Fast Fashion: Mengubah Paradigma Industri Pakaian

Eliana Ratmawati
Mahasiswa Manajemen, Universitas Pembangunan Jaya
Konten dari Pengguna
26 Juli 2023 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eliana Ratmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Pexels.com
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fast fashion mengubah paradigma industri pakaian saat ini. Teknologi semakin berkembang, industri mode telah mengalami perkembangan signifikan. Hal ini berdampak pada munculnya fenomena fast fashion. Fast fashion sudah mengubah paradigma mengenai industri pakaian dan memunculkan dampak bagi masyarakat maupun lingkungan.
Fast fashion adalah memproduksi pakaian dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat dan merilis koleksi baru dengan cepat. Sehingga memungkinkan konsumen untuk terus mengikuti tren mode terbaru. Hal ini bisa berpengaruh konsumen untuk membeli pakaian dengan harga yang terjangkau dan mengikuti tren mode tanpa mengeluarkan banyak uang.
Ilustrasi: Pexels.com
Dampak yang paling mencolok pada masyarakat adalah menaiknya sifat konsumtif. Konsumen seringkali merasa perlu membeli pakaian baru secara terus-menerus, dengan mengikuti tren keinginannya akan terpenuhi, tanpa melihat dari nilai dan dampak bagi lingkungan. Budaya konsumerisme dari fast fashion ini menciptakan siklus yang tak berujung atau seperti lingkaran setan. Di mana pakaian baru dibeli, digunakan dalam waktu yang singkat, dan digantikan oleh pakaian baru yang lebih tren lagi. Daripada memikirkan fungsi tetapi hanya memikirkan pakaian yang tren saja. Hal ini memperkuat persepsi bahwa pakaian memiliki nilai sementara dan tidak berharga, mengabaikan nilai-nilai seperti kualitas dan keberlanjutan (timeless).
Ilustrasi: Freepik.com
Salah satu dampak fast fashion lainnya adalah kerusakan lingkungan. Proses produksi pakaian dalam skala besar dan cepat menghasilkan limbah, seperti limbah air, udara, dan tanah serta konsumsi sumber daya alam akan naik signifikan. Bahan-bahan kimia untuk pembuatan pakaian juga dapat membahayakan kesehatan bagi manusia dan ekosistem. Siklus produksi yang cepat juga berarti banyak pakaian yang dibuang dalam waktu yang singkat, menghasilkan limbah tekstil yang sulit diurai. Dikutip dari Eath.Org dari 100 miliar pakaian yang diproduksi setiap tahunnya, 92 juta ton berakhir di tempat pembuangan sampah. Jika hal ini berkelanjutan maka sampah dari industri pakaian akan membeludak.
ADVERTISEMENT
Tantangan yang harus dihadapi dalam mengatasi fast fashion sangat besar. Kesadaran akan dampak terhadap masyarakat dan lingkungan akibat fast fashion harus ditingkatkan. Industri pakaian dan konsumen harus bekerja sama untuk mendorong praktik produksi yang lebih berkelanjutan dan memperhatikan hak pekerja. Informasi mengenai fast fashion harus ditingkatkan juga supaya masyarakat menjadi tahu akan dampaknya. Ini akan membantu mengubah persepsi terhadap pakaian dan mengurangi kecenderungan konsumerisme yang berlebihan.
Ilustrasi: Freepik.com
Alternatif terhadap fast fashion perlu dikembangkan. Berbagai merek dan perusahaan telah muncul dengan model bisnis yang berfokus pada keberlanjutan, termasuk produksi pakaian dari bahan daur ulang, mendukung pengrajin lokal, dan mempromosikan pola konsumsi yang bertanggung jawab. Sebagai konsumen, kita juga memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan fast fashion. Kita dapat mengurangi pembelian pakaian baru dengan memilih pakaian berkualitas yang tahan lama dan dapat digunakan dalam jangka panjang. Kita juga dapat mendukung merek yang berkomitmen terhadap praktik produksi yang berkelanjutan dan mengurangi limbah. Selain itu, merawat dan memperbaiki pakaian yang kita miliki dapat membantu mengurangi konsumsi dan memperpanjang umur pakai pakaian. Seperti menjahit pakaian yang rusak supaya bisa dipakai kembali.
ADVERTISEMENT
Fast fashion telah mengubah paradigma atau pandangan terhadap industri pakaian. Industri pakaian yang berfokus pada produksi cepat dan terjangkau. Namun, dampak terhadap masyarakat dan lingkungan dari fast fashion menunjukkan perlunya perubahan praktik yang lebih berkelanjutan. Ayok kita sama-sama mengubah pandangan kita terhadap pakaian untuk masa depan yang lebih baik.