Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Kesetaraan Gender: Tanggung Jawab Generasi Muda
2 Desember 2024 12:07 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Elias Kei Kurniawan 1962013 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kesetaraan gender. Kata-kata ini sering kita dengar di berita, media sosial, atau pelajaran sekolah. Tapi apa sebenarnya kesetaraan gender itu, dan kenapa penting untuk kita, para remaja? Mungkin sebagian dari kita berpikir bahwa kesetaraan gender adalah urusan orang dewasa atau pemerintah. Padahal, kesetaraan gender bukan cuma masalah global, tapi juga sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari kita.
ADVERTISEMENT
Kesetaraan gender berarti setiap orang punya hak dan kesempatan yang sama, tanpa peduli apakah mereka laki-laki, perempuan, atau memiliki identitas gender lain. Kedengarannya sederhana, tapi kenyataannya, masih banyak orang yang diperlakukan tidak adil hanya karena gender mereka. Sebagai generasi muda, kita punya peran penting untuk mengubah ini.
Ketimpangan Gender di Kehidupan Sehari-hari
Ketimpangan gender bukan sesuatu yang terjadi jauh di luar sana; kita bisa melihatnya di sekitar kita. Di sekolah, misalnya, sering kali ada anggapan bahwa pelajaran seperti fisika atau matematika lebih cocok untuk anak laki-laki, sedangkan seni atau bahasa lebih cocok untuk anak perempuan. Teman perempuan yang jago matematika mungkin akan dianggap “beda,” sementara teman laki-laki yang suka menggambar bisa diledek karena melakukan hal yang dianggap "feminin."
ADVERTISEMENT
Selain itu, pembagian tugas di kelas juga sering dipengaruhi oleh stereotip gender. Anak perempuan biasanya diminta untuk membersihkan kelas, sementara anak laki-laki diberi tugas mengangkat barang berat. Padahal, kemampuan melakukan tugas-tugas itu tidak ditentukan oleh gender, tetapi oleh kemauan dan kerja sama.
Ketimpangan ini tidak hanya terjadi di sekolah. Di rumah, sering kali anak perempuan diminta membantu pekerjaan rumah seperti memasak atau mencuci piring, sementara anak laki-laki dibiarkan bermain atau belajar. Kalau anak laki-laki membantu pekerjaan rumah, mereka dianggap "baik hati" atau "istimewa," padahal ini adalah tanggung jawab yang seharusnya dibagi rata.
Kenapa Kesetaraan Gender Penting?
Kesetaraan gender penting karena ini bukan hanya soal keadilan, tetapi juga soal membuka peluang bagi semua orang untuk berkembang. Bayangkan kalau teman perempuan yang jago matematika dipaksa berhenti belajar karena ada stereotip bahwa perempuan tidak cocok jadi insinyur. Berapa banyak bakat yang akhirnya terbuang hanya karena pandangan sempit seperti itu?
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, ketimpangan gender juga merugikan anak laki-laki. Mereka sering diberi beban untuk menjadi pemimpin atau "pencari nafkah utama" di keluarga, meskipun tidak semua laki-laki merasa cocok dengan peran ini. Stereotip seperti ini bisa membuat mereka stres atau merasa gagal jika tidak bisa memenuhi ekspektasi tersebut.
Kesetaraan gender tidak hanya baik untuk individu, tetapi juga untuk masyarakat. Penelitian menunjukkan bahwa negara dan perusahaan yang mendukung kesetaraan gender cenderung lebih sukses. Dengan memberi kesempatan yang sama kepada semua orang, kita bisa menciptakan dunia yang lebih adil, damai, dan sejahtera.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Sebagai remaja, mungkin kita merasa tidak punya banyak kekuatan untuk mengubah hal besar seperti ini. Tapi, perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan:
ADVERTISEMENT
1. Berhenti Membeda-bedakan
Di sekolah, coba perhatikan apakah kita memperlakukan teman secara berbeda hanya karena gender mereka. Jangan biarkan stereotip seperti "anak perempuan tidak cocok jadi pemimpin" atau "anak laki-laki tidak boleh menangis" terus terjadi. Semua orang punya hak untuk jadi diri mereka sendiri.
2. Bagikan Tugas Secara Adil
Saat ada kegiatan di kelas, usulkan pembagian tugas yang lebih adil. Misalnya, tidak hanya anak perempuan yang bertugas membersihkan kelas, dan tidak hanya anak laki-laki yang diminta mengangkat barang berat. Dengan cara ini, kita bisa menunjukkan bahwa semua pekerjaan bisa dilakukan oleh siapa saja.
3. Dukung Teman Tanpa Menghakimi
Kalau ada teman perempuan yang ingin menjadi programmer atau teman laki-laki yang bercita-cita menjadi perawat, dukung mereka. Jangan menghakimi pilihan mereka hanya karena itu dianggap "tidak biasa" untuk gender mereka.
ADVERTISEMENT
4. Edukasi Diri dan Orang Lain
Banyak dari kita tidak sadar tentang betapa seriusnya masalah kesetaraan gender. Kita bisa mulai dengan membaca artikel, menonton video edukasi, atau ikut diskusi tentang topik ini. Setelah itu, kita bisa berbagi pengetahuan ini dengan teman-teman, misalnya lewat media sosial atau diskusi di kelas.
5. Bersikap Berani
Kalau kita melihat ada ketidakadilan berbasis gender di sekitar, beranilah untuk berbicara. Misalnya, jika ada guru yang selalu menunjuk anak laki-laki untuk memimpin kelompok, kita bisa mengajukan diri sebagai pemimpin meskipun kita perempuan. Dengan begitu, kita menunjukkan bahwa kemampuan seseorang tidak ditentukan oleh gender.
Membangun Masa Depan yang Setara
Bayangkan dunia di mana setiap orang bisa menjadi versi terbaik dirinya tanpa takut dihakimi. Perempuan bisa mengejar mimpinya menjadi ilmuwan, atlet, atau pemimpin tanpa hambatan. Laki-laki bisa mengekspresikan emosinya tanpa merasa dihakimi sebagai "lemah." Dunia seperti ini mungkin terasa jauh, tapi kita bisa memulainya sekarang.
ADVERTISEMENT
Kesetaraan gender adalah tanggung jawab kita bersama. Sebagai generasi muda, kita punya kesempatan untuk membawa perubahan yang nyata. Mungkin langkah kita hari ini terlihat kecil, seperti mendukung teman atau membagi tugas secara adil, tapi jika semua orang melakukannya, perubahan besar bisa terjadi.
Jadi, mari kita mulai sekarang. Hilangkan stereotip, dukung satu sama lain, dan ciptakan lingkungan di mana semua orang dihargai. Karena dunia yang setara bukan hanya mimpi, tapi juga masa depan yang lebih baik untuk kita semua.