Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kemiskinan Struktural yang Sulit Ditangkal
3 Maret 2025 11:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Eliana Ratmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Beberapa orang beranggapan kemiskinan itu terjadi karena malas bekerja atau kurang kerja keras. Namun, bukan hal itu alasan seseorang terjerat dalam kemiskinan. Banyak yang sudah bekerja keras dengan bekerja dari pagi sampai malam, tetapi tetap saja sulit dalam hal ekonomi. Karena kemiskinan seperti lingkaran yang tidak ada ujungnya, sulit untuk ditangkal atau dihilangkan.
ADVERTISEMENT
Kemiskinan struktural merujuk pada kondisi di mana faktor-faktor struktural dalam sistem sosial, politik, dan ekonomi menciptakan ketimpangan yang meluas dan membatasi akses masyarakat terhadap sumber daya, peluang, dan keadilan. Ini berbeda dari kemiskinan siklus atau kemiskinan sementara yang dapat diatasi melalui intervensi sosial atau program bantuan karena hakikatnya kemiskinan tersebut hanya sementara waktu saja. Kemiskinan struktural berakar dalam sistem yang ada dan terus berlangsung dari satu generasi ke generasi berikutnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu aspek utama dari kemiskinan struktural adalah kesenjangan ekonomi yang luas karena ketimpangan yang signifikan antara kelompok kaya dan miskin. Faktor-faktor seperti pendapatan yang rendah, akses terbatas ke pekerjaan yang layak, dan kurangnya mobilitas sosial menyebabkan kemiskinan menjadi lingkaran yang sulit dipecahkan. Misalnya, di beberapa negara berkembang, kekayaan dan sumber daya alam dikonsentrasi pada segelintir kelompok elit, sementara mayoritas penduduk hidup dalam kemiskinan yang parah.
Selain itu, ketidakadilan struktural juga memainkan peran penting dalam kemiskinan yang sulit ditangkal. Diskriminasi berdasarkan ras, etnisitas, jenis kelamin, atau agama dapat mengakibatkan ketimpangan yang signifikan dalam akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan kesempatan kerja. Masyarakat yang terpinggirkan dan tidak memiliki suara dalam pengambilan keputusan politik sering kali terjebak dalam siklus kemiskinan yang tidak mereka pilih. Selama mereka tidak memiliki akses yang sama terhadap sumber daya dan peluang, mereka akan terus terperangkap dalam kemiskinan struktural.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, kurangnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas juga merupakan salah satu faktor penting dalam kemiskinan struktural. Pendidikan yang baik adalah fondasi bagi pembangunan individu dan masyarakat. Namun, di banyak daerah, anak-anak dari keluarga miskin sering kali tidak mampu mengakses pendidikan berkualitas karena biaya yang tinggi, infrastruktur yang buruk, atau kurangnya kesempatan. Tanpa pendidikan yang memadai, mereka akan kesulitan memecah lingkaran kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Kemiskinan struktural juga berkaitan erat dengan isu-isu lingkungan. Ketimpangan dalam akses terhadap sumber daya alam dan dampak perubahan iklim yang tidak merata mengakibatkan masyarakat miskin lebih rentan terhadap bencana alam dan kondisi lingkungan yang buruk. Kemiskinan dan kerusakan lingkungan saling terkait, menciptakan lingkaran yang sulit dipecahkan jika tidak ada tindakan yang komprehensif untuk mengatasi keduanya secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
Mengatasi kemiskinan struktural memerlukan pendekatan yang holistik dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Langkah-langkah yang diperlukan termasuk reformasi ekonomi yang adil, perlindungan hak asasi manusia, penghapusan diskriminasi, akses universal terhadap pendidikan dan layanan, serta perlindungan lingkungan yang berkelanjutan. Selain itu, upaya untuk memperkuat kapasitas masyarakat dan memberikan pelatihan serta dukungan yang diperlukan agar mereka dapat mandiri juga penting.
Kemiskinan struktural adalah masalah yang sulit ditangkal. Tantangan tersebut tidak dapat diatasi hanya dengan program-program bantuan sosial yang sifatnya sementara. Untuk mengatasi kemiskinan struktural, diperlukan perubahan fundamental dalam sistem sosial, politik, dan ekonomi yang melibatkan semua pihak yang terlibat. Hanya dengan pendekatan yang komprehensif dan kesadaran kolektif, kita dapat menghadapi kemiskinan struktural dengan harapan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua individu.
ADVERTISEMENT