Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Pyramida Pembelajaran untuk Mengetahui Perkembangan Anak
29 Juli 2023 14:58 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Elmi Tri Yuliandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan setiap anak berbeda-beda, ada yang memiliki perkembangan yang sangat pesat ada juga yang lambat. Tentunya banyak faktor yang mempengaruhi keadaan tersebut bisa karena faktor lingkungan ataupun faktor genetik.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua dalam mengamati setiap perkembangan anak tak lepas dari pengamatan terhadap anak yang lain juga. Terkadang orang tua akan merasa bahwa anak ini sudah memiliki kemampuan membaca dan menulis akan tetapi anak saya masih belum padahal memiliki umur yang sama bahkan umur yang lebih muda.
Terlepas dari rasa kegelisahan akan kemampuan akademik anak seperti kemampuan menulis ataupun membaca yang belum terlihat pada anak, orang tua seharusnya tidak perlu memaksakan anak dengan menyuruh anak menulis dan membaca terus menerus padahal anak masih belum siap dengan aktivitas tersebut. Oleh sebab itu setidaknya orang tua perlu mengidentifikasi terlebih dahulu bagaimana kemampuan awal anak yang menjadi fondasi dalam meraih kemampuan akademik anak.
ADVERTISEMENT
Orang tua harus mengenal konsep pyramid pembelajaran atau tingkatan pembelajaran pada anak di mana pada tingkatan pembelajaran tersebut ada kemampuan awal yang harus dimiliki anak sebelum mereka menuju pada tahapan akademik. Pyramid of Learning atau bisa disebut juga tingkatan pembelajaran pada anak adalah sebuah teori yang dikembangkan oleh Kathleen Taylor dan pendidik khusus Maryann Trott, terkait dengan bagaimana teori tersebut penjelasannya adalah sebagai berikut:
Yang menjadi dasar pada teori Pyramida Pembelajaran adalah berfungsinya Sistem Saraf Pusat (Central Nervous System) pada anak sehingga tingkatan yang mendasar ini sangatlah penting.
Tingkatan selanjutnya adalah pada Sistem Sensori (System Sensory) yang terdiri atas Tactile yaitu kemampuan pada indera peraba anak yang bisa kita lakukan dengan memberikan sentuhan atau tekanan pada anak. Kemampuan Vestibular bagaimana keseimbangan tubuh pada anak, Proprioception, bagaimana persendian tubuh pada anak, Olfactory, bagaimana indera penciuman anak.
ADVERTISEMENT
Kemudian Visual, bagaimana indera penglihatan pada anak, Auditory, bagaimana indera pendengaran anak dan yang terakhir adalah Gustatory, indera perasa atau pengecap anak. Tujuh sistem tersebut harus sudah tuntas terlebih dahulu pada tahapan sejak mereka bayi sehingga anak-anak akan berlanjut pada tingkatan selanjutnya yakni perkembangan sensori motor.
Tingkatan selanjutnya adalah Pengecekan pada perkembangan Sensorymotor pada anak. Tingkatan Sensory motor terdiri dari Postural security yakni bagaimana kemampuan anak dalam menjaga keseimbangan tubuh tertentu untuk mencegah agar tidak terjatuh, selanjutnya adalah Awareness of Two Sides of Body atau integrasi bilateral yaitu kesadaran akan adanya dua sisi pada tubuh.
Motor Planning yakni kemampuan anak-anak dalam merencanakan gerakan tubuh. Body Scheme yakni kesadaran tubuh melalui gerakan. Reflex Maturity yaitu gerakan spontan yang dimiliki anak ketika mendapatkan rangsangan atau simulasi. Terakhir adalah Ability to Screen Input yakni kemampuan anak dalam menyaring informasi yang masuk ke otak mereka di mana kemampuan ini erat kaitannya dengan cara mereka untuk belajar fokus pada hal tertentu.
ADVERTISEMENT
Tingkatan di atasnya adalah Perceptual Motor yang terdiri dari Eye Hand Coordination yakni koordinasi mata dan tangan mereka di mana mereka akan melakukan apa yang yang dilihat untuk memandu gerakan tangan, keterampilan selanjutnya adalah Ocular Motor Control yaitu kemampuan dalam menemukan dan menentukan sesuatu apa yang harus dilakukan di lingkungannya.
Postural Adjustment yaitu kemampuan dalam menyesuaikan postur tubuh untuk menjaga keseimbangan. Auditory Language Skills bagaimana kemampuan anak mendengar dan berbicara dengan tepat. Visual Spatial Perception bagaimana kemampuan anak dalam mengidentifikasi apa yang terlihat di ruang penglihatannya. Yang terakhir adalah Attention Center Functions yakni kemampuan dalam memusatkan perhatian pada sebuah tugas.
Ketika tahapan-tahapan tersebut sudah dimiliki oleh-anak maka anak akan siap untuk melakukan rutinitas keseharian mereka (Daily Living Activities) seperti makan sendiri, kemampuan ke toilet sendiri, aktivitas mandi sendiri dan aktivitas keseharian yang lain.
ADVERTISEMENT
Aktivitas keseharian yang biasa dilakukan oleh anak-anak akan bermuara pada bagaimana perilaku anak-anak nantinya (Behavior) sehingga pada tahapan ini orang tua memiliki peranan yang sangat penting sebelum anak-anak siap pada tingkatan pembelajaran akademik (Academic Learning).
Apabila orang tua kesulitan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi kemampuan anak, orang tua dapat melakukan konsultasi pada pihak yang ahli. Orang tua juga bisa melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat menstimulus perkembangan anak-anak dengan tidak memaksakan kehendak agar anak bisa membaca ataupun menulis.