CARA MAUDY KOESNAEDI MELESTARIKAN BUDAYA BETAWI

Elika Noerma Elisha
penari tradisional indonesia japanese literature padjadjaran university 2011
Konten dari Pengguna
4 Juni 2018 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elika Noerma Elisha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
CARA MAUDY KOESNAEDI MELESTARIKAN BUDAYA BETAWI
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
photo : Diza Liane
ADVERTISEMENT
Maudy Koesnaedi, seorang wanita kelahiran Kuningan 8 april 1975 adalah seorang Model , aktris, Serta presenter acara televisi. Maudy sendiri memulai karirnya sebagai model, sampai pada tahun 1993 Maudy Koesnaedi dinobatkan menjadi None Betawi, lalu kemudian di tahun yang sama pula Maudy memperoleh peran sebagai Zaenab seorang gadis lugu disinetron “Si Doel Anak Sekolahan” yang disutradarai oleh Rano Karno. Kesuksesannya dalam memerankan sosok Zaenab tersebut membuat namanya melejit dan dikenal oleh banyak orang.
Setelah menjadi None Betawi pada tahun 1993 dan kemudian dilanjutkan berperan menjad zaenab dalam serial televisi yang mengangkat budaya betawi yaitu “Si Doel Anak Sekolahan” membuat budaya betawi mengental dalam diri Maudy. Lalu kemudian pada suatu titik Maudy teringat akan janjinya saat dinobatkan menjadi None Betawi, yaitu ingin membuat suatu kegiatan untuk mengenalkan lingkungan Jakarta. Berdasarkan pada janji itulah Maudy mulai membentuk gagasan untuk mewujudkan janji tersebut. saat terbentuk ide untuk membuat suatu pertunjukkan, Maudy menghubungi Pak Fauzi Bowo yang saat itu adalah ketua pariwisata DKI Jakarta bahwa ia ingin membentuk suatu pementasan dan kemudian disetujui oleh beliau. Pementasan pertama yang dibuat yatu pada tahun 2009 dengan cerita bertajuk “Cinta dasimah”.
CARA MAUDY KOESNAEDI MELESTARIKAN BUDAYA BETAWI (1)
zoom-in-whitePerbesar
Mendirikan teater abnon sebagai salah satu upaya pelestarian budaya betawi bukanlah hal yang mudah. Karena generasi muda sekarang lebih terarik dengan hal-hal modern, mereka lebi rela membayar ratusan dolar untuk menonton pertunjukkan di luar negeri seperti Singapore. Sedangkan untuk menonton pertunjukkan yang mengangkat nilai budaya negeri sendiri harus menunggu undangan, harus menunggu gratisan baru pada mau nonton.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut yang membuat Maudy dalam menghasilkan karya-karya pertunjukkannya selalu mengikuti perkembangan zaman yaitu mementaskan suatu cerita yang tidak lagi terlalu tradisi namun sudah kearah yang modern tetapi tetap budaya betawinya kental didalamnya. Namun banyak cibiran yang datang, katanya melestarikan budaya. Kok malah modern yang ditampilkan. “budaya betawi tidak hanya melulu budaya konvensional, ini memang generasi milenial” ungkap Maudy.
Dan juga berkaitan dengan program ikatan abang none Jakarta sebagai payung besar dari Teater Abnon ini yaitu “Abnon To Broadway” , yaitu pasangan Abnon yang terpilih akan dikirim langsung ke Broadway untuk belajar tentang drama Musikal. Karena menurut Maudy kita perlu hal yang besar untuk mengeksplor kebudayaan kita supaya menjadi besar.
ADVERTISEMENT
Teater abnon sendiri pertama kali mulai mementaskan karyanya yaitu pada tahun 2009 dengan cerita bertajuk “Cinta Dasimah”. Dengan mengajak para abnon Jakarta Utara sebagai castnya, dan di produseri oleh Maudy sendiri. Setelah sukses pementasannya, Maudy diminta untuk membuat kembali pementasannya selanjutnya namun dengan mengajak seluruh abang None di DKI Jakarta, lalu terciptalah seni pertunjukkan “Si Doel, Antara Roti Buaya dan Burung Merpati. Kembang parung Nunggu Dipetik”. Setelah itu secara rutin Teater Abnon membuat pertunjukkan-pertunjukkan yang selalu di dalamnya mengikutsertakan para alumni Abang None.
CARA MAUDY KOESNAEDI MELESTARIKAN BUDAYA BETAWI (2)
zoom-in-whitePerbesar
Babe , muka kampung rezeki kota, sangkala 9:10, Soekma Djaja, Topeng Betawi, Lenggak Lenggok Jakarta, Jawara, Seper Jakarta merupakan hasil karya yang telah dipentaskan oleh teater Abnon selama sekitar 9 tahun berdiri.
ADVERTISEMENT
Maudy Koesnaedi berharap teater Abnon dapat berkreasi secara professional, dan tidak lagi jungkir balik hingga darah penghabisan tanpa dibayar. Karena sekarang ini perusahaan-perusahaan masih sulit dalam memberikan bantuan untuk kebudayaan , kecuali memang ada unsur komersilnya. Semoga untuk kedepannya ada nvestor atau stake holder yang dapat membantu Teater Abnon untuk dapat berkarya secara professional.