Konten dari Pengguna

Resensi Buku Novel ''Things Left Behind'' karya Kim Sae Byoul dan Jeon Ae Won

ellen assyahra
Mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia UIN Raden Mas Said Surakarta Semester 3
8 Desember 2022 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ellen assyahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

sampul depan buku novel Thing Left Behind Karya Kim Sae Byoul dan Jeon Ae Won (sumber pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
sampul depan buku novel Thing Left Behind Karya Kim Sae Byoul dan Jeon Ae Won (sumber pribadi)

Hal-hal yang kita pelajari dari mereka yang telah tiada.

sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mempelajari mereka yang telah tiada itu adalah inti buku novel Things Left Behind ini, kematian adalah sesuatu yang sudah pasti di alami setiap makhluk yang hidup ketika banyak orang di dunia ini yang berlomba-lomba dalam kesuksesan untuk meraih impiannya namun di kilas balik kehidupan yang lain banyak juga kasus yang mengakhiri diri karena merasa terpinggirkan oleh dunia itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut sejalan dengan bagaimana kita dalam memandang kehidupan dan kematian itu. Dalam buku novel ini lebih memberikan pandangan terhadap mereka yang telah mendahului kita, penulis ingin berbagi mengenai pekerjaannya yakni pekerjaan membereskan barang-barang peninggalan orang yang telah meninggal dunia dan jasa pembersih khusus. Bermula dari penulis yang masih awam terhadap dunia yang dekat dengan mayat karena keputusannya untuk mengambil pekerjaan tersebut membuatnya secara otodidak harus bisa lebih memahami dengan membiasakan diri setiap saatnya. Ia sudah melakukan pekerjaan ini lebih dari 10 tahun tetapi hal tersebut tidak membuat dirinya mundur sedikit pun karena menurutnya pekerjaan ini bukan hanya soal materi tetapi soal integritas diri dalam menyikapi realisme kehidupan.
Pekerjaan ini memang terlihat biasa dan remeh bagi segelintir orang tetapi sebenarnya sangat mulia dan bermanfaat bagi orang banyak yang membutuhkan bantuan, karena memang esensi dari pekerjaan ini adalah dapat membantu sesama manusia juga. Secara tidak langsung juga buku novel ini mengajarkan kita untuk menjadi orang yang positif dalam kebaikan tetapi juga tidak terlalu naif.
ADVERTISEMENT

Lalu bagaimana kematian bisa menjadi menjadi jalan pintas terbaik dari segala masalah daripada kehidupan yang masih dinamis ini.

Sudah banyak klien yang ditangani dengan bermacam masalah seperti kematian karena pembunuhan, bunuh diri, sakit dan sebagainya. Terkadang orang terdekat sendiri yang menjadi pelaku utamanya dan memang sangat miris sekali, ada salah satu kasus juga yang sangat memilukan entah siapa yang salah dimana seorang anak tega menghabisi nyawa ibunya, tentu hal tersebut bukan tanpa sebab namun karena sang anak yang selalu di tuntut untuk menjadi nomor satu dan ketika sang anak tidak dapat memenuhi ekspektasinya tentu akan memicu kemarahan sang ibu yang kerap memukuli sang anak sebagai bentuk hukumannya atas kegagalannya meraih posisi pertama namun sebaliknya ketika anak tersebut meraih posisi pertama sang ibu akan memberikan apapun yang diinginkan tetapi hal tersebut juga sebenarnya tidak sejalan dengan kegagalannya, apakah anak memang harus sempurna? Padahal dengan hanya keberadaanya saja sudah merupakan anugerah dari Tuhan.
ADVERTISEMENT
Ada juga kasus bunuh diri yang sebenarnya hal tersebut juga sangat memilukan karena mereka merasa bahwa kematian lebih mudah dari pada kehidupan, apakah yang sebenarnya ada dalam benak mereka? Sehingga mereka lebih memilih jalan pintas yang instan tetapi salah, padahal rata-rata umur mereka masih produktif, jalan masih panjang.
Banyak kasus juga yang ditawarkan di dalam buku novel ini seperti tentang keluarga, kerabat dan sebagainya namun banyak juga yang membuat pilu hati perihal keluarga yang tidak peduli dengan sesama keluarganya sendiri, ibarat manusia yang tidak bisa memanusiakan manusia.
Terkadang sesuatu yang kita tidak pahami dari penglihatan akan terjelaskan secara batin ketika kita memiliki rasa empati dan simpati sebagai seorang manusia. Hal tersebut juga yang ingin disampaikan oleh penulis melalui novel ini ketika mereka yang telah tiada, apakah mereka benar-benar ingin berakhir seperti itu atau hanya keadaan yang memaksa mereka untuk seperti itu. Hanya pemilik raga yang dapat menafsirkannya.
ADVERTISEMENT

Apakah mereka yang telah tiada memang benar-benar ingin tiada atau hanya sekedar sebagai pengalihan isu untuk dirinya dari dunia.

Hal yang dapat dipelajari dalam buku novel ini adalah terkadang kehidupan segelintir orang yang dilihat dari luar tidak sesempurna dari dalam. Banyak gejolak batin yang berbeda dengan keadaan sehingga hal tersebut juga turut mendorong seseorang dalam keterpurukan yang merana. Namun hal yang perlu diingat adalah sayangi dirimu ketika masih diberi kesempatan untuk hidup jangan sia-siakan hidupmu karena trigger keadaan
Novel ini juga merupakan salah satu karya yang mengilhami Drama Korea yang berjudul Move To Heaven.
Identitas Buku
Judul Buku : Things Left Behind
ADVERTISEMENT
Pengarang : Kim Sae Byoul & Jeon Ae Won
Alih Bahasa : Anna Lee
Tahun Terbit : 2021
Tebal Buku :199 Halaman
ISBN : 978-602-06-5751-6
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Harga Buku :82.000