Media Pembelajaran Sejarah Lokal Berbasis Permainan Papan

Ellysa Aulia Rahmi
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah, Universitas Jember
Konten dari Pengguna
15 Juni 2022 21:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ellysa Aulia Rahmi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Koleksi pribadi penulis
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi pribadi penulis
ADVERTISEMENT
Pembelajaran sejarah bagi Bank (1985), Sylvester (1973), dan Mays (1974) dalam Iin Purnamasari (2011: 203) sangat mengharapkan pemanfaatan sumber-sumber sejarah dalam pembelajaran khususnya sejarah lokal. Diharapkan guru bukan lagi menjadi sumber informasi pembelajaran namun lebih ke arah sebagai penafsir sumber sejarah. Namun seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa keterbatasan sumber sejarah lokal masih menjadi kendala yang cukup berarti hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu jauhnya lokasi sumber sejarah (museum, monumen,ataupun bangunan bersejarah) dengan tempat pendidikan setempat cukup menghambat terealisasikannya harapan tersebut. Maka untuk dapat lebih meningkatkan minat belajar siswa terkait pembelajaran sejarah lokal, guru dapat memanfaatkan media-media pengembangan yang telah didesain sedemikian rupa agar sesuai dengan budaya pembelajaran yang diterapkan di sekolah.
Salah satu media yang ditawarkan ialah media papan permainan ular tangga yang didesain memuat materi-materi pembelajaran sejarah lokal. Dengan memanfaatkan media ini diharapkan pembelajaran sejarah tidak lagi bersifat monoton dan membosankan. Namun dapat bersinergi aktif dengan melibatkan peserta didik dalam permainan papan tersebut.
Media pembelajaran dapat bermanfaat sebagai alat pendukung dalam proses pembelajaran. Bentuk-bentuk perwujudan media pembelajaran juga sangat beragam. Sebagai alat pendukung pembelajaran, media memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Proses pembelajaran dapat dikatakan berkualitas apabila mampu menyediakan sumber belajar atau media pembelajaran yang beragam dan bervariasi.
ADVERTISEMENT
Sebelum menyediakan media pembelajaran guru perlu memahami karakteristik peserta didik. Pemahaman karakteristik peserta didik ini memiliki arti penting untuk mendukung interaksi dalam kegiatan pembelajaran. Bagi seorang pengajar, memahami karakteristik peserta didik dapat membantu menentukan pola-pola pengajaran yang tepat serta mampu menyusun strategi untuk menjamin kemudahan peserta didik dalam memahami materi yang akan disampaikan.
Kendala yang dapat terjadi apabila guru tidak memahami karakteristik peserta didik pada tahap awal pembelajaran diantaranya ialah: guru akan kesulitan dalam menentukan dan menyusun perangkat pembelajaran seperti materi ajar, bahan ajar, metode pembelajaran bahkan media pembelajaran yang tepat. Hal ini dapat menyebabkan kurang optimalnya proses interaksi dari masing-masing komponen pembelajaran.
Salah satu permainan yang diminati adalah permainan papan ular tangga. Konsep pemanfaatan media permainan papan ular tangga ini dalam pembelajaran sejarah lokal adalah belajar secara berkelompok. Guru berperan sebagai fasilitator atau pihak yang mengendalikan permainan sedangkan peserta didik sebagai pion pemain. Peserta didik akan dituntut untuk ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan memainkan permainan papan tersebut. Melalui permainan papan ular tangga peserta didik dapat menemukan konsep materi yang dipelajari bersama teman sekelompoknya. Dalam diskusi kelompok, masing-masing diberikan permasalahan yang berkaitan dengan materi sejarah lokal.
ADVERTISEMENT
Konsep desain media permainan ular tangga ini akan berupa print out banner sebesar 150x150 cm. Untuk dadu berupa box ukuran 30x30 cm yang terbuat dari styrofoam. Angka pada kotak-kotak permainan dalam banner berisi angka 1-23 dengan kotak start di awal dan kotak finish di akhir. Pion dari permainan ini adalah para peserta didik perwakilan kelompok. Setiap angka pada kotak memiliki point pertanyaannya masing-masing yang harus dijawab oleh kelompok.
Apabila kelompok berhasil menjawab maka akan mendapatkan satu poin, namun apabila belum dapat menjawab, pertanyaan akan dilempar ke kelompok lain. Jika pertanyaan masih tidak berhasil terjawab maka kelompok tidak mendapat poin. Selain berisi angka banner permainan juga terdapat gambar tangga yang berarti pion dapat lanjut ke step dimana gambar tangga itu naik. Ada juga gambar ular yang artinya pion harus mundur dari langkah seharusnya sesuai gambar ular ikut berakhir. Pada dasarnya aturan media permainan ular tangga ini sama dengan aturan permainan ular tangga pada umumnya, hanya saja didalamnya termuat materi-materi pembelajaran sejarah lokal.
ADVERTISEMENT
Melalui pemanfaatan media permainan papan ular tangga ini diharapkan dapat meningkatan minat belajar peserta didik terhadap pembelajaran sejarah lokal. Dalam suatu proses pembelajaran penting adanya keterkaitan antara minat belajar peserta didik dengan proses pembelajaran. Membangun suasana belajar yang menyenangkan dapat menumbuhkan minat belajar yang tinggi.
Dengan minta belajar yang tinggi maka mampu menghasilkan nilai yang memuaskan. Indikator minat belajar menurut Slameto (2010) dalam Wening Kurniasari (2021: 144) meliputi perasaan senang; ketertarikan; perhatian peserta didik serta keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan demikian minat belajar merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam belajar.