Konten dari Pengguna

Kenali Jenis, Kegunaan, dan Manfaat Minyak Zaitun

Elinda Fithriana
Mahasiswa pascasarjana Universitas Andalas
19 Juni 2024 11:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elinda Fithriana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Olea europaea : Pohon zaitun dengan kandungan minyak bermanfaat bagi tubuh (Sumber: Milik Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Olea europaea : Pohon zaitun dengan kandungan minyak bermanfaat bagi tubuh (Sumber: Milik Pribadi)
ADVERTISEMENT
Minyak zaitun merupakan minyak yang diperoleh dari buah pohon zaitun (Olea europaea), yang banyak tumbuh di wilayah Mediterania. Minyak ini telah digunakan selama ribuan tahun dalam berbagai aspek kehidupan dan telah terkenal memiliki banyak manfaat seperti dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol "baik") sehingga mengurangi risiko penyakit jantung, sebagai Anti-inflamasi yang ditandai dengan adanya senyawa fenolik dalam minyak zaitun yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, sertakandungan antioksidannya membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Keunggulan lain terdapat pada rasanya yang unik, sehingga banyak digunakan dalam berbagai aplikasi kuliner.
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu bahwa terdapat beberapa jenis minyak zaitun ? jenis minyak zaitun ini dibedakan berdasarkan cara pengolahannya dan tentunya memiliki manfaat yang berbeda-beda. Secara umum, minyak zaitun dapat digunakan dalam memasak, namun perlu dipahami bahwa ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum minyak zaitun ini digunakan sebagai bahan masakan seperti kadar nutrisi dan rasanya, selain itu juga perlu pemahaman terkait senyawa-senyawa berbahaya yang nantinya akan terbentuk jika terjadi kesalahan pada saat pemilihan minyak zaitun.

Berikut adalah jenis-jenis minyak zaitun.

1. Extra Virgin Olive Oil (EVOO): Minyak zaitun kualitas tertinggi yang diperoleh dari pemerasan pertama buah zaitun tanpa menggunakan panas atau bahan kimia. EVOO memiliki rasa yang kaya, aroma khas, dan kadar asam yang sangat rendah (kurang dari 0,8%). Sering digunakan untuk dressing, dipping, dan finishing dishes.
ADVERTISEMENT
2. Virgin Olive Oil: Minyak zaitun yang juga diekstraksi tanpa bahan kimia, tetapi kualitasnya sedikit lebih rendah dibandingkan EVOO. Memiliki kadar asam yang lebih tinggi (hingga 2%) dan sering digunakan untuk memasak ringan.
3. Refined Olive Oil: Minyak zaitun yang telah diproses secara kimia untuk menghilangkan ketidaksempurnaan, menghasilkan minyak dengan rasa yang lebih netral dan kadar asam yang rendah. Cocok untuk memasak dengan suhu tinggi.
4. Pure Olive Oil: Campuran antara refined olive oil dan sedikit virgin olive oil. Ini memiliki titik asap yang lebih tinggi dibandingkan EVOO dan cocok untuk memasak dengan suhu tinggi seperti menumis dan memanggang.
5. Olive Pomace Oil: Minyak yang diekstraksi dari ampas zaitun menggunakan pelarut kimia dan panas. Kualitasnya paling rendah dan sering digunakan dalam industri makanan untuk memasak dengan suhu tinggi.
ADVERTISEMENT
6. Lampante Olive Oil : Diekstraksi dari buah zaitun yang rusak atau menggunakan metode yang tidak higienis. Biasanya minyak ini memiliki kualitas yang sangat rendah dan kadar asam yang sangat tinggi (lebih dari 3,3%). Selain itu, minyak zaitun ini tidak layak untuk dikonsumsi tanpa pemurnian lebih lanjut.
Setiap jenis minyak zaitun ini memiliki penggunaan yang berbeda sesuai dengan sifat dan kualitasnya. Extra virgin olive oil (EVOO) paling baik digunakan tanpa dimasak untuk mempertahankan rasa dan nutrisinya, sementara virgin olive oil, refined olive oil, pure olive oil dan olive pomance oil lebih cocok untuk memasak dengan suhu tinggi. Sedangkan lampanteolive oil bukanlah jenis minyak zaitun yang cocok untuk dikonsumsi langsung atau harus melalui proses permurnian terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Penjelasan singkat dari jenis-jenis minyak zaitun diatas dapat memberikan sedikit gambaran bahwa setiap jenis minyak zaitun memiliki kandungan yang berbeda dan tentunya juga memiliki manfaat yang berbeda pula, dengan sedikit gambaran di atas maka diketahui bahwa dengan kesalahan pemilihan minyak zaitun sebagai bahan masakan akan berdampak pada kerusakan nutrisi, rasa, serta dapat menyebabkan terjadi pembentukan senyawa berbahaya seperti aldehid yang dapat terbentuk pada suhu tinggi sehingga dapat berdampak fatal bagi tubuh manusia seperti meningkatkan resiko kanker, penyakit jantung, diabetes, gangguan neurodegeneratif, dan iritasi pada saluran pernapasan.
Dalam ilmu kimia dikenal instrumen yang disebut kromatografi gas yang digunakan untuk mengetahui secara tepat kandungan yang terdapat pada minyak zaitun sehingga dapat dibedakan jenisnya. Kromatografi gas (GC) adalah teknik analitis yang sangat efektif untuk menganalisis komposisi kimia minyak zaitun, termasuk profil asam lemak, senyawa volatil, dan kontaminan. Gas kromatografi (GC) memainkan peran krusial dalam membedakan jenis-jenis minyak zaitun berdasarkan profil kimianya. Misalnya, untuk membedakan antara extra virgin olive oil (EVOO) dan olive oil lainnya, GC akan menunjukkan perbedaan dalam profil asam lemak mereka. Setiap jenis minyak zaitun memiliki komposisi asam lemak yang khas, terutama asam oleat, linoleat, dan palmitat. EVOO cenderung memiliki asam lemak bebas yang lebih rendah, dan GC dapat membantu mengkonfirmasi ini dengan analisis yang lebih akurat. Terbukti instrumen ini dapat membantu kita untuk mengurangi berbagai resiko gangguan kesehatan yang ditimbulkan dikarenakan kesalahan pemilihan jenis minyak zaitun dalam penggunaannya sebagai bahan masakan.
ADVERTISEMENT
Elinda Fithriana
Pascasarjana Universitas Andalas