Konten dari Pengguna

Mengulik Kemiripan Kera Besar dan Manusia, Serupa tapi Tak Sama

ELISA DWI SAFITRI
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
26 Mei 2024 10:17 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ELISA DWI SAFITRI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
source image: canva
zoom-in-whitePerbesar
source image: canva

Nenek Moyang Manusia

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asal manusia, Kita pasti pernah mempertanyakan dari mana manusia berasal sebenarnya. Bagaimana manusia tercipta? Bagaimana manusia dapat hidup dan hadir di dunia? Serta mempertanyakan asal-usul nenek moyang umat manusia. Pertanyaan mengenai apakah manusia berasal dari kera, berasal dari telur, atau turun dari langit seringkali dipertanyakan untuk mengungkap dari mana sebenarnya manusia itu berasal dan berevolusi. Asal-usul manusia sendiri sampai sekarang masih banyak dipertanyakan kebenarannya. Beberapa orang menyatakan bahwa manusia berasal dari kera besar yang berevolusi. Beberapa lainnya menyatakan bahwa manusia memang murni berasal dari ras manusia itu sendiri. Dalam buku "Sapiens : a brief history of humankind" karya Noval Yuah Harari (2014) menyatakan bahwa kera besar merupakan leluhur manusia dan simpanse merupakan saudara terdekat manusia. Yuval menyatakan bahwa dahulu kala terdapat kera besar yang melahirkan dua orang keturunan, satu keturunan merupakan nenek moyang kera besar dan keturunan satunya lagi merupakan nenek moyang umat manusia. Akan tetapi pendapat yang menyatakan bahwa manusia memiliki nenek moyang kera besar sebenarnya masih banyak diperdebatkan, terdapat dua belah pihak yang selalu berseberangan ketika membahas mengenai asal usul dari umat manusia itu sendiri. Meskipun begitu memang benar adanya bahwa manusia memiliki kemiripan yang dapat diidentifikasi dengan kera besar terutama simpanse, namun bukan berarti dapat disimpulkan bahwa manusia dulunya memiliki nenek moyang kera besar.
ADVERTISEMENT

Persamaan Manusia dan Kera Besar

Jika ditilik lebih lanjut antara manusia dan juga kera besar memang memiliki banyak persamaan, seperti pada bagian alat gerak yang bentuk dan kegunaannya sama. Manusia dan kera besar sama-sama memiliki kedua tangan yang digunakan sebagai alat gerak untuk membantu dalam memakan sesuatu dan membawa barang. Manusia dan kera besar juga memiliki dua kaki yang difungsikan sebagai alat gerak untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Pada fitur wajah antara kera besar dan manusia juga memiliki kesamaan yaitu memiliki dua buah mata untuk melihat, satu hidung untuk pernapasan dan satu mulut untuk makan.
Pada proses perkembangbiakan antara manusia dan kera besar juga memiliki persamaan, dimana diantara manusia dan kera besar sama-sama berkembangbiak dengan cara melahirkan keturunannya. Allan Wilson (1985) menyatakan bahwa antara manusia dan kera besar dapat dikatakan bahwa 98.5 % material genetik pada kera besar terutama simpanse memiliki kesamaaan dengan material genetik manusia. Dari persamaan ini maka dapat disimpulkan antara kera besar dan manusia hanya memiliki perbedaan dalam material genetik sebesar 1,5% saja.
ADVERTISEMENT

Perbedaan Manusia dan Simpanse

source image: canva
Manusia dan simpanse memang memiliki banyak kesamaan, meskipun memiliki kesamaan yang hampir mendekati angka 100% akan tetapi tetap saja diantara keduanya memiliki perbedaan yang patut dipahami dan diketahui. Perbedaan inilah yang menyebabkan mengapa diantara manusia dan simpanse berada pada jenis yang berbeda. Pada buku karya Jonathan Marks “What it means to be 98% Chimpanzee: Apes, People, and Their Genes” menjelaskan kemungkinan mengapa manusia disebut mirip tapi tak mirip dengan simpanse.
Selain pendapat yang dikemukakan oleh Marks pada bukunya mengenai kemungkinan manusia dapat disebut mirip tapi tak mirip dengan simpanse, perbedaan yang dapat kita ketahui antara manusia dan simpanse atau kera besar ini yaitu terletak pada penampilan fisik dan juga pada kemampuan kognitif pada otak.
ADVERTISEMENT

Otak Manusia dan Kera Besar

source image: canva
Seperti yang kita semua tahu bahwa otak merupakan bagian tubuh inti, fungsi otak selain sebagai pusat pengendali sistem tubuh, pada bagian otak pula terjadi proses kognisi dimana kita berpikir dan memutuskan sesuatu. Manusia dan simpanse merupakan makhluk hidup yang tentunya sama-sama memiliki kemampuan kognitif yang bekerja pada otak. Akan tetapi, diantara kedua makhluk hidup ini bagian otak yang berfungsi sebagai tempat jalannya kognisi memiliki perbedaan yang cukup besar. Perbedaan inilah juga yang menyebabkan mengapa manusia dan simpanse bisa disebut tidak mirip.
Meskipun simpanse merupakan hewan yang dikategorikan cerdas dan memiliki kemampuan berpikir yang tinggi akan tetapi dapat dikatakan bahwa otak manusia jauh lebih unggul daripada otak simpanse. Otak manusia memiliki ukuran tiga kali lebih besar dari otak primata. Selain itu perbedaan otak pada manusia dan simpanse yaitu terletak pada area korteks serebral. Manusia memiliki dua kali lebih banyak area otak pada bagian korteks serebral yang memiliki fungsi penting untuk menyimpan memori, memusatkan perhatian, kesadaran.
ADVERTISEMENT

Referensi:

Harari, Y. N. (2014).Sapiens: A brief history of humankind. Random House.
Marks, J. (2003).What it means to be 98% chimpanzee: Apes, people, and their genes. Univ of California Press.
Mora-Bermúdez, F., Badsha, F., Kanton, S., Camp, J. G., Vernot, B., Köhler, K., ... & Huttner, W. B. (2016).Differences and similarities between human and chimpanzee neural progenitors during cerebral cortex development. Elife, 5, e18683.
Wilson, A. C., Cann, R. L., Carr, S. M., George, M., Gyllensten, U. B., Helm-Bychowski, K. M., ... & Stoneking, M. (1985). Mitochondrial DNA and two perspectives on evolutionary genetics. Biological Journal of the Linnean Society, 26(4), 375-400.