Pentingnya Penilaian Proses Pada Pembelajaran Berbasis Proyek

Elmi Tri Yuliandari
Tenaga Pendidik di Universitas Muhammadiyah Surabaya
Konten dari Pengguna
17 November 2022 12:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elmi Tri Yuliandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pembelajaran Proyek by Pexels vanessa loring
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembelajaran Proyek by Pexels vanessa loring
ADVERTISEMENT
Project based learning yang biasa disingkat dengan PjBL adalah pembelajaran proyek yang memiliki hasil akhir berupa produk. Guru biasanya akan memberikan proyek pada siswa pada materi pelajaran tertentu dimana pelaksanaan proyek membutuhkan waktu yang lama dan tidak bisa selesai pada jam pelajaran di sekolah. Sehingga guru akan meminta siswa mengerjakan proyek diluar jam pelajaran atau dirumah masing-masing siswa. Proses pengerjaan yang dilakukan diluar jam pelajaran tersebut menuntut siswa untuk berpikir kreatif bagaimana produk yang dihasilkan dalam tugas proyek tersebut bisa mendapatkan nilai yang sempurna dimata guru.
ADVERTISEMENT
Permasalahan yang sering terjadi dalam penilaian PjBL yang dilakukan oleh guru seringkali lebih menekankan pada penilaian hasil akhir atau produk yang sudah dibuat oleh siswa hingga terkadang mengesampingkan bagaimana proses dari memperoleh produk yang dibuat tersebut. Padahal guru juga harus memastikan apakah produk yang sudah dibuat oleh siswa merupakan hasil karya sendiri ataupun tidak.
Tidak dipungkiri bahwa kita akan mendapati hasil karya anak didik kita yang diluar ekspektasi yakni karya yang menakjubkan bisa jadi memang anak didik kita berbakat ataupun bisa jadi bukan hasil karya sendiri. Dalam hal ini guru dapat menguji keaslian produk yang dibuat dengan menilai bagaimana proses dalam pembuatan produk tersebut. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menilai proses dalam pembelajaran proyek adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Membuat Rubrik Penilaian
Guru dapat merancang rubrik penilaian yang mana rubrik tersebut harus disampaikan ketika awal pemberian proyek kepada siswa sehingga siswa akan mengerti bahwa hal apa saja yang akan dinilai pada pembelajaran proyek yang akan dilaksanakan termasuk adanya penilaian proses pada hasil akhir atau produk yang akan dibuat.
Melakukan Pengamatan Dan Memonitoring Proyek
Selama proses pembelajaran proyek hal yang penting dilakukan adalah melakukan pengamatan sebelum hasil karya atau produk yang dibuat itu jadi. Sehingga akan terlihat bahwa siswa benar-benar melakukan dan membuat sendiri tugas proyek yang diberikan oleh guru.
Melakukan Tes Baik Lisan Ataupun Tertulis
Guru dapat memberikan tes kepada siswa tentang proses pada proyek yang telah dilakukan bisa menggunakan tes lisan dengan bertanya langsung ataupun dengan tes tertulis mengenai Langkah-langkah selama pembuatan produk tersebut. Dari pemberirian pertanyaan akan terlihat bahwa siswa memahami ataupun tidak dalam proses pembelajaran proyek yang telah dilakukan.
ADVERTISEMENT
Menguji Laporan Proyek Yang Telah Dibuat Dengan Presentasi Hasil
Hal yang tidak kalah penting adalah dengan melakukan presentasi hasil produk dari awal rancangan produk hingga menghasilkan produk yang sudah jadi. Ketika siswa mampu menjelaskan dengan baik menjadi salah satu indikator bahwa siswa memahami proses dalam pengerjaan proyek yang telah dilakukan.
Dengan melakukan cara-cara diatas harapannya siswa akan memahami bahwa proses itu penting sehingga mereka akan lebih menghargai sebuah usaha dalam pencapaian hasil akhir. Siswa juga akan sadar bahwa dalam hidup itu juga ada sebuah proses yang harus dilalui bukan semuanya instan.
Mengapa Penilaian proses itu penting? karena perilaku seseorang yang tidak menghargai sebuah proses sehingga menginginkan semua serba cepat dengan mengesampingkan bagaimanapun caranya baik dengan cara yang benar ataupun salah tentunya akan berdampak negatif bagi anak-anak bukan hanya dalam jangka pendek saja tetapi akan berlanjut pada jangka panjang ketika mereka dewasa kelak. Beberapa dampak negatif yang akan ditimbulkan pada anak yaitu:
ADVERTISEMENT
Kebiasaan Pola Hidup Instan
Ketika seorang anak beranjak dewasa pola hidup yang serba instan tersebut akan menjadi kebiasaan sehingga anak menginginkan semua serba cepat tidak mau melakukan sesuatu dari hal kecil menjadi besar sehingga mereka akan menjadi pribadi yang tidak sabar dan mudah marah.
Mudah Menyerah
Ketidaksabaran dalam menghadapi sebuah proses akan menjadikan seseorang mudah frustasi dan gampang menyerah ketika menghadapi kegagalan. Padahal bagi anak yang terbiasa menghargai proses, kegagalan adalah awal menuju kesuksesan karena kegagalan dapat dijadikan pelajaran untuk melangkah menjadi lebih baik.
Terbiasa Berbohong
Ketika produk yang dihasilkan oleh seorang anak adalah hasil dari kerja orang lain dan si anak mengakui bahwa itu adalah produk yang dihasilkan sendiri itu pertanda bahwa anak tersebut sudah berbohong dan hal ini akan menjadi kebiasaan anak ketika mereka dewasa kelak.
ADVERTISEMENT
Menjadi Anak Egois Yang Memikirkan Diri Sendiri.
Sifat egois dan selalu memikirkan diri sendiri pada anak bisa timbul karena keinginan anak yang ingin merasa unggul dan lebih dari teman-temannya sehingga akan melakukan segala cara demi kesejahteraan hidupnya. Ketika anak yang memikirkan diri sendiri diberikan tugas proyek dia akan sulit untuk bekerja dalam tim karena ingin merasa menonjol dari teman kelompoknya.
Dari beberapa dampak negatif diatas mungkin masih banyak dampak negatif lain yang ditimbulkan oleh seseorang yang tidak mau menghargai proses dalam belajar. Dalam hal ini guru dapat selalu menekankan ketika kegiatan belajar mengajar bahwa sebuah proses tidak kalah penting dengan hasil akhir dan guru juga harus selalu menekankan bahwa penilaian proses dalam pembelajaran proyek akan dinilai sama halnya dengan penilaian hasil akhir atau produk. Selain penekanan pada siswa, guru dalam hal menilai juga harus menghargai bagaimanapun hasil akhir dari siswanya.
ADVERTISEMENT