Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ngonten Dapat Cuan, tetapi Udah Lapor Pajak Belum?
2 Mei 2025 14:08 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Elsya Yunita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membahas tentang Pajak, Dunia digital hari ini jadi ladang baru buat cari penghasilan. Lewat konten video, podcast, atau live streaming, banyak orang bisa dapet cuan dari layar ponsel. Tapi seiring dompet makin tebal, muncul satu hal yang sering luput dari perhatian: urusan pajak.
ADVERTISEMENT
Kreator konten, influencer, hingga streamer kini bisa meraup penghasilan dari banyak sumber—endorse, iklan digital, hingga monetisasi platform. Akan tetapi, realitanya, sebagian besar dari mereka belum terbiasa dengan kewajiban pelaporan dan pembayaran pajak. Bukan karena bandel, tapi karena memang belum ada pemahaman yang memadai soal aturan pajak yang berlaku buat mereka.

Selama ini, pajak cenderung dianggap urusan karyawan kantoran atau pelaku usaha besar. Padahal siapapun yang punya penghasilan tetap atau tidak tetap, tetap punya kewajiban melaporkan penghasilannya, selama melebihi ambang batas yang ditentukan. Masalahnya, banyak kreator merasa sistem pajak terasa asing dan membingungkan, apalagi kalau penghasilannya datang dari luar negeri atau platform digital internasional.
Pemerintah sebenarnya mulai bergerak. Ada upaya memperluas basis pajak digital, bahkan menjalin kerja sama dengan beberapa platform global. Tapi pendekatannya sering kali belum menyentuh kebutuhan para pelaku ekonomi kreatif. Sosialisasi pajak masih terlalu kaku, pakai bahasa birokratis, dan jauh dari dunia sehari-hari para kreator.
ADVERTISEMENT
Yang dibutuhkan hari ini bukan hanya aturan, tapi pendekatan. Edukasi pajak yang relevan, panduan sederhana, dan mungkin kolaborasi langsung dengan komunitas kreator bisa jadi langkah awal. Jangan sampai kreator yang ingin patuh justru bingung karena sistemnya terlalu rumit.
Pada akhirnya, pajak bukan soal mengambil, tapi soal berbagi. Kalau kontenmu sudah kasih dampak ke jutaan orang, mungkin ini saatnya ikut kasih dampak juga ke negara lewat pajak. Bukan karena takut, tapi karena paham bahwa kontribusi nggak selalu dalam bentuk karya—bisa juga lewat kewajiban yang ditunaikan.