Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Tingkat Kebahagiaan di Seluruh Dunia
5 Januari 2023 20:19 WIB
Tulisan dari Elisabeth Deby Anggita Sinurat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kepuasan hidup secara global didefinisikan sebagai penilaian terhadap kehidupan secara umum dan bagian tertentu dari kehidupan seseorang. Seperti kepuasan dengan keluarga, teman, komunitas dan kepuasan diri sendiri. Diener (Mahanta & Aggarwal, 2013) menambahkan bahwa kepuasan hidup berkaitan dengan pengalaman dunia nyata individu dalam kehidupan, seperti sekolah atau universitas, pekerjaan dan keluarga.
Ketika kualitas hidup orang meningkat di seluruh dunia, kepuasan hidup meningkat. Berdasarkan definisi kepuasan hidup oleh beberapa ahli di atas, Diener & Biswar menyimpulkan bahwa tingkat kepuasan hidup terlihat dari tingginya penilaian individu terhadap lima komponen kepuasan hidup yaitu keinginan. Perubahan hidup, kepuasan hidup sekarang, kepuasan hidup masa lalu, kepuasan hidup masa depan, dan penilaian individu terhadap kehidupan seseorang. Maka dari itu, yuk kita identifikasi bersama-sama!
Pada Juli 2011, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang mengundang negara-negara anggota PBB untuk mengukur tingkat kebahagiaan warganya dan menggunakan temuan ini sebagai pedoman kebijakan publik. Pada tanggal 2 April 2012, KTT PBB perdana tentang "Kebahagiaan dan Kemakmuran Mendefinisikan Paradigma Ekonomi Baru" yang dipimpin oleh Perdana Menteri Bhutan yaitu Jigme Tinley, lalu menindaklanjuti dengan negara yang secara resmi mengadopsi Kebahagiaan Nasional Bruto alih-alih Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai ukuran perkembangan ekonominya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, studi tentang kebahagiaan yang dikaitkan dengan pendapatan menemukan adanya paradox of happiness atau income paradox yang dikenal dengan Easterlin Paradox, yaitu peningkatan pendapatan tidak mampu meningkatkan kesejahteraan atau kebahagiaan seseorang. Easterlin Paradox menunjukkan bahwa terdapat faktor lain selain pendapatan (material) yang mempengaruhi kebahagiaan.
Luxembourg, Kanada, Australia, Finlandia, Austria, dan Swiss merupakan 6 negara yang memiliki tingkat kepuasan dalam kebahagiaan hidup. Indeks kebahagiaan menurut situs Badan Pusat Statistik dihitung berdasarkan 10 aspek kehidupan yang esensial, antara lain adalah kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, keadaan lingkungan, dan kondisi keamanan. Salah satu faktor yang menjadi tolok ukur indeks kebahagiaan adalah kesehatan, terutama kesehatan jiwa. Indeks kebahagiaan yang tinggi menunjukkan bahwa masyarakat dalam suatu negara tidak banyak mengalami gangguan jiwa di mana salah satu penyebab gangguan jiwa adalah stres.
ADVERTISEMENT
Stres merupakan suatu keadaan yang bersifat internal, yang dapat disebabkan oleh tuntutan fisik, lingkungan, dan situasi sosial yang berpotensi merusak dan tidak terkontrol. Stres sendiri bisa berasal dari individu, lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal dan dapat pula berasal dari tempat-tempat di mana individu banyak menghabiskan waktunya seperti kantor dan tempat Pendidikan.
Tahu nggak sih? Ada beberapa faktor yang menentukan kualitas hidup warga Eropa, antara lain perumahan yang terjangkau, distribusi pendapatan yang adil, dan kesempatan pendidikan. Menurut penelitian OECD, pemerintah Eropa harus memperhatikan hal ini. Dengan kriteria ini, Jerman hanya berada di tengah-tengah. Namun, orang Jerman lebih bahagia dari sebelumnya. Selain itu, kepercayaan warga Jerman terhadap pemerintahnya meningkat dari 35 persen menjadi 42 persen.
ADVERTISEMENT
Ilmuwan sosial Stefan Weick dari Institut Leibniz meneliti hubungan antara kepuasan dan kepercayaan pada pemerintah dan lembaga publik. Orang Denmark secara khusus menyatakan bahwa mereka puas dengan hidup mereka. Namun, ini tidak terkait langsung dengan pendapatan atau gaji yang tinggi. Kepuasan Denmark memiliki alasan lain, kata Wieck. Menurut penelitian terbaru, kepuasan juga terkait dengan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pemerintah dan lembaga publik. Berkat kepercayaan diri yang tinggi ini, orang Denmark dapat lebih mudah mengatasi masalah keuangan. “Di Denmark, risiko kehilangan pekerjaan tidak kecil. Tetapi orang-orang percaya bahwa jika mereka kehilangan pekerjaan, mereka bisa mendapatkan pekerjaan lain."
Tingginya kemiskinan dan minimnya lapangan pekerjaan menjadi faktor yang membuat penduduk negara sulit untuk bahagia. Dalam jajak pendapat Gallup tahun 2018, mayoritas warga Afghanistan mengatakan mereka tidak memiliki harapan untuk masa depan, meskipun Taliban jatuh pada tahun 2001. "Satu-satunya fokus adalah perang, panglima perang, dan politisi korup," kata analis Nasratullah Haqpal, dikutip The Associated Press. Haqpal juga melihat kemiskinan Afghanistan semakin parah. "Orang-orang semakin miskin, lebih kecewa dan lebih bahagia".
ADVERTISEMENT
Laporan Kebahagiaan Dunia memeringkat setiap negara di dunia berdasarkan sejumlah variabel penting yang dianggap sebagai penentu kebahagiaan. Ini termasuk pendapatan, kebebasan, kepercayaan diri, harapan hidup sehat, dukungan sosial dan kemurahan hati. Afghanistan rendah di semua kategori, 2,4. Angka tersebut sangat jauh dibandingkan dengan Finlandia yang mendapat skor 7,8.
Di tempat kedua adalah Norwegia, negara ini juga milik negara-negara Skandinavia. Sampai saat ini, populasi kerajaan ini sekitar 5.372.191 orang dan pendapatannya $72.100 per kapita. Berikutnya dalam daftar adalah Denmark, yang juga merupakan kota asal Viking. Negara ini memiliki populasi sekitar 5.809.502 orang dan pendapatan per kapita $50.100. Di antara sepuluh negara paling bahagia, warga negara Eropa, khususnya Eropa Utara, menjadi warga negara yang paling bahagia. Ini ditunjukkan oleh banyak negara Eropa utara yang termasuk di antara sepuluh negara pertama. Denmark, Islandia, Swiss, dan Finlandia melengkapi 5 besar setelah Norwegia. Di atas masih menjadi negara dominan Eropa Barat dan Amerika Utara, dengan Amerika Serikat dan Inggris Raya di tempat ke-14 dan ke-19. Survei PBB melakukan jajak pendapat terhadap 1.000 orang setiap tahun di 155 negara dengan pertanyaan subjektif sederhana, dengan asumsi 155 negara.
ADVERTISEMENT
Hasil survei kebahagiaan global Laporan Kebahagiaan 2018 menunjukkan bahwa kondisi perekonomian global negara menentukan indeks kebahagiaan. Ini muncul sebagai perbedaan nilai kebahagiaan rakyat adi negara-negara dengan kondisi ekonomi yang baik dan di negara-negara dengan ekonomi yang buruk. Situasi keuangan yang positif, baik secara individu maupun kolektif kontekstual dan menurut negara area berhubungan dengan ketinggian kebahagiaan bersama. Kondisi ekonomi yang baik memang demikian orang memiliki akses ke barang dan jasa berhubungan dengan kehidupannya. Keadaan kekayaan situasi keuangan orang tersebut terpengaruh langsung dari kepuasan hidup melakukan tindakan keuangan menjadi indikator terpenting dalam penjelasan Kepuasan hidup (Johnson & Krueger, 2006). Di Indonesia, salah satu sumber resesi Kebahagiaan adalah situasi keuangan Dalam bentuk angka PDB (Produk Domestik Bruto) per kapita, meskipun PDB Batasan Ketentuan Prediksi keuangan seseorang atau keluarga karena tidak mengukur distribusi pendapatan orang yang nyata.
ADVERTISEMENT
Nahh, gimana nih teman-teman? Sudah paham dong tentunya dengan Tingkat Kebahagiaan di Dunia. Untuk cari tahu berita selengkapnya bisa cek sumber di bawah ya!
Referensi
Gatra, S. (2022, March 26). Happy crazy, Indeks Kebahagiaan Dunia, Dan Digital happiness halaman all
Mediatama, G. (2021, March 20). Daftar Negara paling bahagia 2018-2020
Papers, B. W. (2022, December 13). Bappenas working papers.
Psikologi Kebahagiaan Manusia - media.neliti.com. (2020, June 17).
Core – Tingkat Kebahagiaan Pada Mahasiswa . (2015, April 10)