Konten dari Pengguna

Sejarah Podcast dan Eksistensi Podcast dimata Khalayak

Elita Putri Pradipta
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
30 Desember 2020 9:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elita Putri Pradipta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi podcast dari maucash.id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi podcast dari maucash.id
ADVERTISEMENT
Di era saat ini istilah podcast sudah menjadi hal yang lumrah atau sering kita dengar. Pasalnya sudah mulai banyak masyarakat yang mengenal bahkan menggunakan podcast sebagai media penyaluran dan berbagi informasi. Podcast secara umum adalah sebuah rekaman audio yang dapat didengarkan oleh semua orang. Berdasarkan artikel yang saya baca di Oberlo, podcast adalah siaran audio yang tersedia di web atau platform lainnya.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya podcast dengan radio adalah sama, karena sama – sama hanya dapat didengarkan dalam bentuk audio. Namun, podcast dikemas lebih menarik dan biasanya terfokus pada satu topik yang dibahas dalam satu episode. Podcast kian massif digunakan karena banyak sekali konten – konten podcast yang dikemas dengan menarik sehingga para pendengar tidak merasa bosan, melainkan merasa nyaman dan mengerti dengan apa yang disampaikan didalam konten podcast tersebut.
Dalam artikel tentang sejarah podcast, Podcast merupakan sebuah ide yang berawal dari keresahan Adam Curry, seorang mantan penyiar sekaligus mantan VJ MTV Amerika era 1980-an yang dinobatkan sebagai godfather dunia podcast. Pada saat itu, ia mengeluhkan tentang kebebasan konten bagi para penyiar. Ia mencari ide bagaimana ia dapat berbicara semau hati, tetapi tetap mendapatkan keuntungan. Akhirnya dengan proses yang cukup panjang dan melalui kegagalan yang sering terjadi, Adam Curry yang bekerjasama juga dengan Dave Winer seorang pengembang perangkat lunak berhasil menciptakan istilah podcast yang kita kenal sampai saat ini.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya istilah podcast pada awalnya belum dinamakan dengan podcast, tetapi karena sempat ditulis dalam sebuah artikel dengan nama podcast oleh seorang jurnalis Amerika bernama Ben Hammersley. Istilah ini sebenanrnya berasal dari singkatan Ipod dan Broadcast. Namun, karena popularitasnya sudah menanjak maka istilah ini digunakan, bahkan podcast sempat menjadi word of the year di Oxford English Dictionary. Hingga pada akhir tahun 2005, muncul ribuan podcast baru. Sebagai apresiasi kepada Curry dan Winer, mereka dinobatkan menjadi podfather atau godfather didalam dunia podcast.
Bagaimana podcast bisa sampai ke Indonesia?, pada tahun 2005 seseorang bernama Boy Avianto membuat podcast untuk pertama kalinya dengan nama Apa Saja Podcast dikanal blogspot miliknya. Kehadiran Soundcloud pada 3 tahun kemudian sebagai aplikasi yang dapat membuat dan mendengarkan podcast dengan lebih mudah serta dengan mulai berkembangnya internet di Indonesia, menjadikan podcast kian banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Setelah itu mulailah bermunculan para podcaster Indonesia seperti Iqbal Hariadi dengan Podcast Subjective pada tahun 2015, kemudian ada Adriano Qalbi dengan Podcast Awal Minggu sejak tahun 2016, kemudian ada juga Rne Hafield dengan Suarane pada tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Eksistensi dari podcast sudah tidak dapat diragukan lagi, terlebih apabila kita melihat fenomena yang ada pada saat ini. Podcast kian marak digunakan sebagai medium untuk berbagi informasi atau sekedear bercerita sesuai dengan keinginan masing – masing creator. Podcast semakin marak menjadi gelombang besar setelah aplikasi Spotify membuat kanal khusus podcast, dan pada tahun 2019 Spotify mengakusisi Anchor atau Gimlet yang membuat medium podcast semakin kian marak digunakan. Menurut riset dari penelitian yang dilakukan oleh Edision Research and Triton Digital pada tahun 2017, menyebutkan bahwa seseorang bisa menghabiskan rata – rata 5 jam perminggu. Mulai didengarkan dan digunakan pada usia diatas 12 tahun dan paling banyak di rentang usia 18 – 34 tahun.
Riset tentang berapa lama rata - rata waktu yang dihabiskan dalam seminggu untuk mendengarkan podcast
Riset usia rata - rata penikmat podcast
Podcast juga semakin marak dikarenakan banyak public figure dan para artis yang memakai medium podcast untuk membuat konten dan untuk membagikan cerita serta pengalamannya. Salah satu podcast artis yang cukup menarik serta bernilai edukasi adalah podcast KinosGina, ialah akun podcast milik pasangan suami istri selebritis yaitu Rizky Kinos dan Nycta Gina. Dalam podcast mereka, tidak hanya berisi hiburan semata melainkan ada nilai edukasi seperti konten parenting. Selain dari isi konten yang memang menarik, cara penyampaian konten podcast mereka sangat menarik, dikarenakan bahasa dan nada bicaranya yang enak dan membuat nyaman.
Tampilan profile akun podcast KinosGina
Eksistensi dari podcast itu sendiri tentu tidak lepas dari yang namanya masyarakat sebagai objeknya. Masyarakat yang merupakan salah satu ruang lingkup atau konsep penting dalam sosiologi komunikasi. Sosiologi komunikasi adalah suatu kajian sosiologi yang membahas terkait interaksi manusia. Seperti yang dikatakan oleh Soerjono Soekanto yaitu sosiologi komunikasi merupakan kekhususan sosiologi dalam membahas interaksi sosial (Soekanto, 1992). Dalam hal ini dapat kita maknai bahwa kajian mengenai khalayak Dan masyarakat menjadi indikator penting dalam mempelajari dan memahami sosiologi komunikasi.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi pada saat ini, menjadikan hampir seluruh masyarakat merupakan khalayak dikarenakan masyarakat saat ini sudah menggunakan dan merasakan efek dari media itu sendiri. Termasuk dalam perkembangan serta eksistensi podcast di mata khalayak. Saat ini podcast tidak hanya sebagai medium konten hiburan, bahkan dapat menjadi sumber berita online. Seperti yang dilakukan oleh Kumparan, mereka tidak hanya menampilkan berita online yang dikemas dengan teks , gambar dan juga siaran livestreaming Youtube, tetapi juga dikemas melalui tampilan audio dengan medium atau konten podcast.
Tampilan profile PodBar Kumparan, podcast milik Kumparan.com
Melihat media online yang juga sudah mulai banyak menggunakan konten podcast, membuktikan bahwa podcast telah memiliki hati dimata khalayak. Khalayak makin dapat bervariasi mendengarkan dan mendaptakan informasi baru sesuai dengan apa yang diminati tidak hanya dengan konteks teks dan gambar, tetapi juga dapat menikmati dengan konten audio. Selain beritapun, khalayak juga dapat mendapatkan hiburan dari konten dalam bentuk podcast, bahkan audio suara didalam podcast dapat menjadi teman bagi pendengarnya. Kenyamanan seperti itulah yang menjadikan podcast juga semakin mendapatkan hati dan eksistensi di mata khalayak.
ADVERTISEMENT
Elita Putri Pradipta, Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta