Peserta Didik Wajib Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis di Era Society 5.0

Elisabet Allo
Mahasiswa Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
18 Oktober 2022 17:38 WIB
comment
16
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elisabet Allo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Kegiatan Rapat OSIS SMK STB Depok
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Kegiatan Rapat OSIS SMK STB Depok
ADVERTISEMENT
Peradaban terus ada dan berkembang begitu juga dengan teknologi komunikasi serta informasi, hal tersebut membuat masyarakat hingga negara perlu memikirkan dan mempertimbangkan strategi serta hal apa yang perlu dilakukan manusia untuk bisa hidup berdampingan dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat.
ADVERTISEMENT
Strategi dan konsep ini berawal dari negara Jepang yang menciptakan, Konsep Society 5.0 ini yakni buah hasil negara Jepang yang bertujuan untuk menciptakan model baru ekonomi, kesehatan, serta aspek dari segala aktivitas yang ada pada masa sebelumnya. Konsep ini ada dan fokus pada tujuan menumbuhkan pertumbuhan ekonomi dengan teknologi, selain itu menuntut manusia untuk mampu memecahkan masalah sosial yang ada.
Penggabungan ini yakni sebagai langkah untuk bisa fokus terhadap teknologi yang sedang dan akan terus berkembang serta masalah pada kesenjangan sosial, isu sosial dan kesehatan di masyarakat, lingkungan pergaulan masyarakat, dunia Pendidikan dan masih banyak lagi.
Society 5.0 merupakan konsep yang Jepang terapkan di negara nya, namun strategi dalam konsep ini masuk ke dalam cakupan untuk skala dunia Internasional untuk mewujudkan perkembangan ekonomi serta pemecahan masalah sosial, dan saat ini Indonesia sedang dalam tahap untuk menerapkannya, Indonesia masih masuk ke dalam negara yang berkembang dari berbagai sektor. Hal ini juga menjadi tantangan bagi semua negara, jika Indonesia menerapkan strategi dan konsep ini maka perlu sekali persiapan untuk menghadapi era ini agar tujuan yang ada pada konsep ini berjalan dengan maksimal serta tercapai.
ADVERTISEMENT
Karena konsep ini terdiri dua komponen utama yakni Teknologi dan Manusia, yang berarti selain kesiapan teknologi yang memadai agar strategi ini maksimal, kesiapan masyarakat yang perlu diperhatikan dan dibentuk agar mampu melihat masalah dari berbagai aspek, berpikir dan mengambil keputusan secara kritis. Berpikir Kritis merupakan sebuah kemampuan dalam berpikir seseorang yang perlu dikembangkan serta di arahkan karena bertujuan untuk menerapkan pola pikir yang dapat melihat serta menyelesaikan permasalahan dari berbagai aspek.
Terlepas dari pengertian berpikir kritis, masyarakat Indonesia wajib memiliki kemampuan dalam berpikir kritis tersebut, Nalar kritis tidak bisa di dapatkan secara langsung, Manusia lahir dengan akal dan berbagai kemampuan, termasuk kemampuan berpikir kritis ini, tetapi tidak semua manusia mau dan sadar bahwa Nalar kritis tersebut perlu dikembangkan. Itu sebabnya Manusia sekolah dari sana manusia bisa banyak belajar dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya.
ADVERTISEMENT
Selain lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan menjadi Peserta Didik di sekolah sejak dini merupakan Langkah awal manusia bisa terus mengembangkan nalar kritisnya, Karena Peserta Didik yang mempunyai nalar kritis akan bisa menganalisis sesuatu topik permasalahan secara total serta objektif, dengan begitu berdasarkan penggabungan pola pikir, riset dan juga fakta yang tidak bias secara subjektif.
Sumber : Kegiatan Rapat OSIS SMK STB Depok
Kemampuan Berpikir Kritis di Era Society 5.0 ini wajib, karena dalam penerapannya Peserta didik belajar untuk selalu mengembangkan kemampuan memecahkan masalah kompleks, kemampuan berpikir secara kritis, dan kemampuan untuk berkreasi.
Peserta didik dituntut untuk lebih cepat menghasilkan solusi dalam memenuhi kebutuhannya. Hal ini berguna untuk terus menemukan setiap informasi dan menciptakan inovasi baru. Jadi Wajib seorang Peserta Didik mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis nya karena sekolah termasuk ke dalam wadah besar untuk mengembangkan nalar kritis tersebut, terlepas dari itu hal ini merupakan bekal bagi peserta didik untuk bisa menghadapi Era Society 5.0 dengan baik.
ADVERTISEMENT