Konten dari Pengguna

Gagal Move On, Kok Bisa?

Elsa Putri Hazzahra
Mahasiswi Program Studi Psikologi Universitas Brawijaya
5 Desember 2022 1:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elsa Putri Hazzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berakhirnya suatu hubungan percintaan dengan alasan apapun itu pasti sangat menyakitkan dan susah dilupakan. Seseorang akan mengalami fase galau setelah ditinggal oleh orang yang dia cintai. Tapi, tidak mungkin galau terus-menerus kan? Ada kalanya ketika kita sudah siap untuk melepaskan, tapi tetap saja masih suka kepikiran sama si mantan. Kenapa bisa begitu, ya?
source: canva
zoom-in-whitePerbesar
source: canva
Ditinggal oleh orang yang dicintai adalah salah satu pengalaman buruk yang cenderung lebih mudah untuk diingat. Ini memiliki kaitan yang sangat erat dengan memori dan proses mengingat informasi. Terdapat tiga tahap proses dalam mengingat informasi., yaitu memasukkan informasi (encoding), menyimpan (storage), dan mengingat (retrieval stage). Misalnya, semasa pacaran kamu sering menghabiskan waktu bersama untuk mengunjungi tempat-tempat yang indah atau pun pacar kamu sering memberikan hadiah. Maka hal-hal seperti ini dianggap sebagai proses memasukkan informasi. Jika Informasi serupa dimasukkan secara terus-menerus, ia akan direkam dan disimpan di otak. Oleh karena itu, ketika seseorang mendapatkan stimulus pengindraan, seperti tiba-tiba mencium aroma parfum yang persis dengan yang biasa dipakai mantan, melihat barang pemberian mantan atau bahkan ketika kamu mengunjungi tempat yang sebelumnya pernah kamu kunjungi bersama mantan, kamu akan mengingat kembali kenangan-kenangan kamu bersama mantan.
ADVERTISEMENT
Menurut Keith Payne, peneliti dari University of North Carolina, ketika kita mengalami peristiwa yang di dalamnya terdapat sisi emosional, maka otak kita akan sulit untuk mengisolasi ingatan itu. Apalagi dengan adanya emosi yang ikut campur seperti kesedihan, hal ini berdampak pada peningkatan aktivitas otak terkait ingatan.
Tapi, bisa tidak ingatan buruk dan menyakitkan ini dilupakan? Jawabannya bisa. Namun, semakin berat ingatan negatif itu, maka juga semakin susah dilupakan. Menurut Bret Stetka, penulis dan peneliti dari University of Virginia, otak manusia mahir dalam mengatasi ingatan buruk atau negatif. Tapi kalau ingatan negatif itu sifatnya berat, maka dapat membuat kerja sistem otak menjadi terganggu dan ingatan itu pun akan semakin sulit dilupakan.
ADVERTISEMENT
Jadi, itulah alasan kenapa ingatan tentang mantan susah dilupakan. Tapi, ini normal kok. Kamu hanya perlu beradaptasi dengan gejala dan pemicu memori tersebut, sehingga kamu bisa menjalankan aktivitas dengan normal kembali. Semoga bermanfaat!
Referensi:
Martono & Hastjarjo, D. (2008). Pengaruh emosi terhadap memori. Buletin Psikologi, 16(2), 98-102.