Konten dari Pengguna

Literasi Digital

Eliyah Liya
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9 Maret 2021 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eliyah Liya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi e-book. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi e-book. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
"Hadirnya literasi digital membuat kita menjadi manusia yang menikmati betapa praktisnya mendapatkan informasi."
ADVERTISEMENT
Segala sesuatu yang dianggap membawa perkembangan, maka tidak akan luput dari perubahan. Salah satunya adalah teknologi dan informasi, yang mana perkembangannya semakin massif. Perkembangan teknologi dan informasi pada abad 21 ini tentu membawa dampak perubahan. Kemajuan teknologi mengubah cara kerja seseorang, baik dalam hal belajar atau mengerjakan pekerjaan yang lain. Dengan teknologi, sebagian dari rutinitas mampu dikerjakan secara praktis. Dewasa ini, hampir semua informasi bisa diakses dengan menggunakan digital. Tanpa pegangan buku, ternyata masih bisa menggali ilmu dan mendapatkan informasi yang bermutu.
Dunia digital dapat menyuguhkan sesuatu hal yang positif atau negatif jika dilihat dari kacamata literasi digital. Berkembangnya akses digitalisasi memunculkan peluang sekaligus tantangan. Segala hal yang tidak bisa digunakan secara bijaksana, maka akan menimbulkan kemudharatan. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan. Perkembangan teknologi ini tidak selalu baik dan juga tidak selalu buruk. Dalam hal ini, pada dunia pendidikan, tampaknya semua pelajar tidak pernah jauh dari literasi digital. Terlebih di tahun 2020 hingga pada awal tahun ini, saya kira kehadiran literasi digital menjadi sangat dibutuhkan. Pasalnya, akibat adanya Covid-19 yang masih betah di tanah air Indonesia menyebabkan aktivitas pendidikan dilakukan secara daring.
ADVERTISEMENT
Jauh sebelumnya munculnya pandemic, sebagian besar dari kita sudah menggunakan media digital dengan kadar yang cukup tinggi. Apalagi dengan adanya pandemi ini. Semua kegiatan diharuskan pindah pada dunia yang serba online. Maka secara otomatis, hampir seluruh informasi yang dibutuhkan akan mampu didapatkan secara daring. Literasi digital berada di garda terdepan ketika para pelajaran membutuhkan informasi baik yang berkaitan dengan tugas, hiburan, atau informasi lainnya. Literasi digital semakin penting ketika informasi tidak bisa didapatkan secara langsung dari buku bacaan atau media cetak. Literasi digital menjadi solusi untuk peserta didik yang memiliki kesulitan dalam mencari referensi. Tampaknya, literasi digital memberikan banyak kontribusi.
Dapat disimpulkan bahwa literasi digital merupakan satu kesatuan sikap, pemahaman, keterampilan dalam menangani dan mengkomunikasikan informasi dan menggunakan pengetahuan dengan efektif pada berbagai media dan format. Terciptanya berbagai perangkat teknologi informasi yang terkoneksi dengan jaringan internet mampu menyita perhatian banyak orang, yakni yang dulunya mengakses informasi melalui membaca buku secara tradisional, sekarang beralih ke perangkat komputer untuk mengakses internet yang kaya akan informasi. Peralatan dan jaringan internet dapat dijadikan media guna membantu masyarakat dan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan literasi. Pada dasarnya, media digitalisasi dapat dijadikan fungsi perantara untuk mendukung berkembangnya kegiatan literasi yang berkualitas dengan muatan informasi yang kaya. Terlebih, negara Indonesia menjadi bagian dari negara yang masyarakatnya kurang literasi.
ADVERTISEMENT
Ada banyak kajian perihal literasi dan literasi digital dalam menjawab tantangan di abad ke 21 ini. Pasalnya, literasi digital sama pentingnya dengan membaca, menulis, berhitung, dan disiplin ilmu lainnya, bahkan dalam praktiknya, literasi memiliki tindakan yang lebih bermakna. Tidak bisa dipungkiri bahwa pada era digitalisasi ini banyak juga yang memunculkan information anxiely (informasi yang membingungkan). Banyaknya manfaat dalam mengakses informasi pada digital berbanding lurus dengan munculnya informasi yang juga tidak mengedukasi, seperti konten sadistik, banyaknya berita bohong yang dapat mendegradasi peserta didik, atau beberapa informasi yang dapat mengajarkan tindakan tidak terpuji, misalnya: cara membuat bom, cara mencuri password, atau informasi-informasi buruk lainnya yang sewaktu-waktu dapat diakses oleh peserta didik.
Selain daripada peserta didik, setiap guru juga menjadi imbas terhadap kemajuan teknologi dan kehadiran literasi digital dalam dunia pendidikan. Dengan adanya literasi digital yang menjadi wadah anak untuk belajar, seorang guru yang menjadi pendidik juga harus mampu menguasai media digital dan beradaptasi dengan teknologi-teknologi yang ada guna menunjang keberlangsungan belajar dan mengajar agar terlaksana dengan baik. Jika melihat dari sisi positifnya, saya meyakini bahwa dengan adanya literasi digital dan ditunjang dengan kemampuan guru selaku pendidik yang baik, maka akan tercapailah tujuan pendidikan yang sebenarnya yaitu mencetak generasi cerdas dan berakhlak. Tentu ini menjadi tantangan bagi seorang pendidik yang belum melek akan teknologi. Namun, dari sinilah tantangan seorang pendidik dimulai. Salah satunya tantangan bagaimana menyikapi perkembangan zaman, karena munculnya literasi digital yang terlahir dari perut teknologi ini merupakan bagian dari perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
Literasi digital hanya wadah sekaligus alat yang menampung dan membantu peserta didik untuk memperoleh informasi. Banyaknya informasi dalam media digital tidak akan berfungsi jika tidak digunakan. Literasi digital akan memberikan dampak buruk sekaligus dampak baik. Semua itu bergantung kepada si pengguna. Maka jadilah pengguna yang baik dan bijaksana dalam mencari dan menelan informasi. Berhati-hati dalam menelusuri dan cari tahu kebenaran informasi sebelum mempercayai. Pikirkan apa yang menjadi penting dan buang hal yang tidak penting. Manfaatkanlah media digital dengan benar agar tidak menjadi peserta didik yang pikirannya kesasar. Jangan mau menjadi budak mati yang dikuasai teknologi. Jadilah pembaharu dan mampu menyaring informasi-informasi yang baru.
Sumber bacaan: Feri Sulianta, Literasi Digital, Riset, dan Perkembangannya dalam Perspektif Social Studies, (Feri Sulianta, 2020), hal. 3-7.
ADVERTISEMENT