOVID-19.
ADVERTISEMENT
Pihak khalayak seperti itu yang membuat sebagian masyarakat cenderung langsung mempercayai, dan membuat mereka menjadi menolak untuk vaksin. Begitu kuatnya media massa dalam melakukan agenda setting. Kaitannya dengan teori agenda setting media dapat mengontrol dan mempengaruhi khalayak dengan mudah. Apalagi dengan teknologi media massa sekarang yang secara sistem penyampaian informasi begitu cepat meluas dalam waktu yang bersamaan.
Setelah memahami pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media memang sangatlah berperan penting untuk membangun self awareness. Kondisi krisis pandemi COVID-19 saat ini peran media sangat dibutuhkan demi menyediakan berita dan informasi yang penting bagi kebutuhan masyarakat. Saya sebagai penulis artikel ini mengajak kepada seluruh aspek elemen masyarakat agar memanfaatkan media dengan sebaik-baiknya.
ADVERTISEMENT
Karena di era perkembangan teknologi seperti saat ini sangatlah mudah bagi kita untuk mendapat informasi berita. Kita sebagai pengelola maupun sebagai konsumen media massa harus bijak dalam menggunakannya. Media massa yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi yang berkualitas dan bermanfaat sesuai kebutuhan khalayak.
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, Riansyah. (2021). Agenda Setting dalam Pemberitaan Covid-19.
(Studi pada portal bertia Kompas . com). 9 Jul. 2021.
Salsabila, Shafeiera, Z. (2021).
Pemberitaan Covid-19 Secara Terus Menerus Mampu Ubah Mindset Masyarakat. (Studi pada portal berita yoursay.suara.com). 9 Jul. 2021
Fahrimal, Y., Husna, A., Islami, F., & Johan, J. (2020).
Media dan pandemi: Frame tentang pandemi Covid-19 dalam media online di
Indonesia (Studi pada portal berita Kompas. com dan Detik. com). 9 Jul. 2021.
ADVERTISEMENT
Ritonga, Yanti, E. (2018). Teori Agenda Setting dalam Ilmu Komunikasi.
Jurnal : ojs.uma.ac.id. pdf. 9 Jul. 2021
Penulis : Elfiesna Nur Rachmadyanto
Pekerjaan : Mahasiswa
Instansi : Universitas Muhammadiyah Malang