Konten dari Pengguna

Nasib UMKM Selama Pandemi Covid-19

Elvina Eka R
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan UMM
31 Desember 2021 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elvina Eka R tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi merajut (pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi merajut (pixabay)
ADVERTISEMENT
Awal mula adanya virus corona pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir tahun 2019. Di Indonesia sendiri Covid-19 masuk pada bulan maret 2020.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya pandemi Covid-19 membuat kegiatan perekonomian di Indonesia menjadi t. Salah satunya adalah turunnya pendapatan yang didapatkan oleh para UMKM yang ada di Indonesia. Karena hal tersebut membuat sebagian UMKM yang gulung tikar dan merasakan kerugian yang cukup besar. Tidak sedikit dari UMKM yang terus melanjutkan usahanya dan memikirkan cara agar usahanya terus berkembang dengan situasi yang saat ini terjadi.
Pada UMKM yang biasanya berjualan secara langsung dengan bertemu pelanggan sekarang mereka lebih memilih untuk berjualan secara online. Dibantu dengan kemajuan teknologi digital para pelaku UMKM menjual dan memasarkan produk yang dijualnya melalui media sosial. Di situasi yang seperti ini, media sosial sangat membantu memudahkan seseorang dalam mencari atau mendapatkan sesuatu.
ADVERTISEMENT
Salah satu UMKM yang terdampak dengan adanya pandemi Covid-19 adalah UMKM tas rajut yang ada di kawasan Kota Malang.
"Selama adanya pandemi Covid-19, pendapatan yang saya dapat dari berjualan tas rajut mulai berkurang. Biasanya kita menjual dengan cara menitipkan produk kita ke toko-toko terdekat dengan 4 - 5 tas rajut terjual. Tetapi selama adanya pemberlakuan PSBB, tas yang kami titipkan ke toko tidak terjual seperti biasanya hanya 1 - 2 tas rajut karena orang-orang sudah mulai jarang keluar rumah" ujar pemilik UMKM tas rajut.
Kejadian tersebut membuat pemilik UMKM memutar otak untuk menjualkan produk tas rajutnya melalui aplikasi penjualan online dan mempromosikan produknya diberbagai media sosial yang ada. Walaupun pendapatan tidak sebanyak ketika dijualkan secara langsung, tetapi pemilik UMKM tas rajut tetap menjalani bisnisnya dengan tekun dan akan terus berusaha meningkatkan kualitas produk yang diproduksinya.
ADVERTISEMENT
Opini yang dapat saya sampaikan dari pengalaman salah satu UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 adalah walaupun dengan keadaan seperti ini kita harus mampu terus berusaha. Apapun cara dapat dilakukan demi menjalankan suatu usaha agar tetap berjalan. Dan saya harap pemerintah mampu membantu para pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya agar para pelaku UMKM bisa terus mendapatkan penghasilan.