Konten dari Pengguna

Bidan Kampung: Pilar Kesehatan Masyarakat di Pedesaan

Elok Riza Ananda
Mahasiswa Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
23 November 2024 15:32 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elok Riza Ananda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dokumentasi Pribadi Bidan Citra Saat Melakukan Pemeriksaan Bayi di Posyandu Wahyu Dusun Karangharjo Desa Temuasri Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. (26/10)
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Pribadi Bidan Citra Saat Melakukan Pemeriksaan Bayi di Posyandu Wahyu Dusun Karangharjo Desa Temuasri Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. (26/10)

Siapa bidan itu? Mengapa disebut sebagai pilar kesehatan masyarakat di Desa?

ADVERTISEMENT
Bidan adalah seseorang yang mengikuti program pendidikan kebidanan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, dan memenuhi kualifikasi atau memiliki lisensi untuk melakukan praktik kebidanan.
Bidan kampung atau biasa kenal dengan bidan desa merupakan salah satu pilar penting dalam sistem kesehatan masyarakat, terutama di daerah pedesaan. Mereka bukan hanya tenaga kesehatan yang membantu persalinan, tetapi juga sebagai pendidik, konselor, dan penggerak kesehatan. Mereka bertindak sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan menjadi jembatan antara masyarakat desa dengan fasilitas kesehatan yang lebih besar. Selain memberi pelayanan langsung di Posyandu, pertolongan persalinan, mentoring kesehatan ibu dan anak, dan menerima rujukan masalah kesehatan anggota keluarga, tugas utama seorang bidan yaitu membina peran serta masyarakat melalui pembinaan pimpinan kelompok dan puskesdes.
ADVERTISEMENT
Perkembangan pelayanan kebidanan mencakup berbagai aspek, mulai dari sejarah hingga inovasi terkini dalam praktik kebidanan.

Sejarah Kebidanan

Kebidanan sebagai disiplin ilmu telah ada sejak zaman kuno, dengan praktik yang dilakukan oleh dukun dan bidan tradisional. Di Eropa, pada abad ke-15, kemajuan dalam pengobatan mulai terlihat, pemahaman anatomi dan fisiologi manusia yang dipelopori oleh tokoh-tokoh seperti Vesalius dan Fallopius. Di Indonesia, pendidikan kebidanan formal dimulai pada tahun 1851 dengan dibukanya pendidikan bidan untuk wanita pribumi. Sejak saat itu, pelayanan kesehatan ibu dan anak mulai terintegrasi dengan sistem kesehatan yang lebih formal. Pada tahun 1957, puskesmas didirikan sebagai pusat pelayanan kesehatan terintegrasi. Bidan berperan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta program keluarga berencana di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2015, Internasional Confederation of Midwives meluncurkan Midwifery Services Framework (MSF) untuk membantu negara-negara dalam meningkatkan layanan kesehatan reproduksi, maternal, dan neonatal. Kerangka ini bertujuan untuk memperkuat tenaga kerja kebidanan dan meningkatkan kualitas layanan. WHO dan organisasi internasional lainnya menekankan pentingnya pendidikan bidan sesuai standar internasional untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Pendidikan yang berkualitas diharapkan dapat meningkatkan hasil kesehatan secara keseluruhan. Upaya untuk memastikan bahwa pelayanan kebidanan tersedia, dapat diakses, dan berkualitas tinggi sangat penting. Bidan diharapkan dapat memberikan layanan dari perawatan prenatal hingga pasca persalinan serta dalam situasi darurat.

Apa sih lingkup kewenangan bidan?

Lingkup kewenangan bidan mencakup berbagai aspek dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, yang diatur oleh regulasi dan standar praktik kebidanan. Berikut poin penting mengenai lingkup kewenangan bidan :
ADVERTISEMENT
1. Pelayanan Kesehatan Ibu
2. Pelayanan Kesehatan Balita dan pra sekolah
3. Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan KB
Selain Itu adapun peran dari seorang bidan, diantaranya yaitu:
1. Pelaksanaan: Bidan bertanggung jawab memberikan pelayanan langsung kepada pasien. Memantau kesehatan ibu hamil melalui pemeriksaan rutin, memberikan saran mengenai gizi dan perawatan diri. Memberikan edukasi kepada calon ibu tentang proses persalinan serta dukungan emosional. Mengelola proses persalinan, mengenali tanda-tanda bahaya dan melakukan tindakan darurat medis apabila diperlukan. Serta melukakan pemantauan kesehatan ibu dan bayi setelah melahirkan dan memberikan informasi tentang perawatan bayi baru lahir.
2. Pengelola: Bidan bertugas untuk mengembangkan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dan berpartisipasi dalam tim kesehatan dengan melaksanakan program-program kesehatan yang melibatkan berbagai tenaga kesehatan lainnya.
ADVERTISEMENT
3. Pendidik: Bidan berperan dalam memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan masyarakat. Hal ini mencakup pemberian informasi mengenai kesehatan reproduksi, hingga pelatihan kader kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai isu-isu kesehatan.
4. Peneliti: Bidan sebagai peneliti ini adalah dengan melakukan penelitian atau investigasi di bidang kesehatan dengan tugas membantu pengembangan praktik kebidanan yang lebih baik dan berbasis bukti.
5. Bertanggung jawab khusus: Bidan wajib untuk memastikan keamanan pasien selama proses kehamilan dan persalinan, serta mengenali tanda-tanda bahaya yang mungkin muncul. Mereka juga harus dapat melakukan rujukan pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi jika diperlukan.
6. Praktik Mandiri: Di banyak negara, bidan memiliki hak untuk melakukan praktik secara mandiri, terutama dalam konteks komunitas. Mereka dapat memberikan pelayanan tanpa harus selalu berada di bawah supervisi dokter, asalkan tindakan yang dilakukan sesuai dengan standar praktik kebidanan yang telah ditetapkan.
ADVERTISEMENT

Apa peran bidan selain menyediakan pelayanan medis?

Peran bidan tidak hanya terbatas pada pelayanan medis, tetapi juga mencakup pendidikan, pengelolaan program kesehatan dan penelitian. Dalam praktiknya, kewenangan bidan diatur oleh undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur praktik kebidanan. Di Indonesia, misalnya undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan menjadi landasan hukum bagi pelaksanaan tugas bidan. Bidan harus memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan oleh organisasi profesi dan lembaga pendidikan, Ini termasuk pelatihan berkelanjutan untuk memastikan bahwa mereka selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam ilmu kebidanan.

Prospek kerja setelah lulus dari kebidanan apa saja sih?

1. Bidan di Puskesmas
2. Bidan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
ADVERTISEMENT
3. Bidan di Rumah Sakit swasta
4. Bidan di Klinik Persalinan
5. Dosen Kebidanan
6. Praktik Mandiri
7. Konsultan Kesehatan
8. Peneliti Kebidanan
9. Manajer Pelayanan Kebidanan
10. Perawat Kebidanan

Penulis:

Elok Riza Ananda, Program Studi S1 Kebidanan (112241023) Universitas Airlangga

Narasumber:

Marisa Citra Ayu, Amd. Keb (Bidan di Posyandu Wahyu Dusun Karangharjo)

Referensi :

Antari, R. A. (n.d.). Tanggung jawab keperdataan bidan dalam pelayanan kesehatan. https://journal.ugm.ac.id/jmh/article/viewFile/16129/10675
Cholifah. (n.d.). Ketahui 5 Prospek Kerja Jurusan Kebidanan, Tak Hanya Jadi Bidan. Retrieved November 6, 2024, from https://umsida.ac.id/ketahui-5-prospek-kerja-jurusan-kebidanan/
Filby, A., McConville, F., & Portela, A. (2016). What prevents quality midwifery care? A systematic mapping of barriers in low and middle income countries from the provider perspective. PLoS ONE, 11(5). https://doi.org/10.1371/JOURNAL.PONE.0153391
ADVERTISEMENT
Gualda, D. M. R., Narchi, N. Z., & de Campos, E. A. (2013). Strengthening midwifery in Brazil: Education, regulation and professional association of midwives. Midwifery, 29(10), 1077–1081. https://doi.org/10.1016/J.MIDW.2013.08.002
Kusumastuti, I., Elvina, A., Yulianti, N., Septyani, P., & Purwani, F. (2024). BUKU AJAR PENGANTAR PRAKTIK KEBIDANAN (Efitra (Ed.); Pertama). PT. Sonpedia Publishing Indonesia. www.buku.sonpedia.com
Nove, A., Moyo, N. T., Bokosi, M., & Garg, S. (2018). The Midwifery Services Framework: The process of implementation. Midwifery, 58, 96. https://doi.org/10.1016/J.MIDW.2017.12.013
Puji Astuti, L., Wasthu Prasida, D., Kusuma Wardhani, P., & Studi IV Kebidanan STIKES Karya Husada Semarang, P. D. (2017). PERAN DAN FUNGSI BIDAN DALAM PELAKSANAAN INFORMED CONSENT PADA KEGAWAT DARURATAN OBSTETRI DI PUSKESMAS. Jurnal Kebidanan, 9(02), 101–120. https://doi.org/10.35872/JURKEB.V9I02.313
ADVERTISEMENT
STIKES madani. (n.d.). 10 Karir Menjanjikan di Bidang Kebidanan – Fakultas Ilmu Kesehatan – UMAD. Retrieved November 6, 2024, from https://stikesmadani.ac.id/10-karir-menjanjikan-di-bidang-kebidanan/
Ten Hoope-Bender, P., Nove, A., Sochas, L., Matthews, Z., Homer, C. S. E., & Pozo-Martin, F. (2017). The “Dream Team” for sexual, reproductive, maternal, newborn and adolescent health: An adjusted service target model to estimate the ideal mix of health care professionals to cover population need. Human Resources for Health, 15(1). https://doi.org/10.1186/S12960-017-0221-4
UDB - Detail Artikel IPTEK. (n.d.). Retrieved November 6, 2024, from https://fikes.udb.ac.id/artikel/detail/ketahui-prospek-kerja-lulusan-kebidanan-selain-jadi-bidan