Konten dari Pengguna

Budaya India di Asia Tenggara: Peran Agama Hindu-Budha

Elsa Vanesa Dera Putri
Saya seorang mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidIkan, Universitas Jember.
26 Maret 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elsa Vanesa Dera Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pengaruh agama Hindu-Budha di Asia Tenggara (Sumber: Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengaruh agama Hindu-Budha di Asia Tenggara (Sumber: Dokumen Pribadi)
ADVERTISEMENT
Pengaruh agama Hindu dan Buddha di Asia Tenggara, terutama dalam konteks dampak budaya dan spiritual India, sangat besar dan beraneka ragam. Agama-agama ini tidak hanya membentuk lanskap spiritual dan politik masyarakat Asia Tenggara, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan tradisi tulis di wilayah ini. Kedatangan agama Hindu dan Buddha di Asia Tenggara sangat terkait dengan aspirasi untuk menjadi raja yang universal di antara para penguasa Asia Tenggara, meniru dinasti Maurya di India, yang dianggap sebagai model pemerintahan universal.
ADVERTISEMENT
Perpaduan tradisi lokal dengan kepercayaan asing, seperti "rumah arwah" yang ditemukan di rumah-rumah di Thailand yang menggabungkan dewa-dewi leluhur dan tradisional dengan dewa-dewi Hindu-Buddha, menggambarkan kemampuan beradaptasi dan integrasi agama-agama ini ke dalam struktur masyarakat Asia Tenggara. Kuil-kuil Hindu dan Buddha terbesar di dunia, Angkor Wat di Kamboja dan Borobudur di Indonesia, menampilkan cita rasa lokal yang berbeda dan kejeniusan Asia Tenggara, yang menunjukkan bahwa meskipun dibangun berdasarkan kosmologi Hindu dan Buddha, mereka tidak murni terlihat seperti orang India.
Penyebaran agama Hindu dan Buddha di Asia Tenggara bukan hanya masalah konversi agama tetapi juga melibatkan adopsi dan adaptasi teks-teks, teologi, ritual, gaya arsitektur, dan bentuk-bentuk organisasi sosial Hindu tertentu yang sesuai dengan kondisi historis dan sosial di wilayah tersebut. Proses ini difasilitasi oleh kehadiran para pedagang India, Brahmana, dan biksu Buddha yang dilindungi oleh para penguasa yang berpindah agama ke Hindu atau Buddha.
ADVERTISEMENT
Pengaruh agama Hindu dan Buddha di Asia Tenggara tidak terbatas pada kalangan elit tetapi meresap ke dalam peradaban, dengan keilahian dan kerajaan yang berhubungan erat. Kisah-kisah dari Ramayana dan Mahabharata dikenal luas dan masih populer dalam versi lokal. Di Indonesia, masyarakat Bali masih mengikuti bentuk agama Hindu yang disesuaikan dengan kejeniusan mereka sendiri, yang menunjukkan kemampuan beradaptasi dan integrasi agama-agama ini ke dalam budaya lokal.
Indianisasi Asia Tenggara merupakan proses yang damai dan non-politis, dengan masyarakat Asia Tenggara secara sukarela menerima unsur-unsur budaya India yang mereka sukai. Hanya ada satu contoh invasi India, yaitu ekspedisi angkatan laut Rajendra Chola pada tahun 1025 Masehi terhadap kerajaan Sriwijaya. Penetrasi budaya lebih kepada transfer ide dan adopsi konsep negara dan kerajaan, pembangunan kota, dan teknik hidrolik, daripada pemaksaan penduduk atau doktrin.
ADVERTISEMENT
Singkatnya, peran agama Hindu dan Buddha di Asia Tenggara sangat signifikan, mencerminkan interaksi yang kompleks antara pengaruh budaya, spiritual, dan politik. Agama-agama ini tidak hanya membentuk lanskap agama dan budaya di wilayah ini, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan dan pembentukan sistem politiknya.
Elsa Vanesa Dera Putri, Mahasiswa Universitas Jember, Pendidikan Sejarah