Konten dari Pengguna

Bekerja sebagai Tulang Punggung Keluarga

Elya Berliana Prastiti
Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
30 Mei 2022 20:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elya Berliana Prastiti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang petugas kebersihan. Sumber Foto: Dokumentasi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas kebersihan. Sumber Foto: Dokumentasi pribadi.
ADVERTISEMENT
Mencari rezeki bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya bekerja sebagai petugas kebersihan. Profesi ini sering kali dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Padahal menjadi petugas kebersihan merupakan pekerjaan yang mulia.
ADVERTISEMENT
Bertugas menyapu jalanan, menjadi profesi yang saat ini dijalani oleh Ibu Imi, salah seorang petugas kebersihan di Perumahan Vida, Bumi Pala. Pekerjaannya dilakukan setiap hari Senin sampai Sabtu. Mulai pukul 8 pagi hingga pukul 4.30 sore.
Berjalan seorang diri sambil menggengam sapu lidi dan membawa satu tempat sampah yang cukup besar. Tangannya tidak berhenti bergerak. Dia terus melakukan gerakan berulang-ulang hingga daun dan berbagai sampah kecil lainnya yang ada di tepi jalan tersapu dengan bersih.
Menyapu dari pintu gerbang perumahan hingga ke Cluster Taman Durian, mengharuskannya berjalan menyusuri jalanan dengan jarak yang cukup jauh.
Sumber Foto: Dokumentasi pribadi.
Beruntungnya, tidak banyak sampah yang berserakan di sepanjang jalan, membuatnya tidak merasa kesulitan sama sekali. Hanya daun-daun kering saja yang sering berjatuhan karena banyaknya pepohonan.
ADVERTISEMENT
Ibu Imi menjalani profesinya sejak tahun 2017. Memilih bekerja sebagai petugas kebersihan untuk mengisi waktu luangnya dan membantu sang suami membiayai anaknya sekolah. Pekerjaan suaminya yang tidak tetap karena hanya seorang ojek pengkolan, membuat Ibu Imi harus membantu membiayai kebutuhan sehari-hari.
Bekerja di bawah teriknya matahari, tak membuat Ibu Imi mengeluh sedikit pun. Dia merasa senang dan enjoy dalam menjalani pekerjaannya saat ini.
Jika waktu sudah menunjukkan pukul 11.40 siang, Ibu Imi pulang ke rumah yang kebetulan jaraknya tidak jauh dari tempat kerjanya. Beristirahat sejenak di rumahnya dan kembali bekerja pada pukul 1 siang.
Ibu Imi sangat bersyukur dengan pekerjaan yang dijalaninya saat ini. Menurutnya, apa pun profesi yang dijalani seseorang selama itu halal, tidak masalah.
ADVERTISEMENT
“Bersyukur aja, yang penting banyak rezeki dan halal,” ujarnya sambil tersenyum.
Menjadi tulang punggung keluarga sangatlah berat. Ibu Imi harus bekerja keras demi menghidupi keluarganya. Penghasilan yang didapat sebagai petugas kebersihan memang tidak banyak, namun baginya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
(Elya Berliana Prastiti/Politeknik Negeri Jakarta)