Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Anak Berkebutuhan Khusus Tuna Wicara Pada Anak Usia Dini
5 Desember 2024 13:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Elsa Amelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bisu, atau disebut pula dengan tuna wicara dan gangguan bicara adalah ketidakmampuan seseorang untuk berbicara. Disebabkan oleh gangguan pada organ-organ seperti tenggorokan, pita suara, paru-paru, mulut, lidah, dan sebagainya. Bisu umumnya dikaitkan dengan tuli. Seseorang yang terlahir tuli dan bisu dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa terjadi akibat faktor genetik (keturunan, perkawinan antar kerabat yang terlalu dekat, seperti antara sepupu kandung, sehingga terjadi mutasi gen yang tidak wajar selain itu, kurang atau tidak berfungsinya organ pendengaran)
ADVERTISEMENT
Ciri – Ciri Anak Tuna wicara
1. Ketidakmampuan berbicara dengan jelas: anak tuna wicara mengalami kesulitan dalam mengekspresikan diri dengan jelas melalui ucapan.
2. Perilaku mengganggu: anak-anak ini mungkin menunjukkan perilaku yang mengganggu seperti mengganggu teman-temannya saat bermain ataupun belajar.
3. Respons emosional: anak tuna wicara mungkin menunjukkan sikap yang tiba-tiba menangis ketika menghadapi tantangan yang tidak mampu melakukan tugas tertentu.
4. Anak tuna wicara cenderung menarik diri dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain
5. Sering menunjukkan kemarahan ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkannya
6. Keterlambatan dalam perkembangan bahasa, baik dalam berbicara maupun dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan
7. Keterbatasan dalam perkembangan fisik, sosial, dan kognitif
Karakteristik ini menonjolkan tantangan unik yang dihadapi oleh anak-anak tuna wicara di lingkungan sekitar ataupun di lingkungan pendidikan dan tekanan perlunya dukungan khusus dan pemahaman dari pengasuh ataupun oleh pendidik.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri ini menunjukkan bahwa anak tuna wicara adalah anak yang mengalami kesulitan atau ketidakmampuan dalam berkomunikasi verbal, baik dalam memahami maupun mengungkapkan pikiran, ide dan kesulitan ini dapat bervariasi mulai dari keterlambatan perkembangan bicara, kesulitan dalam artikulasi hingga ketidakmampuan total untuk berbicara.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada anak tuna wicara agar mereka dapat mengembangkan kemampuannya dan mencapai potensinya yang maksimal. Dukungan dan bantuan tersebut dapat diberikan oleh orang tua, guru, terapis, dan masyarakat, bantuan dan penanganan terhadap anak tuna wicara tersebut yaitu ketika berbicara dengan anak tersebut harus jelas dengan ucapan yang benar menggunakan kalimat sederhana dan singkat, menggunakan komunikasi non verbal seperti gerak bibir dan gerakan tangan, menggunakan pulpen dan kertas untuk menyelesaikan pesan, ketika berbicara berhadapan muka dan latihan menggunakan bahasa isyarat.
ADVERTISEMENT
Ada Beberapa Cara Penanganan Anak Tuna Wicara
1. Lingkungan pembelajaran inklusif: anak-anak dengan gangguan bicara seringkali belajar bersama anak-anak normal di kelas yang sama karena kurangnya fasilitas khusus dan guru untuk anak-anak berkebutuhan khusus
2. Intervensi awal: penanganan yang dimulai sejak dini dapat sangat bermanfaat. Program intervensi Dini biasanya melibatkan berbagai profesional seperti terapi wicara, psikolog, dan spesialis perkembangan anak untuk memberikan dukungan yang komprehensif.
3. Menggunakan alat bantu komunikasi: alat bantu komunikasi, seperti komunikasi augmentatif dan alternatif (AAC), dapat digunakan. Ini termasuk papan komunikasi, aplikasi di tablet, atau smartphone, dan perangkat lainnya yang membantu anak berkomunikasi.
4. Terapi wicara: terapi wicara adalah intervensi utama yang dapat membantu anak mengembangkan kemampuan berbicara bahasa dan komunikasi. Terapi wicara akan bekerja dengan anak untuk meningkatkan kemampuan artikulasi, pemahaman bahasa, dan kemampuan berkomunikasi secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini mengatasi tuna wicara, orang tua dan profesional kesehatan harus bekerja sama untuk memberikan terapi yang sesuai dan membantu anak tersebut untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan berkomunikasi. Selain itu, perlu diingat dan perlu diberikan kesempatan yang sama untuk berkembang dan berprestasi. Dengan demikian orang tua dan masyarakat harus lebih peka dan sensitif terhadap kebutuhan anak berkebutuhan khusus tuna wicara dan memberikan bantuan yang perlu untuk mereka dapat hidup dengan lebih baik.